55
menimbulkan asap. Tempat pakan dan tempat air minum disesuaikan dengan umur ayam broiler dan jumlah ayam broiler. Dengan kapasitas 6.000 ekor ayam
broiler pada tahap DOC, Peternakan Bapak Maulid menggunakan 120 baki tempat pakan dan 96 buah tempat air minum.
Pemasangan jaring yang dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid merupakan alternatif pengganti penggunaan sekam. Pemasangan sekam tidak
dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid karena diyakini dapat menyebabkan perkembangbiakan penyakit. Penggunaan sekam sebagai alas lantai dapat
menyebabkan tumbuhnya jamur akibat terjadinya kelembaban pada sekam. Pemasangan jaring disesuaikan dengan ukuran kandang Peternakan Bapak Maulid
yang ditebar di atas lantai kandang. Pemasangan tirai dilakukan untuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya
yang masuk ke kandang. Tirai yang digunakan adalah plastik terpal yang dipasang dengan ketinggian 2 meter yang menempel pada dinding kandang. Pemasangan
tirai juga dilakukan hingga menutupi bagian kolong kandang untuk meningkatkan suhu di dalam kandang, akibat penggunaan jaring sebagai alas lantai yang dapat
meningkatkan aliran sirkulasi udara sehingga suhu di dalam kandang menjadi rendah. Untuk mempermudah pengontrolan aktifitas budidaya ayam broiler,
Peternakan Bapak Maulid memasang sekat yang terbuat dari kawat, setinggi 45 sentimeter di dalam kandang. Jumlah sekat yang dipasang adalah sebanyak 6
sekat, masing-masing sekat mengelompokkan ayam broiler sebanyak 1.000 ekor. Setelah peralatan kandang dipersiapkan, tahap terakhir yang dilakukan adalah
melakukan sterilisasi kandang hingga DOC tiba.
5.2.2. Budidaya Ayam Broiler
Kegiatan budidaya ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid terdiri dari budidaya tahap pemanasan dan budidaya tahap pembesaran.
1. Budidaya Tahap Pemanasan Brooding
Budidaya pada tahap pemanasan brooding dilakukan untuk menciptakan kondisi yang optimal sesuai dengan kebutuhan DOC dan untuk mendukung tahap
pertumbuhan ayam broiler. Budidaya pada tahap pemanasan dilakukan saat ayam broiler berumur 0 – 14 hari. Budidaya pada tahap pemanasan yang dilakukan oleh
Peternakan Bapak Maulid meliputi aktivitas pemeriksaan kuantitas dan kualitas
56
DOC, pemberian air gula merah dan pakan pada DOC, menyalakan pemanas gasolec, menggunakan penerangan lampu dan tirai, serta melakukan vaksinasi.
a. Pemeriksaan Kuantitas dan Kualitas DOC
Pemeriksaan kuantitas DOC dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara jumlah DOC yang diterima dengan surat jalan yang tertera. Selain itu,
pemeriksaan tersebut juga dilakukan untuk memastikan kesesuaian bobot rata-rata DOC yang tertera pada kotak dengan bobot rata-rata DOC yang diterima oleh
Peternakan Bapak Maulid. Kualitas DOC sangat mempengaruhi proses budidaya ayam broiler pada setiap periode produksi. DOC yang berkualitas baik memiliki
laju pertumbuhan yang lebih cepat, lebih efisien dalam mengkonsumsi pakan, dan lebih kebal terhadap serangan penyakit. DOC yang berkualitas rendah memiliki
laju pertumbuhan yang lebih rendah, lebih boros dalam mengkonsumsi pakan, dan rentan terhadap serangan penyakit. DOC yang berkualitas baik memiliki bentuk
tubuh yang lebih besar yakni dengan bobot rata-rata sebesar 38 gram dan gerakan yang lebih lincah. DOC yang diterima oleh Peternakan Bapak Maulid diperoleh
dari PT Vista Agung Kencana Farm. Peternakan Bapak Maulid melakukan seleksi antara DOC yang berkualitas
baik dengan DOC yang berkualitas rendah. DOC yang berkualitas rendah dipelihara di tempat yang terpisah dari DOC yang berkualitas baik. Selain
melakukan seleksi, Peternakan Bapak Maulid juga melakukan grading berdasarkan jenis kelamin DOC dan bobot tubuh. Grading tersebut dilakukan
guna mempermudah proses penangkapan ayam broiler pada saat proses pemanenan berlangsug, karena terdapat beberapa pedagang pengumpul yang
menginginkan ayam broiler berdasarkan jenis kelamin dan bobot tubuh tertentu. DOC yang telah mengalami proses grading selanjutnya dipelihara secara terpisah
berdasarkan jenis kelamin dan bobot tubuh yang sama. DOC yang berjenis kelamin jantan dan betina dipisahkan dengan menggunakan sekat-sekat yang telah
tersedia. DOC yang memiliki bobot tubuh yang lebih besar 36 – 38 gram dipelihara dalam sekat yang berbeda dengan DOC yang memiliki bobot tubuh
yang lebih kecil.
57
b. Pemberian Air Gula Merah, Pakan, dan Air Minum pada DOC
Pemberian air gula merah dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid pada saat DOC tiba di kandang. Pemberian air gula merah tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh DOC setelah menempuh perjalanan. Takaran air gula merah yang digunakan adalah sebanyak 12 kilogram gula merah yang
dilarutkan dalam 600 liter air. Pemberian pakan juga dilakukan agar DOC memperoleh nutrisi yang cukup untuk menggantikan jumlah kalori yang hilang
selama menempuh perjalanan. Pemberian pakan dilakukan secara sedikit demi sedikit karena ukuran tembolok DOC yang masih kecil. Pakan yang diberikan
pada saat ayam broiler berumur 0 – 7 hari merupakan pakan starter bermerek S10, sedangkan pada umur 11 – 14 hari menggunakan pakan bermerek H11, yang
diperoleh dari PT Vista Grain. Pemeberian air minum pada saat ayam broiler berumur 0 – 5 hari dilakukan secara manual. Pada saat ayam broiler berumur 6
hari hingga memasuki masa panen, pemberian air minum dilakukan secara otomatis, yakni setiap tempat air minum dihubungkan dengan selang-selang yang
langsung terhubung dengan tempat penampungan air di dalam kandang. c.
Menyalakan Pemanas Gasolec Alat pemanas gasolec digunakan Peternakan Bapak Maulid pada saat
ayam broiler berumur 0 – 10 hari. Pada usia tersebut, ayam broiler membutuhkan suhu layaknya berada di dalam pengeraman induknya. Pada saat umur 0 – 3 hari,
pemanasan dengan gasolec dilakukan sepanjang hari. Hal ini dikarenakan ayam broiler membutuhkan panas yang lebih banyak pada periode umur tersebut akibat
bulu tubuh yang belum terlalu banyak tumbuh. Pada umur 4 – 10 hari, pemanasan hanya dilakukan pada saat sore hingga pagi hari.
d. Menggunakan Penerangan Lampu dan Tirai
Peternakan Bapak Maulid menggunakan penerangan lampu dan tirai untuk menghasilkan panas yang lebih optimal di dalam kandang. Lampu didekatkan
dengan ayam broiler karena cahaya lampu yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu menghasilkan panas. Selain itu, penggunaan cahaya lampu tersebut
juga dimaksudkan untuk membuat anak ayam menjadi lebih terangsang untuk makan lebih banyak.
58
Pada saat memasuki tahap pemanasan, tirai dipasang menjadi dua lapisan yaitu lapisan tirai yang berada di dalam kandang dan lapisan tirai yang berada di
luar kandang. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan panas yang lebih optimal bagi ayam boiler. Pemasangan tirai di luar kandang dilakukan dengan rapat
hingga menutupi dinding dan kolong kandang. Pemasangan tirai yang menutupi kolong kandang bertujuan untuk menahan terpaan angin dan menjaga kehangatan
di dalam kandang. Pemasangan tirai di dalam kandang dan tirai di luar kandang yang menutupi kolong kandang, dilakukan hingga ayam broiler berumur 14 hari.
Pemasangan tirai di dinding kandang dilakukan untuk mengatur sirkulasi udara di dalam kandang. Tirai tersebut dapat dinaikkan ataupun diturunkan, sesuai dengan
kondisi cuaca. e.
