Kerangka Pemikiran Implementation of Public Service Agency and Its Implications to Sustainable Self-Financed National Park Management

5 menjadi Taman Nasional Mandiri melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA Nomor : SK.69IV- SetHO2006 tanggl 3 Mei 2006 sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis Departemen Kehutanan 2005-2009. Namun, pada perkembangannya, Taman Nasional Model dan Taman Nasional Mandiri belum dapat direalisasikan karena belum adanya arahan, pedoman, kriteria, indikator, monitoring dan penilaian kinerja lebih lanjut untuk operasionalisasinya Hartono 2008b. Kegiatan TN berpotensi untuk dikelola secara lebih efisien dan efektif melalui BLU terutama terkait dengan tugas pokok dan fungsinya yang layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU. Melalui BLU, TN diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas pokok pengelolaan dengan baik yang berimplikasi pada kelestarian kawasan, di sisi lain kesejahteraan masyarakat dan kemandirian dapat tercapai serta pembangunan ekonomi terlaksana. Hal ini sesuai dengan prinsip pembanguan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri WCED 1987. Rencana program pengembangan kawasan konservasi dalam bentuk Badan Layanan Umum BLU sebanyak 12 unit melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.08Menhut-LL2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, perlu didukung oleh data dan informasi yang penting bagi pelaksanaannya. Menurut Hartono 2008a pembentukan TN Mandiri secara finansial dengan status BLU perlu didahului dengan kajian yang mendalam terutama terkait dengan peran TN dalam memproduksi barang atau jasa apakah sebagai operator atau sebatas regulator, penentuan jenis kegiatan yang sekaligus menghasilkan barangjasa dan menghasilkan PNBP serta standar barangjasa pelayanan, jenis dan tarif penerimaan, mekanisme penerimaan dan penggunaan dan lingkup penggunaan penerimaan.

1.4. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi penjabaran tugas pokok dan fungsi TN. 6 2. Menganalisis ketepatan penerapan model BLU dalam pengelolaan menuju TN Mandiri. 3. Merumuskan implikasi penerapan BLU menuju pengelolaan TN Mandiri yang berkelanjutan.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan strategis bagi Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA dalam upaya mewujudkan penerapan BLU pada pengelolaan TN Mandiri sehingga tujuan program dapat dicapai secara optimal serta menjamin pemanfaatan TN yang berkelanjutan. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Taman Nasional

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 mendefinisikan taman nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Zonasi yang dimaksud terdiri dari zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan, serta zona lain sesuai dengan keperluan yang ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011, suatu kawasan dapat ditunjuk sebagai kawasan taman nasional apabila memenuhi kriteria antara lain mempunyai luasan yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami, mempunyai sumberdaya alam yang khas dan unik, memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh, memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam serta dapat dibagi ke dalam zona-zona pengelolaan sesuai ketentuan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 56Menhut-II2006 tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional mengatur lebih lanjut mengenai zonasi taman nasional. Zonasi taman nasional disebutkan sebagai suatu proses pengaturan ruang dalam taman nasional menjadi zona-zona, yang mencakup kegiatan tahap persiapan, pengumpulan dan analisi data, penyusunan draft rancangan zonasi, konsultasi publik, perancangan, tata batas, dan penetapan, dengan mempertimbangkan kajian-kajian dari aspek-aspek ekologis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Zona taman nasional adalah wilayah di dalam kawasan taman nasional yang dibedakan menurut fungsi dan kondisi ekologis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Pembagian zona taman nasional menurut Permenhut No. P.56Menhut-II2006 adalah : 1. Zona inti adalah bagian taman nasional yang mempunyai kondisi alam baik biota ataupun fisiknya masih asli dan tidak atau belum diganggu oleh manusia yang mutlak dilindungi, berfungsi untuk perlindungan keterwakilan keanekaragaman hayati yang asli dan khas.