Konsep Risiko Kerangka Pemikiran Teoritis

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Risiko

Dalam menjalankan kehidupan, risiko merupakan bagian yang tidak dapat dihindari. Menurut Kountur 2004, risiko didefinisikan sebagai suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi oleh seseorang maupun perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian. Menurut Djohanputro 2008, pengertian risiko yang paling mendasar adalah sebagai ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitasnya. Djohanputro 2008 membandingkan antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Djohanputro 2008, risiko merupakan subjek yang memiliki ukuran kuantitas yang diketahui melalui tingkat probabilitas dan data pendukung kejadiannya, sedangkan ketidakpastian merupakan subjek yang tidak memiliki ukuran kuantitas dan tidak memiliki data pendukung untuk mengukur probabilitas kejadiannya. Beberapa definisi risiko dari para ahli, disimpulkan oleh Kasidi 2010 sebagai kemungkinan terjadinya berbagai penyimpangan dari harapan sehingga dapat menyebabkan kerugian. Menurut Darmawi 2010, para ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan suatu nilai yang berada di sekitar titik pusat atau titik rata-rata. Darmawi 2010 juga memberikan variasi lain dari definisi risiko yaitu sebagai probabilitas obyektif dari outcome aktual suatu kejadian yang berbeda dengan outcome yang diharapkan atau dengan kata lain, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian yang tidak terduga. Menurut Darmawi 2010, kemungkinan tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian yang ditimbulkan karena berbagai hal, diantaranya : 1. Jarak waktu dimulainya perencanaan suatu kegiatan hingga kegiatan tersebut berakhir. 2. Keterbatasan informasi yang tersedia. 3. Adanya keterbatasan pengetahuan, keterampilan, maupun teknik pengambilan keputusan. Kountur 2008 menyatakan bahwa terdapat beberapa kategori risiko berdasarkan atas sudut pandang seseorang melihatnya, diantaranya berdasarkan 28 penyebab timbulnya risiko, akibat yang ditimbulakan, aktivitas yang dilakukan, dan kejadian yang terjadi. 1. Risiko Berdasarkan Sudut Pandang Penyebabnya Risiko yang dapat dilihat dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko terdiri dari risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan merupakan risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan, seperti harga, tingkat suku bunga, dan fluktuasi nilai mata uang asing. Risiko operasional adalah risiko-risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti, manusia, teknologi, dan alam. 2. Risiko Berdasarkan Sudut Pandang Akibat Risiko yang dilihat berdasarkan akibat yang ditimbulkan terdiri dari risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni merupakan risiko yang hanya dapat menimbulkan kemungkinan kerugian atau kehilangan dan tidak mungkin menimbulkan kemungkinan memperoleh keuntungan. Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki dua kemungkinan, yaitu tidak hanya kemungkinan yang menguntungkan, namun dapat pula kemungkinan yang merugikan. Setiap kegiatan usaha akan selalu berhadapan dengan risiko murni maupun risiko spekulatif. 3. Risiko Berdasarkan Sudut Pandang Aktivitas Berbagai jenis aktivitas yang dilakukan dapat menimbulkan risiko, seperti aktivitas pemberian kredit. Semakin banyak jumlah aktivitas yang dijalankan, maka semakin banyak pula risiko yang dihadapi. 4. Risiko Berdasarkan Sudut Pandang Kejadian Risiko dapat dikategorikan berdasarkan kejadiannya, seperti kebakaran dan kecelakaan. Kejadian merupakan salah satu bagian dari aktivitas karena dalam suatu aktivitas terdiri dari beberapa kejadian. Darmawi 2010 mengklasifikasikan sumber risiko menjadi risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Risiko sosial pada umumnya bersumber dari masyarakat. Risiko sosial ditunjukkan oleh terjadinya tindakan oleh masyarakat yang dapat menimbulkan kerugian seperti, pencurian, peperangan, huru-hara, dan aksi perusakan. Risiko fisik dapat bersumber dari fenomena alam dan tingkah laku manusia. Risiko ekonomi dapat bersumber dari situasi dari keadaan ekonomi yang 29 sedang berlaku pada periode waktu tertentu seperti, inflasi, resesi, tingkat suku bunga, dan nillai tukar domestik terhadap mata uang asing.

3.1.2. Sikap dalam Menghadapi Risiko