Analisis Dampak Risiko Produksi

79 pada kurva distribusi normal. Nilai z tersebut apabila dipetakan pada Tabel distribusi normal akan menunjukkan nilai sebesar 0,429, yang mengindikasikan bahwa tingkat probabilitas kematian ayam broiler akibat kondisi cuaca yang melebihi total bobot 151,71 kilogram adalah sebesar 42,9 persen. Besarnya tingkat probabilitas yang melebihi batas normal tersebut disebabkan pada periode produksi III – VI, suhu di lingkungan luar kandang cukup tinggi sehingga mempengaruhi tingkat penguapan dan ketahanan tubuh ayam broiler. Selain itu, pada periode produksi VII terjadi perubahan cuaca yang ekstrim dari musim kemarau ke musim penghujan, sehingga menyebabkan ayam broiler menjadi stress .

6.3.6. Analisis Dampak Risiko Produksi

Sumber-sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid akan memberikan dampak berupa kerugian yang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh pada setiap periode produksi. Besarnya dampak risiko produksi terhadap tingkat pendapatan yang diterima oleh Peternakan Bapak Maulid dihitung dengan menggunakan metode analisis Value at Risk VaR. Perhitungan tersebut menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 persen dan 5 persen sisanya ditetapkan sebagai error. Hal ini disesuaikan dengan kondisi di lapangan, dimana perkiraan besarnya kerugian yang dialami oleh Peternakan Bapak Maulid kemungkinan tidak akan tepat sepenuhnya 100 persen. Nilai VaR yang dihasilkan menggambarkan tingkat kerugian terbesar yang diderita oleh Peternakan Bapak Maulid akibat salah satu sumber risiko produksi pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Proses perhitungan dampak risiko produksi terhadap tingkat pendapatan Peternakan Bapak Maulid dapat dilihat pada Lampiran 9 hingga Lampiran 11. Jumlah kematian ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid akibat ditemukannya ayam broiler yang afkir terjadi pada periode produksi I – VII. Jumlah kematian pada masing-masing periode produksi produksi tersebut adalah 20 ekor, 22 ekor, 25 ekor, 39 ekor, 71 ekor, 50 ekor, dan 56 ekor. Total kerugian yang dialami oleh Peternakan Bapak Maulid akibat ayam broiler yang afkir selama tujuh periode produksi pengamatan adalah sebesar Rp 6.767.741,00. Masing-masing jumlah kerugian yang diderita pada periode produksi I – VII 80 adalah sebesar Rp 525.942,00, Rp 581.918,00, Rp 580.653,00, Rp 927.026,00, Rp 1.737.356,00, Rp 1.230.739,00, dan Rp 1.184.107,00. Jumlah kerugian tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah bobot kematian ayam broiler yang terjadi pada masing-masing periode produksi dengan harga garansi rata-rata yang berlaku Lampiran 9. Dampak risiko akibat sumber risiko produksi dari ayam broiler yang afkir dengan menggunakan metode VaR menghasilkan nilai sebesar Rp 1.245.319,00, pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kerugian yang diderita Peternakan Bapak Maulid akibat ayam broiler yang afkir adalah maksimal sebesar Rp 1.245.319,00 pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen, namun terdapat kemungkinan sebesar 5 persen kerugian yang diderita oleh Peternakan Bapak Maulid akan lebih besar dari Rp 1.245.319,00. Selama tujuh periode produksi pengamatan, serangan penyakit di Peternakan Bapak Maulid terjadi sebanyak dua kali yaitu pada periode produksi VI dan VII. Pada periode produksi VI, ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid mengalami gejala penyakit Gumboro sehingga menyebabkan kematian ayam broiler sebanyak 36 ekor. Pada periode produksi VII, ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid terserang penyakit Kolibasilosis sehingga menyebabkan kematian ayam broiler sebanyak 119 ekor. Akibat serangan penyakit, jumlah kerugian yang diderita Peternakan Bapak Maulid pada periode VI adalah sebesar Rp 886.132,00 dan pada periode produksi VII sebesar Rp 2.516.228,00. Jumlah kerugian tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah bobot kematian ayam broiler yang terjadi pada masing-masing periode produksi dengan harga garansi rata-rata yang berlaku Lampiran 10. Dampak risiko akibat sumber risiko produksi serangan penyakit dengan menggunakan metode VaR menghasilkan nilai sebesar Rp 3.041.93,004, pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kerugian yang diderita Peternakan Bapak Maulid akibat adanya serangan penyakit adalah maksimal sebesar Rp 3.041.934,00 pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen, namun terdapat kemungkinan sebesar 5 persen kerugian yang diderita oleh Peternakan Bapak Maulid akan lebih besar dari Rp 3.041.934,00. 81 Sumber risiko produksi kondisi cuaca terjadi sebanyak enam kali di Peternakan Bapak Maulid, yaitu periode produksi I dan periode produksi III – VII. Jumlah kematian ayam broiler akibat kondisi cuaca pada periode produksi I adalah sebanyak 73 ekor, sedangkan pada periode produksi III – VII masing- masing sebanyak 113 ekor, 46 ekor, 131 ekor, 118 ekor, dan 275 ekor. Jumlah kerugian yang diderita oleh Peternakan Bapak Maulid akibat kondisi cuaca pada periode produksi I adalah sebesar Rp 1.919.688,00, sedangkan pada periode produksi III – VII masing-masing sebesar Rp 2.988.944,00, Rp 1.068.401,00, Rp 3.113.857,00, Rp 2.887.436,00, dan Rp 6.769.065,00. Jumlah kerugian tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah bobot kematian ayam broiler yang terjadi pada masing-masing periode produksi dengan harga garansi rata-rata yang berlaku Lampiran 11. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode VaR, sumber risiko kondisi cuaca memberikan dampak kerugian maksimal yang paling tinggi bagi Peternakan Bapak Maulid yaitu sebesar Rp 4.434.955,00 pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi cuaca merupakan sumber risiko produksi yang paling berpengaruh terhadap usahaternak ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid. Hal ini juga mengindikasikan bahwa kerugian yang diderita Peternakan Bapak Maulid akibat pengaruh dari kondisi cuaca adalah maksimal sebesar Rp 4.434.955,00 pada tingkat keyakinan sebesar 95 persen, namun terdapat kemungkinan sebesar 5 persen kerugian yang diderita oleh Peternakan Bapak Maulid akan lebih besar dari Rp 4.434.955,00. Tabel 19. Hasil Analisis Perhitungan Dampak Sumber Risiko Produksi Ayam Broiler di Peternakan Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan 7 Januari 2011 – 26 November 2011 No. Sumber Risiko Produksi Penyebab Dampak Rp 1. Ayam broiler yang afkir Manusia 1.245.319 2. Serangan penyakit Manusia dan Alam 3.041.934 3. Kondisi cuaca Alam 4.434.955 Sumber risiko produksi yang berasal dari serangan penyakit, menempati urutan kedua yang memberikan dampak kerugian maksimal bagi Peternakan 82 Bapak Maulid, yaitu sebesar Rp. 3.041.934,00, sedangkan ayam broiler yang afkir merupakan sumber risiko produksi yang memberikan dampak kerugian maksimal yang paling rendah bagi Peternakan Bapak Maulid, yaitu sebesar Rp 1.245.319,00. Meskipun memberikan dampak kerugian dengan tingkat yang berbeda., sumber-sumber risiko produksi harus tetap diperhatikan dan diwaspadai oleh pihak manajemen Peternakan Bapak Maulid.

6.3.7. Pemetaan Risiko Produksi