Melakukan Vaksinasi Vaksinasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Peternakan Bapak
Maulid guna mencegah terjadinya serangan penyakit pada ayam broiler. Terdapat dua jenis vaksin yang digunakan oleh Peternakan Bapak Maulid, yaitu vaksin
Newcastle Disease ND dan vaksin Gumboro. Pemberian vaksin ND dilakukan pada saat ayam broiler berumur 5 atau 6 hari, sedangkan pemberian vaksin
Gumboro dilakukan pada saat ayam broiler berumur 13 hari. Pemberian vaksin di Peternakan Bapak Maulid dilakukan melalui penyuntikan dan pencampuran
dengan air minum. Vaksin ND diberikan melalui penyuntikan bagian leher ayam broiler, sedangkan vaksin Gumboro diberikan melalui pencampuran dengan air
minum. 2.
Budidaya Tahap Pembesaran Budidaya pada tahap pembesaran ayam broiler yang dilakukan oleh
Peternakan Bapak Maulid bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ayam broiler, mencegah penularan penyakit pada ayam broiler yang lain sehingga
memperkecil tingkat mortalitas, dan untuk meningkatkan keseragaman pertumbuhan ayam broiler. Budidaya pada tahap pembesaran dilakukan pada saat
ayam broiler berumur 15 hari hingga memasuki tahap pemanenan. Budidaya ayam broiler pada tahap pembesaran yang dilakukan oleh Peternakan Bapak
Maulid meliputi :
59
a. Mengatur Sirkulasi Udara di Dalam Kandang
Sirkulasi udara dalam kandang di Peternakan Bapak Maulid diatur dengan menaikkan atau menurunkan tirai yang terpasang pada dinding kandang. Menurut
Bapak Maulid, sirkulasi udara di dalam kandang perlu diatur untuk menghasilkan udara yang lebih segar di dalam kandang sehingga mampu mengoptimalkan
pertumbuhan ayam broiler dan mencegah pertumbuhan penyakit. Pengaturan sirkulasi kandang biasanya dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid pada saat
ayam broiler mulai berumur 15 hari. Pada saat kondisi cuaca yang panas, tirai lebih sering diturunkan untuk meningkatkan sirkulasi udara yang keluar masuk
kandang. Pada saat kondisi cuaca yang dingin, tirai dinaikkan hingga menutupi setengah dari dinding kandang.
b. Penanganan Penyakit
Penanganan penyakit yang dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan dan menekan tingkat mortalitas
ayam broiler. Selama tujuh periode produksi pengamatan, serangan penyakit di Peternakan Bapak Maulid terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada periode produksi
VI dan VII. Jenis penyakit yang menyerang ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid adalah penyakit Gumboro dan Kolibasilosis.
Penyakit Gumboro yang menyerang Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi VI, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Gumboro.
Penyakit Gumboro menyerang ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid pada umur 15 – 20 hari. Penyakit ini ditandai oleh kotoran ayam yang encer berlendir
dan berwarna putih. Pengobatan yang dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah dengan memberikan 4 kilogram gula merah yang dilarutkan dengan 200
liter air. Penyakit Kolibasilosis menyerang ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi VII, yaitu pada umur 20 – 25 hari. Penyakit
Kolibasilosis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan ditandai oleh nafsu makan ayam yang menurun. Pengobatan yang dilakukan oleh Peternakan Bapak
Maulid adalah dengan memberikan Amplicoli dan melarutkan Chlorin pada air minum.
60
c. Melakukan Kontrol Kandang
Kontrol kandang di Peternakan Bapak Maulid dilakukan setiap hari, yang meliputi pengamatan pertumbuhan dan kondisi kesehatan ayam broiler,
pencatatan ayam broiler yang mati, dan pemisahan ayam broiler yang terserang penyakit maupun yang afkir. Kontrol kandang di Peternakan Bapak Maulid
dilakukan oleh semua pihak yaitu anak kandang, kepala kandang, dan pemilik peternakan, yang dilakukan secara bergantian. Aktivitas kontrol kandang
dilakukan agar ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid mengalami tingkat pertumbuhan yang seragam.
d. Proses Pemberian Pakan dan Air Minum
Proses pemberian pakan dan air minum dilakukan pada saat DOC tiba hingga ayam broiler memasuki proses pemanenan. Pemberian pakan dilakukan
dua kali sehari, yaitu setiap pagi dan sore hari. Pakan yang diberikan pada saat ayam broiler berumur 14 – 21 hari bermerek H11, dan umur 22 – masa panen
menggunakan pakan finisher bermerek H12. Proses pemberian air minum pada tahap pembesaran dilakukan secara otomatis.
5.2.3. Pemanenan