Tabel 3.1 REKAPAN HASIL UJI VALIDITAS SOAL
NO Indikator
Butir soal yang valid
Butir soal yang tidak valid
1 2
3
4
5 Mendeskripsikan arti pengendalian
sosial Mengidentifikasikan macam-macam
pengendalian sosial Mengidentifikasikan
tahapan pengendalian sosial
Mengidentifikasikan bentuk-bentuk
pengendalian sosial Menjelaskan peran pranata sosial
dalam upaya pengendalian sosial 6,7
5,11,14,15
2,3,9,10
17,18,19,24,29,
20,22,23,25,27, 4,
1,8,12,13
21,30
16,26,28
JUMLAH 20
10
2. Uji Reliabilitas
“Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.”
2
Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menujukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa
yang sama. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2 2
11
1 1
t b
V k
k r
Asep Jihad Abdul Haris, 2013
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2010, h.16.
Dimana: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= jumlah varian butiritem
2 t
V
= varian total Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan
teknik ini, bila koefisien reliabilitas r
11
0,6. Adapun kriteria pengujiannya adalah :
r11= 0,00 – 0,20 = Reliabilitas kecil
r11= 0,20 – 0,40 = Reliabilitas rendah
r11= 0,40 – 0,70 = Reliabilitas sedang
r11= 0,70 - 0,90 = Reliabilitas tinggi r11 = 0,90
– 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi Namun dalam penelitian ini perhitungan Reliabilitas menggunakan
program ANATES. Instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan perhitungan ANATES. Reliabilitas soal pada uji validitas adalah 0,89 kriteria
Tinggi. Hasil di atas menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang
sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun diambil akan tetap sama.
3. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungnya merupakan proporsi atau
perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
3
3
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta : UIN
Press, 2006, h.103.
Menentukan taraf kesukaran TK digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana: TK =
Tingkat kesukaran SA = Jumlah skor kelompok atas
SB = Jumlah skor kelompok bawah n
= Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks
= skor maksimal yang bersangkutan.
Tabel 3.2 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran TK Interprestasi atau Penafsiran TK
TK 0,30 Sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
TK 0,70 Mudah
0,70 ≤ TK ≤ 1 Sangat Mudah
Namun dalam penelitian ini perhitungan Tingkat Kesukaran menggunakan program ANATES. Tingkat kesukaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini :