84
Tabel 20. Status Risiko dari Sumber Risiko Produksi Ayam Broiler Peternakan
Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan 7 Januari 2011 – 26 November 2011
No. Sumber Risiko Produksi
Probabilitas Dampak
Rp Status Risiko
1. Ayam broiler
yang afkir 45,2
1.245.319 562.884
2. Serangan penyakit
11,9 3.041.934
361.990 3. Kodisi
cuaca 42,9
4.434.955 1.902.596
6.4. Alternatif Manajemen Risiko Peternakan Bapak Maulid
Alternatif manajemen risiko produksi Peternakan Bapak Maulid ditentukan berdasarkan hasil analisis tingkat risiko produksi dan hasil dari
pemetaan sumber-sumber risiko produksi, yang disesuaikan dengan hasil pengamatan di lokasi penelitian. Alternatif manajemen berdasarkan hasil analisis
tingkat risiko produksi disesuaikan dengan risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid secara menyeluruh. Alternatif manajemen berdasarkan
hasil dari pemetaan risiko produksi disesuaikan dengan risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid secara terperinci, yaitu berdasarkan
sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid. Alternatif manajemen risiko produksi yang dapat diterapkan oleh
Peternakan Bapak Maulid berdasarkan hasil analisis tingkat risiko produksi adalah melakukan pemeriksaan terhadap timgkat keasaman air dengan menggunakan
kertas lakmus. Hal ini dikarenakan kualitas air minum yang diberikan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kondisi tubuh ayam broiler. Peternakan Bapak
Maulid juga dapat menambahkan probiotik yang dicampur pada air minum ayam broiler
untuk mengefisiensikan penggunaan pakan. Pencampuran probiotik dapat meningkatkan daya cerna ayam broiler sehingga menyebabkan pakan terserap
secara lebih efisien menjadi daging. Selain itu untuk menjaga agar lingkungan di luar kandang tetap steril, sebaiknya Peternakan Bapak Maulid tidak membiarkan
kotoran ayam broiler yang telah dimasukkan ke dalam karung menumpuk terlalu lama.
Berdasarkan hasil pemetaan risiko yang menunujukkan tingkat probabilitas kejadian dan dampak yang dihasilkan oleh sumber-sumber risiko
produksi di Peternakan Bapak Maulid, maka alternatif manajemen sumber-sumber
85
risiko produksi ditentukan dengan menggunakan dua strategi. Strategi tersebut terdiri dari strategi preventif dan strategi mitigasi.
1. Strategi Preventif
Strategi preventif diterapkan pada risiko-risiko yang memiliki tingkat probabilitas yang tinggi atau risiko-risiko yang berada pada kuadran I dan II pada
peta risiko. Berdasarkan hasil pemetaan, strategi preventif dapat diterapkan untuk mengatasi sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid, seperti
ayam broiler yang afkir dan kondisi cuaca. Alternatif strategi preventif yang diusulkan untuk mengatasi kedua sumber produksi tersebut adalah sebagai
berikut: a.
Sumber Risiko Ayam Broiler yang Afkir Selama tujuh periode produksi pengamatan, selalu terdapat sejumlah ayam
broiler afkir pada setiap periode produksi di Peternakan Bapak Maulid Tabel 10.
Ayam broiler yang afkir memiliki tingkat probabilitas tertinggi dari sumber risiko produksi lainnya yaitu sebesar 45,2 persen, sedangkan dampak yang ditimbulkan
adalah sebedar Rp 1.245.319,00, dengan status risiko sebesar 562.884 Tabel 20. Ayam broiler afkir menimbulkan dampak risiko yang paling kecil bagi
Peternakan Bapak Maulid. Meskipun demikian, sumber risiko tersebut harus diatasi oleh Peternakan Bapak Maulid karena dapat menimbulkan kerugian.
Strategi yang dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah dengan membentuk kelompok yang beranggotakan peternak-peternak plasma,
sehingga dapat memperkuat posisi tawar para peternak plasma. Melalui kelompok tersebut, para peternak plasma dapat mengajukan complaint kepada pihak inti agar
dapat melakukan pemotongan harga DOC apabila ditemui sejumlah ayam broiler yang afkir. Pemotongan harga tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah ayam
broiler afkir yang diterima pada periode produksi tersebut. Dengan demikian,
dapat membuat pihak inti mengupayakan memberikan DOC yang berkualitas baik sehingga tidak ditemukan lagi sejumlah ayam broiler yang afkir.
b. Sumber Risiko Kondisi Cuaca
Sumber risiko kondisi cuaca tidak dapat dihindari oleh Peternakan Bapak Maulid karena merupakan faktor alam. Berdasarkan hasil pengamatan Tabel 10,
dari total kematian 756 ekor ayam broiler akibat kondisi cuaca selama tujuh
86
periode produksi, sebanyak 408 ekor ayam broiler mati karena kondisi cuaca yang terlalu panas yang terjadi pada musim kemarau, yaitu pada periode produksi III –
VI. Hal ini mengindikasikan bahwa penanganan risiko pada saat kondisi cuaca panas sangat diperlukan. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan oleh
Peternakan Bapak Maulid adalah menjaga suhu udara di dalam kandang tetap stabil.
Alternatif manajemen yang disarankan guna memperkecil tingkat probabilitas sumber risiko kondisi cuaca adalah dengan memasang beberapa unit
kipas angin atau blower untuk menjaga kelembaban di dalam kandang dan meningkatkan sirkulasi udara sehingga dapat mengeluarkan kelebihan panas dan
gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO
2
dan NH
3
yang ada di dalam kandang. Salain itu, Peternakan Bapak Maulid juga perlu memasang satu unit thermometer
ruangan, untuk mengetahui tingkat suhu udara di dalam kandang sehingga dapat segera disesuaikan dengan kondisi suhu yang diperlukan oleh ayam broiler pada
saat itu. 2.
