Ruang Lingkup IPS Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai siswa sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, agar nantinya mampu hidup ditengah-tengah masyarakat dengan baik.

F. HAKIKAT SOSIOLOGI

1. Pengertian Sosiologi

Secara harfiah atau etimologi sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu socius atau logos. Socius artinya teman, kawan, sahabat dapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masyarakat, dan logos berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, Sosiologi adalah “suatu ilmu tentang masyarakat”. 42 Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun Sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan yang menyajikan cara-cra untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi. 43 Kekhususan Sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi, ditunjang bersama. Sosiologi mempelajari perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas, pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, politik, ekonomi, dan organisasi lainnya. Dengan demikian, 42 M. Sitorus, Berkenalan dengan Sosiologi, Jakarta: Erlangga, 1999, h.2 43 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar Terapan, Jakarta: Kencana, 2007, Ed.2,cet.3,h.2. Sosiologi bisa dikatakan sebagai ilmu tersendiri, karena sosiologi adalah disiplin intelektual yang secara khusus, sistematis, dan terandalkan mengembangkan pengetahuan tentang hubungan sosial manusia pada umumnya dan tentang produk dari hubungan tersebut. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi yang dikutip oleh Soerjono Soekanto menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah “ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan- perubahan sosial ”. 44 Menurut Auguste Comte ilmuan yang berasal dari Prancis dan dikenal sebagai bapak Sosiologi dan dikutip oleh Bernard Raho mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu positif tentang mansyarakat. Ia menggunakan istilah positiff yang artinya sama dengan empiris. Jadi bagi dia, Sosiologi adalah studi empiris tentang masyarakat. Menurut Comte “fokus dari studi sosiologis tentang masyarakat ada dua, yakni struktur masyarakat yang disebutnya statika sosial dan prose-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut dengan istilah dinamika sosial ”. 45 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Banyak yang dipelajari dalam Sosiologi seperti interaksi dalam masyarakat, hubungan sosial masyarakat dan lain-lain, semua materi yang dipelajari berkembang sesuai dengan keadaan sosial yang terjadi pada saat ini. “Menurut Dahlan Al Barry sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, terutama di dalamnnya perubahan- perubahan sosial ”. 46 Menurut Soekanto sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah: 44 Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi, Jakarta: CV. Rajawali, 1982,h.21. 45 Bernard Raho, Sosiologi-Sebuah Pengantar, Surabaya: Ledalero, 2004,h.2. 46 Dahlan Al Barry,”Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994, h.719 a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersigat spekulatif. b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori. c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori Sosiologi dibentuk atas teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama. d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukan buruk baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakte tersebut secara analisis. 47 Jadi, Sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang struktur, proses dan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Sosiologi memiliki ciri-ciri empiris. Teoritis, kumulatif, dan non-etis.

2. Ruang Lingkup Sosiologi

Pitirim Sorokin mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: a Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala sosial misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya. b Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya. c Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. 48

3. Perspektif Sosiologi

Didalam setiap ilmu pengetahuan, senantiasa ada perspektif atau imajinasi tertentu; di dalam sosiologi hal itu disebut sebagai perspektif atau imajinasi sosiologi sociological perspective atau sociological imajination. Untuk dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka terlebih dahulu harus dikuasai dasar- dasar konsepsional dari perspektif ilmu yang bersangkutan, yaitu: a. Interaksi sosial Adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok. b. Struktur sosial 47 Soekanto, Sosiologi Suatu ..., h. 15 48 Soekanto, Sosiologi Suatu ...., h.29

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

0 7 1

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penggunaan Media Peta terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Sejarah di SD Sampangan 03 Semarang

2 32 54

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE PRO CS3 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AUDIO VIDEO.

0 0 46

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU | Hariyati | GeoTadulako 3255 10092 1 PB

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

1 6 15