32
Kasidi 2010 menyatakan bahwa pengelolaan risiko dapat dilakukan melalui pengendalian risiko risk control dan pembiayaan risiko risk financing.
Pengendalian risiko dapat diljalankan dengan menghindari risiko, mengendalikan risiko, pemisahan, pooling atau kombinasi, dan pemindahan risiko. Pembiayaan
risiko dapat dilakukan dengan pemindahan risiko melalui asuransi atau dengan menanggung risiko sendiri retention.
3.1.4. Ukuran Risiko
Risiko memiliki keterkaitan yang erat dengan kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dampak yang merugikan sebagai akibat dari kejadian tersebut.
Menurut Kountur 2004, karakteristik dari risiko adalah mengandung unsur kemungkinan yang dapat diukur, sehingga besarnya kemungkinan terjadinya satu
risiko dengan risko lain akan berbeda. Menurut Darmawi 2010, perlunya mengukur risiko antara lain untuk mengetahui tingkat relatif dan kepentingannya,
serta untuk memperoleh informasi guna menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang sesuai.
Kountur 2004 menyatakan bahwa pengukuran risiko terdiri dari pengukuran kemungkinan terjadinya suatu risiko, pengukuran dampak
konsekuensi yang ditimbulkan oleh suatu risiko, dan mengetahui status dan peta risiko. Besar kecilnya kemungkinan terjadinya suatu risiko dapat ditentukan
dengan menggunakan metode distribusi ataupun metode aproksimasi. Kountur 2004 pun menyatakan bahwa dampak konsekuensi yang ditimbulkan oleh
suatu risiko umumnya bersifat merugikan, sehingga dapat diukur berdasarkan jenis kerugiannya yaitu kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian
langsung merupakan dampak yang langsung diderita akibat terjadinya suatu risiko, sedangkan kerugian tidak langsung merupakan dampak yang secara tidak
langsung diderita akibat terjadinya suatu risiko. Menurut Djohanputro 2008, pengukuran suatu risiko terdiri dari
penentuan national amount, sentsitivitas, volalitas, dan penyimpangan bawah. National amount merupakan tahap menentukan batas atas besarnya nilai yang
menghadapi risiko. Ukuran sensitivitas mengukur berapa dampak yang diterima oleh suatu variabel apabila dipengaruhi oleh faktor penentu lain yang mengalami
perubahan. Dampak tersebut dapat berupa akibat dari perubahan parameter
33
dengan skala kecil maupun akibat dari perubahan lain yang memberikan dampak yang berbeda. Volalitas merupakan analisis yang mengukur seberapa besar tingkat
harga, tingkat pengembalian, ataupun variabel lain dari suatu aset dapat berfluktuasi. Semakin tinggi fluktuasi yang terjadi, maka akan semakin tinggi pula
tingkat risikonya. Penyimpangan bawah memiliki dua pengertian yaitu berupa besarnya dampak negatif yang berupa tidak tercapainya hasil yang diharapakan
expected return, maupun sebagai Value at Risk VaR yang mengukur kerugian maksimum yang dapat terjadi dengan tingkat keyakinan tertentu.
Menurut Sunaryo 2009, salah satu ukuran risiko yang lazim adalah simpangan baku standard deviation. Simpangan baku merupakan akar kuadrat
dari varian variance, dari tingkat keuntungankerugian yang diperoleh. Selain itu, Fahmi 2010 menyatakan bahwa untuk melengkapai perhitungan risiko agar
lebih komperhensif khususnya jika penyebaran hasil yang diharapkan expected return sangat besar, maka perlu digunakan perhitungan tambahan yaitu koefisien
variasi coefficient variation. Koefisien variasi dapat dihitung dengan membagi angka perolehan dari standar deviasi dengan hasil yang diharapkan.
3.1.5. Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Broiler