Strategi Mitigasi Strategi mitigasi digunakan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan
oleh risiko, yaitu risiko-risiko yang berada pada kuadran II dan IV pada peta risiko. Berdasarkan hasil pemetaan, strategi mitigasi dapat diterapkan untuk
mengatasi sumber-sumber risiko produksi yang ada di Peternakan Bapak Maulid, seperti sumber risiko kondisi cuaca dan serangan penyakit.
a. Kondisi Cuaca
Sumber risiko produksi kondisi cuaca terletak pada kuadran II, yang mengindikasikan bahwa sumber risiko tersebut memiliki tingkat probabilitas dan
dampak yang besar bagi Peternakan Bapak Maulid. Tingkat probabilitas sumber risiko kondisi cuaca adalah sebesar 42,9 persen, dengan dampak yang ditimbulkan
sebesar Rp 4.434.955,00. Selain itu, kondisi cuaca menghasilkan status risiko tertinggi dibandingkan sumber risiko produksi lainnya, yaitu sebesar 1.902.596
Tabel 20. Alternatif strategi yang disarankan untuk mengurangi dampak dari kondisi
cuaca adalah dengan memberikan larutan gula merah untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Pencampuran vitamin C dengan tingkat suplementasi
87
sebesar 250 ppm pada air minum juga dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid pada kondisi cuaca yang panas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
konsumsi pakan ayam broiler pada kondisi cuaca yang panas. Selain itu, Peternakan Bapak Maulid dapat melakukan penambahan jumlah tempat air
minum pada kondisi cuaca yang panas, untuk menjaga keseimbangan jumlah air di dalam tubuh ayam broiler.
b. Sumber Risiko Serangan Penyakit
Berdasarkan hasil pemetaan risiko, sumber risiko serangan penyakit berada di kuadran IV. Hal ini mengindikasikan bahwa serangan penyakit memiliki
tingkat probabilitas kejadian yang rendah, namun menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar. Tingkat probabilitas sumber risiko serangan penyakit adalah
sebesar 11,9 persen, sedangkan dampak yang ditimbulkan adalah sebesar Rp 3.041.934,00. Status risiko yang dihasilkan adalah sebesar 361.990 Tabel 20.
Alternatif manajemen yang diusulkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat sumber risiko produksi serangan penyakit adalah dengan
melakukan perawatan yang lebih intensif pada ayam broiler yang terserang penyakit. Ayam broiler yang terserang penyakit dirawat di tempat yang terpisah
dari ayam broiler yang sehat. Selain itu pengobatan secara herbal pun dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid, yaitu dengan memberikan larutan
kunyit pada setiap ayam broiler yang terserang penyakit. Upaya untuk memperkecil dampak akibat sumber risiko ayam broiler afkir
pun dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid. Upaya tersebut adalah dengan melakukan pemisahan antara ayam broiler yang afkir dengan ayam
broiler lainnya ke dalam kandang khusus. Pemisahan tersebut dilakukan untuk
menghindari penyebaran penyakit, karena ayam broiler yang afkir lebih rentan terserang penyakit.
Alternatif manajemen untuk memperkecil tingkat probabilitas preventif sumber risiko serangan penyakit juga dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak
Maulid. Alternatif manajemen tersebut adalah dengan menjaga tingkat kekeringan kolong kandang, yaitu dengan membuat saluran air sehingga mencegah genangan
air hujan membasahi kotoran ayam broiler yang ada di kolong kandang. Selain itu, pemberian larutan herbal melalui air minum juga dapat dilakukan oleh
88
Peternakan Bapak Maulid pada tahap awal pemeliharaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah pertumbuhan penyakit di dalam tubuh ayam
broiler .
Tabel 21. Manajemen Sumber-sumber Risiko Produksi Ayam Broiler
Peternakan Bapak Maulid
No. Sumber Risiko
Manajemen Risiko yang telah Diterapkan
Peternakan Bapak Maulid
Manajemen Risiko yang Diusulkan bagi Peternakan
Bapak Maulid 1.
Ayam Broiler yang Afkir
Memisahkan ayam broiler
afkir dengan ayam broiler lain yang
dibatasi oleh satu buah sekat.
- Membentuk kelompok
yang beranggotakan para peternak plasma.
- Mengelompokkan ayam
broiler afkir ke dalam
kandang khusus. 2. Serangan
Penyakit - Membersihkan
lingkungan kandang. -
Melakukan pengapuran dan
penyemprotan. -
Menggunakan jaring untuk mengurangi
tingkat kelembaban. -
Menggunakan larutan desinfektan sebelum
memasuki kandang. -
Memberikan vaksin Newcastle Disease
dan vaksin Gumboro.
- Melakukan pengobatan
dengan larutan gula merah. Amplicoli dan
Chlorin. -
Membuat saluran air. -
Melakukan perawatan yang lebih intensif pada
ayam broiler
yang terserang penyakit.
- Memberikan larutan
herbal.
3. Kondisi Cuaca
- Menyalakan gasolec,
menaikkan dan menurunkan tirai.
- Memberikan vitamin
C. -
Memasang beberapa unit kipas angin atau blower.
- Memasang satu unit
thermometer ruangan.
- Meningkatkan dosis
pemberian vitamin C dengan tingkat
suplementasi 250 ppm. -
Menambah jumlah tempat air minum.
- memberikan larutan gula
merah.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan