70
oleh Peternakan Bapak Maulid pada saat pemanenan adalah sebanyak satu hingga dua orang dan diberi upah sebesar Rp 100.000,00 hingga Rp 150.000,00 per
orang.
6.2.2. Penerimaan
Total penerimaan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid mengalami fluktuasi setiap periode produksi. Hal ini dikarenakan terjadinya fluktuasi pada
tingkat produktivitas ayam broiler. Total penerimaan hasil budidaya ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid terdiri dari penerimaan hasil penjualan ayam broiler,
bonus FCR dan bonus kematian mortalitas. Bonus FCR dan bonus kematian dapat diperoleh Peternakan Bapak Maulid jika mampu menghasilkan nilai FCR
dan tingkat mortalitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditentukan oleh PT SUC.
Tabel 14. Penerimaan Budidaya Ayam Broiler di Peternakan Bapak Maulid
Selama Periode Pengamatan 7 Januari 2011 – 26 November 2011
Periode Hasil Panen
Harga Garansi
Rata-rata RpKg
Bonus Rp Total
Penerimaan RpPeriode
Produksi Jumlah
Ekor Total
Bobot Kg
Bobot Rata-
rata Kg
FCR Mortalitas
I 4.907 9.018,0 1,83 14.370,00 2.254.500 450.900 132.294.060
II 5.978 11.056,5 1,84 14.375,45 2.764.125 552.825 162.253.175 III 5.862 9.462,5 1,61 14.426,15 2.365.625 473.125 139.322.745
IV 5.915 9.796,0 1,65 14.406,00 2.938.800 489.800 144.566.340 V 5.798 9.873,5 1,70 14.394,00 2.962.050 493.675 145.634.930
VI 5.496 9.414,0 1,71 14.394,61 2.824.200 470.700 138.841.300 VII
5.550 8.115,5
1,46 14.482,72 0 0
117.517.085
Berdasarkan Tabel 14, besarnya harga garansi rata-rata yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid berbeda pada setiap periode produksi. Hal ini
dipengaruhi oleh besarnya bobot rata-rata ayam broiler yang dihasilkan pada setiap proses pemanenan berlangsung. Besarnya harga garansi ayam broiler telah
tertera di dalam kontrak dan sudah disepakati oleh Peternakan Bapak Maulid dan PT SUC Lampiran 5. Rata-rata harga garansi yang diterima oleh Peternakan
Bapak Maulid setiap periode produksi adalah sebesar Rp 14.406,99,00. Bobot
71
rata-rata ayam broiler tertinggi dihasilkan Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi II, sedangkan bobot rata-rata terendah dihasilkan pada periode produksi
VII. Tinggi rendahnya bobot rata-rata ayam broiler tersebut dipengaruhi oleh tingkat mortalitas dan bobot akhir yang dihasilkan pada setiap periode produksi.
Peternakan Bapak Maulid memperoleh penerimaan tertinggi pada periode produksi II, yaitu sebesar Rp 162.253.175,00. Pada periode produksi tersebut,
Peternakan Bapak Maulid menghasilkan bobot rata-rata ayam broiler tertinggi sebesar 1,84 kilogram per ekor, tingkat mortalitas ayam broiler terendah yaitu
sebesar 0,367 persen Tabel 10, dan nilai FCR yang berada di bawah standar PT SUC yaitu sebesar 1,709 Tabel 11. Total penerimaan terendah diperoleh
Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi VII yaitu sebesar Rp 117.517.085,00. Pada periode produksi tersebut Peternakan Bapak Maulid
menghasilkan bobot rata-rata ayam broiler terendah yaitu sebesar 1,46 kilogram per ekor, tingkat mortalitas ayam broiler tertinggi yaitu sebesar 7,5 persen Tabel
10, dan nilai FCR yang berada di atas standar PT SUC yaitu sebesar 1,694 Tabel 11. Tingkat mortalitas dan nilai FCR yang melebihi standar PT SUC Lampiran
4, mengakibatkan Peternakan Bapak Maulid tidak memperoleh bonus kematian dan bonus FCR pada periode produksi VII.
6.2.3. Analisis Pendapatan RC