82
Bapak Maulid, yaitu sebesar Rp. 3.041.934,00, sedangkan ayam broiler yang afkir merupakan sumber risiko produksi yang memberikan dampak kerugian maksimal
yang paling rendah bagi Peternakan Bapak Maulid, yaitu sebesar Rp 1.245.319,00. Meskipun memberikan dampak kerugian dengan tingkat yang
berbeda., sumber-sumber risiko produksi harus tetap diperhatikan dan diwaspadai oleh pihak manajemen Peternakan Bapak Maulid.
6.3.7. Pemetaan Risiko Produksi
Hasil perhitungan tingkat probabilitas dan dampak dari sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid, selanjutnya dipetakan ke dalam peta
risiko. Melalui pemetaan risiko, dapat diketahui posisi dari masing-masing sumber risiko produksi ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid, sehingga dapat
ditemukan keputusan yang tepat dalam penanganan risiko yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid. Peta risiko terdiri dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal
dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal menggambarkan tingkat probabilitas risiko, sedangkan sumbu horizontal menggambarkan dampak yang ditimbulkan oleh
risiko. Tingkat probabilitas dan dampak risiko dibagi menjadi dua bagian, yaitu batas yang dianggap besar dan kecil.
Batas tingkat probabilitas dan dampak risiko yang dianggap besar dan kecil, ditentukan oleh pihak manajemen Peternakan Bapak Maulid. Berdasarkan
hasil perhitungan, rata-rata tingkat probabilitas sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebesar 33,3 persen, sedangkan
rata-rata dampak kerugiannya adalah sebesar Rp 2.907.403,00. Namun setelah dikonfirmasi, Peternakan Bapak Maulid menetapkan batas tingkat probabilitas
sebesar 30 persen, sedangkan batas dampak kerugian akibat sumber-sumber risiko produksi dibulatkan menjadi Rp 3.000.000,00 oleh pihak Peternakan Bapak
Maulid. Berdasarkan Gambar 8, sumber risiko produksi ayam broiler yang afkir
berada di kuadran I, yang mengindikasikan bahwa sumber risiko tersebut memiliki tingkat probabilitas yang tinggi namun memiliki dampak yang kecil bagi
Peternakan Bapak Maulid. Sumber risiko produksi serangan penyakit berada di kuadran IV, yang mengindikasikan bahwa sumber risiko tersebut memiliki tingkat
probabilitas yang rendah namun memiliki dampak yang cukup besar bagi
83
Peternakan Bapak Maulid. Sumber risiko produksi kondisi cuaca terletak pada kuadran II, yang mengindikasikan bahwa sumber risiko tersebut memiliki tingkat
probabilitas dan dampak yang besar bagi Peternakan Bapak Maulid.
Gambar 9. Peta Sumber-sumber Risiko Produksi Peternakan Bapak Maulid
Pemetaan yang dilakukan pada sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid hanya mampu memperkirakan posisinya saja. Menurut
Kountur 2008, untuk mengetahui posisi yang sebenarnya dari sumber-sumber risiko produksi tersebut perlu dilakukan perhitungan status risikonya. Dengan
megetahui status risiko, dapat ditentukan urutan sumber risiko yang paling besar hingga yang paling kecil. Nilai status risiko diperoleh dari hasil perkalian antara
tingkat probabilitas sumber risiko dengan dampak dari masing-masing sumber risiko.
Berdasarkan Tabel 20, dapat diketahui urutan sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid dari yang paling besar hingga yang paling kecil.
Kondisi cuaca merupakan sumber risiko produksi yang paling besar paling berisiko, dengan status risiko sebesar 1.902.596, diikuti dengan DOC yang
berkualitas rendah sebesar 562.884. Serangan penyakit merupakan sumber risiko produksi yang memiliki status risiko terkecil paling tidak berisiko, yaitu sebesar
361.990.
•Serangan penyakit
Probabilita s
Besar
30
Kecil •Ayam
Broiler yang
Afkir •Kondisi
Cuaca
Dampak Rp
Kecil Rp 3.000.000
Besar
84
Tabel 20. Status Risiko dari Sumber Risiko Produksi Ayam Broiler Peternakan
Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan 7 Januari 2011 – 26 November 2011
No. Sumber Risiko Produksi
Probabilitas Dampak
Rp Status Risiko
1. Ayam broiler
yang afkir 45,2
1.245.319 562.884
2. Serangan penyakit
11,9 3.041.934
361.990 3. Kodisi
cuaca 42,9
4.434.955 1.902.596
6.4. Alternatif Manajemen Risiko Peternakan Bapak Maulid