Mewirausahakan Birokrasi Reinventing Government
19
perlu dilakukan secara efektif, efisien dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan.
Wilayah kerja perusahaan terbagi menjadi 3 Unit dengan 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH. Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan perusahaan,
Perum Perhutani didukung pula oleh 13 Kesatuan Bisnis Mandiri KBM, satuan kerja perencanaan sumberdaya hutan SDH yang terdiri dari 13 Seksi
Perencanaan Hutan SPH, dengan rincian sebagai berikut : 1.
Unit I Jawa Tengah terdiri dari : 20 KPH ; 2 KBM Pemasaran; 2 KBM Industri Kayu; 1 KBM Industri Non Kayu; 1 KBM Agroforestry dan 1 KBM
Jasa Lingkungan dan Produksi lainnya serta 4 SPH ; seluas 630.720 Ha. 2.
Unit II Jawa Timur terdiri dari: 23 KPH ; 3 KBM Pemasaran; 1 KBM Industri Kayu; 1 KBM Industri Non Kayu; 1 KBM Agroforestry dan 1 KBM Jasa
Lingkungan dan Produksi lainnya serta 5 SPH ; seluas 1.126.958 Ha. 3.
Unit III Jawa Barat dan Banten terdiri dari:14 KPH ; 1 KBM Pemasaran; 1 KBM Industri Kayu Non Kayu; 1 KBM Agroforestry, Ekologi dan Jasa
Lingkungan AEJ serta 4 SPH ; seluas 684.423 Ha. Selain itu Perum Perhutani juga memiliki satuan kerja pendukung yaitu Kantor Pusat, 3 Kantor
Unit, 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Puslitbang SDH, 1 Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pusdiklat SDM dan 3 Kantor Biro Perencanaan.
Satuan organisasi yang berada di bawah kantor unit adalah KPH Kesatuan Pemangkuan Hutan. KPH dipimpin oleh seorang AdministratorKepala
Kesatuan Pemangkuan Hutan AdmKKPH yang bertugas menyususn rencana pengelolaan hutan serta rencana kerja dan anggaran, memimpin penyelenggaraan
aktivitas pengelolaan sumberdaya hutan, melaksanakan tata laksana administrasi dan pembukuan perusahaan, melaksanakan pembinaan SDM di wilayah KPH,
melaksanakan pembinaan masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Satuan organisasi lainnya di bawah kantor unit adalah KBM yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan usaha bisnis perusahaan
secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor : 1080KptsDir2011 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani maka pada kantor unit terdiri dari beberapa KBM
20
tergantung pada jenis usaha yang akan dikembangkan meliputi KBM Kayu, KBM Industri Hasil Hutan Non Kayu, KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya,
KBM Agroforestry, KBM Perdagangan Trading dan KBM Industri Kayu. Masing-masing KBM dipimpin oleh seorang General Manager dan
membawahi seorang Kepala Tata Usaha dan beberapa orang Manager. KBM pada masing-masing unit dibentuk guna lebih memfokuskan serta mendukung
kegiatan pemasaran hasil hutan secara maksimal yang berfokus kepada pelayanan pelanggan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Struktur Organisasi
Kantor Pusat dan Kantor Unit Perhutani dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
Beberapa produk dan layanan yang dihasilkan Perum Perhutani adalah sustainable product kayu olahan dan kayu bundar, produk kimia hutan
gondorukem, terpentin, minyak kayu putih, kopal, lak, minyak ylang-ylang ekoturisme, flora dan fauna, produk pangan dan kesehatan madu Perhutani, madu
Wanajava, Air Perhutani, minuman madu Perhutani, benih dan bibit jati plus Perhutani, Forestry Training and Development paket training dan konsultasi
bisnis kehutanan, Clean Energy mikro hydro dan zona komersial area pameran, papan reklame, tower, penyewaaan gedung pertemuan dan sebagainya.
Fasilitas yang tersedia untuk mendukung usahanya adalah sarana dan prasarana gedung dan obyek wisata, outlet pemasaran, pabrik produk kimia hutan,
pabrik produk pangan dan kesehatan dan lainnya serta tenaga yang profesional dan handal.