6
Maulid masih menghadapi risiko yang ditandai dengan berfluktuasinya tingkat produktivitas dan tingkat pendapatan yang diperoleh pada setiap periode produksi.
Adanya risiko yang dihadapi pada setiap periode produksi ayam broiler harus disertai dengan kemampuan peternak dalam mengelola risiko dengan baik,
agar tidak meimbulkan kerugian. Risiko yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid perlu dianalisis untuk menekan tingkat probabilitas peluang terjadinya
risiko maupun dampak yang ditimbulkan oleh risiko tersebut. Melalui hasil analisis ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Peternakan Bapak
Maulid dalam menangani risiko yang dihadapinya, sehingga mampu memperoleh tingkat pendapatan yang optimal.
1.2. Perumusan Masalah
Sejak awal menjalankan usahanya, Peternakan Bapak Maulid sudah menjalani hubungan kemitraan pola inti-plasma dengan PT Sumber Unggas
Cemerlang PT SUC. Hubungan kerjasama ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi Peternakan Bapak Maulid dalam memperoleh sarana produksi
ternak, adanya bimbingan teknis budidaya, dan adanya kepastian pemasaran hasil produksi. Selain itu, alasan Bapak Maulid menerapkan sistem kemitraan ini
adalah sebagai cara untuk meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid dalam menjalankan aktivitas budidaya ayam broiler
yang dapat menyebabkan kerugian, seperti risiko harga input, risiko harga output, dan risiko produksi akibat adanya serangan wabah penyakit. Peternakan Bapak
Maulid mengawali budidaya ayam broiler dengan kapasitas sebanyak 5.000 ekor. Namun pada periode produksi selanjutnya, total kapasitas budidaya ayam broiler
di Peternakan Bapak Maulid adalah sebanyak 6.000 ekor. Dalam hal ini, Peternakan Bapak Maulid berperan sebagai pihak plasma sedangkan PT SUC
berperan sebagai pihak inti. PT SUC sebagai pihak inti, berperan dalam menyediakan DOC Day Old
Chick, pakan, vaksin, vitamin, obat-obatan, memberikan pengawasan budidaya ayam broiler, dan menetapkan harga garansi harga kontrak dengan pihak
plasma. Harga garansi yang ditetapkan tersebut memberikan jaminan bagi Peternakan Bapak Maulid dalam menghadapi risiko fluktuasi harga input produksi
dan harga jual ayam broiler di pasar. Peternakan Bapak Maulid sebagai pihak
7
plasma, berperan dalam menyiapkan lahan, kandang, perlengkapan dan peralatan budidaya, serta tenaga kerja.
Peternakan Bapak Maulid masih menghadapi risiko produksi meskipun telah menjalin kemitraan inti-plasma dengan PT SUC. Risiko produksi merupakan
risiko yang dapat mengganggu aktivitas produksi usahaternak ayam broiler sehingga dapat menimbulkan kerugian berupa penurunan hasil produksi
Peternakan Bapak Maulid. Sumber-sumber risiko produksi yang seringkali dihadapi oleh usaha peternakan ayam broiler antara lain adalah kualitas DOC,
wabah penyakit, dan kondisi cuaca. Kualitas DOC sangat mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan tubuh
ayam broiler. Kualitas DOC yang rendah ditandai dengan pertambahan bobot tubuh yang lebih lambat. Selama menjalani proses budidaya, DOC yang
berkualitas rendah cenderung membutuhkan pakan dalam jumlah yang lebih banyak. Namun, hal ini tidak mempengaruhi pertumbuhan maupun pertambahan
bobot ayam broiler, sehingga total biaya produksi yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi. Selain itu, DOC dengan kualitas rendah akan lebih mudah terserang
penyakit karena daya tahan tubuh yang lebih lemah. Wabah penyakit seringkali melanda usahaternak ayam broiler dan
berpengaruh langsung sebagai pemicu terjadinya risiko produksi. Serangan penyakit sulit terdeteksi, dapat terjadi secara tiba-tiba, dan dapat menyebabkan
tingginya tingkat mortalitas. Jenis penyakit yang menyerang ayam broiler pada usaha Peternakan Bapak Maulid yaitu penyakit Gumboro dan penyakit
Kolibasilosis. Penyakit Gumboro disebabkan oleh virus Gumboro yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler dan ditandai dengan kotoran
ayam broiler yang encer, berlendir, dan berwarna putih Santoso dan Sudaryani, 2009. Penyakit Kolibasilosis yang menyerang ayam broiler di Peternakan Bapak
Maulid merupakan infeksi lanjutan akibat mengalami stress karena terjadinya perubahan kondisi cuaca yang ekstrim.
