74
variance yang diperoleh tersebut cukup tinggi sehingga penyimpangan yang
terjadi pada usahaternak ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid pun cukup tinggi. Artinya, penyimpangan tersebut menunjukkan bahwa tingkat risiko
produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid cukup tinggi.
Tabel 17. Nilai Ragam Variance Peternakan Bapak Maulid Selama Periode
Pengamatan Rupiah Periode
Produksi Return
Ekor R
ij
Expected Return
R
i
R
ij
-R
i
R
ij
-R
i 2
I 706 1.214
-508 258.064
II 1.316 1.214
102 10.404
III 1.143 1.214
-71 5.041
IV 2.385 1.214
1.171 1.371.241
V 1.856 1.214
642 412.164
VI 2.074 1.214
860 739.600
VII -985 1.214
-2.199 4.835.601
Jumlah ∑ 7.632.115
Variance σ
2
= ∑7-1 1.272.019
6.3.3. Simpangan Baku Standard Deviation
Simpangan baku standard deviation merupakan akar kuadrat dari nilai
variance yang dihasilkan. Nilai variance yang dihasilkan akan berbanding lurus
dengan nilai simpangan baku. Semakin besar nilai simpangan baku, maka tingkat risiko yang dihadapi semakin besar. Semakin kecil nilai simpangan baku, maka
tingkat risiko yang dihadapi semakin kecil. Nilai simpangan baku yang dihasilkan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebagai berikut :
Simpangan Baku σ
i
= σ
i 2
= √1.272.019
=1.128 Berdasarkan hasil perhitungan, nilai simpangan baku yang dihasilkan oleh
Peternakan Bapak Maulid adalah sebesar Rp 1.128,00 per ekor ayam broiler. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi yang dihadapi oleh
Peternakan Bapak Maulid pada setiap periode produksi di masa yang akan datang adalah sebesar Rp 1.128,00 per ekor ayam broiler. Nilai simpangan baku sebesar
75
Rp 1.128,00 mengindikasikan bahwa tingkat risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid cukup tinggi. Tingginya tingkat risiko produksi tersebut
disebabkan oleh berfluktuasinya tingkat mortalitas ayam broiler dan nilai FCR di Peternakan Bapak Maulid pada setiap periode produksi.
6.3.4. Koefisien Variasi Coefficient Variation
Koefisien variasi coefficient variation merupakan rasio antara nilai simpangan baku dengan nilai expected return. Semakin besar nilai koefisien
variasi yang dihasilkan, maka risiko yang dihadapi semakin besar. Semakin kecil nilai koefisien variasi yang dihasilkan, artinya risiko yang dihadapi oleh
Peternakan Bapak Maulid semakin kecil. Nilai koefisien variasi yang dihasilkan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebagai berikut :
CV= σ
i
ER
i
= 1.128
1.214 = 0,93
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien variasi yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebesar 0,93. Nilai koefisien variasi tersebut
menunjukkan bahwa risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebesar 93 persen dari nilai return yang diperoleh. Artinya, setiap Rp 1 dari
return yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid, akan menghasilkan risiko
sebesar Rp 0,93, dengan asumsi cateris paribus. Risiko produksi yang dihadapi Peternakan Bapak Maulid dipengaruhi oleh
sumber-sumber risiko produksi, seperti ayam broiler yang afkir, serangan penyakit, dan kondisi cuaca. Sumber-sumber risiko produksi tersebut
mempengaruhi tingkat mortalitas ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid pada setiap periode produksi. Risiko produksi juga mempengaruhi tingkat efisiensi
penggunaan pakan FCR. Nilai FCR yang dihasilkan sangat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid setiap periode
produksi. Rata-rata nilai FCR yang dihasilkan oleh Peternakan Bapak Maulid selama tujuh periode produksi pengamatan adalah sebesar 1,63 persen Tabel 11.
Ketidakefisienan nilai FCR terjadi pada periode produksi VII. Pada perode
76
produksi tersebut, nilai FCR yang dihasilkan berada di atas FCR standar PT SUC Lampiran 4.
6.3.5. Analisis Tingkat Probabilitas Sumber-sumber Risiko Produksi