Analisis Deskriptif Analisis Pendapatan

38 wawancara, dan diskusi dengan menggunakan kuesioner. Data kuantitatif diperoleh dari laporan produksi ayam broiler yang terdiri dari laporan jumlah kematian, laporan pengeluaran biaya dan penerimaan hasil di Peternakan Bapak Maulid selama tujuh periode produksi pengamatan. Data kuantitatif tersebut digunakan untuk melakukan penilaian risiko yang dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan terhadap hasil return yang diperoleh. Pada penelitian ini, return dihitung dari nilai rata-rata pendapatan bersih yang diterima Peternakan Bapak Maulid selama tujuh periode produksi pengamatan. Tabel 8. Metode Analisis untuk Menjawab Tujuan Penelitian No. Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Analisis 1. Mengidentifikasi dan menganalisis sumber- sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid Kualitatif Wawancara, diskusi, kuesioner, observasi Analisis Deskriptif 2. Menganalisis tingkat risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid Kuantitatif Laporan biaya dan penerimaan selama tujuh periode produksi pengamatan Analisis Risiko 3. Menganalisis tingkat probabilitas dan dampak sumber-sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid Kuantitatif Laporan produksi periode pengamatan Analisis Risiko 4. Menganalisis alternatif- alternatif strategi yang dapat diterapkan Peternakan Bapak Maulid untuk menangani risiko produksi yang dihadapi Kualitattif Wawancara, diskusi, kuesioner, observasi Analisis Deskriptif

4.3.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko produksi, serta menganalisis alternatif-alternatif strategi risiko produksi 39 yang dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengetahui gambaran umum Peternakan Bapak Maulid dan menganalisis manajemen risiko produksi yang telah diterapkan. Identifikasi dan analisis risiko produksi dilakukan untuk mengetahui sumber- sumber risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid. Analisis manajemen risiko produksi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas dari manajemen produksi yang telah diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid. Evaluasi tersebut dilakukan dengan membandingkan tingkat mortalitas ayam broiler pada setiap periode produksi. Analisis alternatif-alternatif strategi manajemen risiko produksi dilakukan berdasarkan hasil dari pemetaan risiko dan disesuaikan dengan manajemen risiko produksi yang telah diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid.

4.3.2. Analisis Pendapatan

Soekartawi 2006 menyatakan bahwa analisis pendapatan usahatani dapat dilakukan secara parsial maupun keseluruhan whole-farm analysis. Analisis parsial dilakukan pada satu cabang usahatani, sedangkan analisis secara keseluruhan dilakukan pada semua cabang usahatani. Analisis parsial terdiri dari analisis tabel, analisis RC, BC, NPV, dan IRR, serta analisis Biaya Sumberdaya Domestik BSD. Analisis pendapatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis Return Cost Ratio RC, karena jenis analisis ini dapat menggambarkan tingkat pendapatan Peternakan Bapak Maulid yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Analisis pendapatan RC digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid selama tujuh periode produksi pengamatan. Menurut Soekartawi 2006, analisis RC merupakan perbandingan antara total penerimaan dan total biaya. Secara matematis, analisis RC dapat dirumuskan sebagai berikut : R C Total Penerimaan Produksi Total Biaya Produksi Keterangan: R = PenerimaanRevenue Rupiah C = BiayaCost Rupiah 40 Menurut Soekartawi 2006, jika dihasilkan nilai RC = 1, maka kegiatan usahatani dikatakan tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian, atau dengan kata lain total penerimaan yang diperoleh sama besarnya dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Jika RC 1, maka total penerimaan yang diperoleh lebih besar dari total biaya produksi yang dikeluarkan sehingga kegiatan usahatani mengalami keuntungan. Jika RC 1, maka total penerimaan yang diperoleh lebih kecil dari total biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga kegiatan usahatani yang dijalankan mengalami kerugian.

4.3.3. Analisis Risiko