Perubahan cuaca sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi ayam broiler. Pada musim kemarau, dapat meningkatkan suhu di dalam tubuh ayam
broiler sehingga dapat meningkatkan penguapan. Pada musim penghujan, dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi di dalam kandang, sehingga mampu
8
meningkatkan perkembangbiakan bibit penyakit. Selain itu, terjadinya perubahan cuaca yang ekstrim seringkali dapat menyebabkan ayam broiler menjadi stress,
sehingga dapat mempengaruhi daya tahan tubuh.
Gambar 1. Grafik Fluktuasi Tingkat Mortalitas Ayam Broiler Peternakan
Bapak Maulid Tingkat produktivitas ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid
cenderung mengalami kenaikan dan berfluktuasi pada setiap periode produksi, yang dicerminkan dengan berfluktusinya tingkat mortalitas ayam broiler.
Berdasarkan Gambar 1, tingkat mortalitas ayam broiler terendah di Peternakan Bapak Maulid terjadi pada periode produksi II yaitu sebesar 0,37 persen,
sedangkan tingkat mortalitas tertinggi terjadi pada periode produksi VII, yaitu mencapai 7,50 persen. Tingkat mortalitas ayam broiler yang tinggi pada periode
produksi VII menyebabkan Peternakan Bapak Maulid mengalami kerugian.
Gambar 2. Grafik Penyimpangan Hasil Produksi Ayam Broiler Peternakan
Bapak Maulid
1 2
3 4
5 6
7 8
I II
III IV
V VI
VII
Tingkat Mortalitas Periode Produksi
2000 4000
6000 8000
10000 12000
I II
III IV
V VI
VII
T o
tal Pr oduksi
Kg
Periode Produksi
Standar Produksi Kg
Total Produksi Aktual Kg
9
Berdasarkan Gambar 2, total produksi ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid cenderung mengalami penurunan setiap periode produksi. Selain itu, telah
terjadi penyimpangan antara hasil produksi aktual Peternakan Bapak Maulid dengan standar produksi PT SUC. Penyimpangan tersebut terjadi pada periode
produksi III, V, VI, dan VII. Pada periode produksi III dan V, umur rata-rata panen ayam broiler di
Peternakan Bapak Maulid adalah 35 hari Lampiran 2. Pada umur tersebut, bobot rata-rata minimal ayam broiler yang seharusnya dihasilkan berdasarkan standar
dari PT SUC adalah sebesar 1,75 kilogram per ekor. Namun, pada periode produksi tersebut masing-masing bobot rata-rata aktual yang dihasilkan adalah
sebesar 1,61 kilogram per ekor dan 1,70 kilogram per ekor. Pada periode produksi VI dan VII, umur rata-rata panen ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid
adalah 34 hari Lampiran 2. Bobot rata-rata ayam broiler yang dihasilkan pada periode produksi VI berada pada standar PT SUC. Namun pada periode produksi
tersebut, tingkat mortalitas ayam broiler cukup tinggi yaitu mencapai 3,58 persen. Hal ini menyebabkan hasil produksi aktual Peternakan Bapak Maulid pada
periode produksi VI masih berada di bawah hasil produksi yang diharapkan. Pada periode produksi VII, bobot rata-rata minimal ayam broiler yang seharusnya
dihasilkan berdasarkan standar dari PT SUC adalah sebesar 1,68 kilogram per ekor. Namun, bobot rata-rata aktual yang dihasilkan pada periode produksi
tersebut adalah sebesar 1,46 kilogram per ekor. Berdasarkan hasil pemaparan di atas, terlihat adanya bentuk
penyimpangan antara hasil yang diharapkan oleh Peternakan Bapak Maulid dengan hasil aktual yang telah dicapai. Bentuk penyimpangan tersebut
mengindikasikan adanya risiko yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid dan harus dikelola, sehingga dapat mencapai tujuannya untuk memperoleh total hasil
maupun tingkat pendapatan yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut, beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain :
1. Apa saja sumber-sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan
Bapak Maulid ? 2.
Bagaimana tingkat risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid ?
10
3. Bagaimana tingkat probabilitas dan dampak dari sumber-sumber risiko
produksi yang dihadapi Peternakan Bapak Maulid ? 4.
Bagaimana alternatif-alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid untuk menangani risiko produksi yang dihadapi ?
1.3. Tujuan Penelitian