11
c. Penyimpanan danatau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air,
panas, dan angin serta wisata alam. d.
Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar. e.
Pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya. f.
Pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat. Pemanfaatan tradisional merupakan kegiatan pemungutan hasil hutan bukan
kayu, budidaya tradisional, serta perburuan tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi. Kegiatan ini menjadi batasan bagi pengelola TN untuk
pemanfaatan barang dan jasa yang terdapat di TN.
2.6. Tipologi Barang dan Jasa
Nilai dan tujuan keberadaan sumberdaya alam dapat diinterpretasikan kembali berdasarkan tipologi barang dan jasa yang dapat dihasilkan, yaitu sebagai
private goods, club goods, common pool goods, dan public goods Ostrom 1977, diacu dalam Berge 2004 Tabel 1. Pengetahuan ini juga menentukan ketepatan
pemilihan bentuk kelembagaan, misalnya kelembagaan untuk pengelolaan common pool goods didasarkan pada beberapa prinsip yaitu penetapan batas-batas
alokasi sumberdaya, teknologi yang digunakan dan cara pemanfaatan, pemantauan, sanksi, penyelesaian konflik, maupun pengakuannya oleh peraturan
dan perundangan yang lebih tinggi. Tabel 1 Tipologi barang dan jasa
Jenis Sumberdaya Pengguna
Non-substractable Substractable
Non-excludable Public Goods
Common Pool Goods Excludable
Club Goods Private Goods
Sumber : Ostrom 1977, diacu dalam Berge 2004, dimodifikasi.
Dalam setiap tipologi mengandung sifat yang melekat pada barang dan jasa tersebut. Sifat tersebut merupakan atribut yang sepatutnya disertakan ke dalam
sifat-sifat lain dari barang dan jasa yang sedang dibicarakan. Terdapat dua faktor yang menentukan atribut tersebut, yaitu :
1. Sifat rivalitas persaingan substraktif atas barang dan jasa. Dalam hal ini apabila barang dan jasa dimanfaatkan seseorang akan mengurangi jumlah yang
tersedia bagi orang lain, maka diklasifikasikan sebagai private goods
12
misalnya, air kemasan, kayu, ikan, dan lain-lain dll dan common pool goods misalnya danau, sungai, dll. Sebaliknya apabila dimanfaatkan seseorang
tetapi, dalam jangka pendek, tidak mengurangi jumlah yang tersedia bagi orang lain, maka diklasifikasikan sebagai club goods misalnya air dalam Perusahaan
Daerah Air Minum PDAM, dll dan public goods misalnya udara, keamanan, dll.
2. Sifat dapat dipisahkan excludability pengguna barang dan jasa. Apabila pengguna barang dan jasa dapat dipisahkan satu dari yang lain, maka private
goods dan club goods termasuk di dalamnya. Apabila penggunanya tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya, maka common pool goods dan public goods
masuk di dalamnya. Barang dan jasa common pool goods, dapat terjadi fenomena open access sebagaimana dalam public goods, apabila kelembagaan
pengelolaan sumberdaya alam yang diterapkan tidak dapat mengatasi para pencari kesempatan atau penunggang gratis free riders.
Tipe barang dan jasa ini menurut IUCN 2000 dikategorikan berdasarkan sifat dapat dipisahkan excludable dan sifat pembagian divisible seperti pada
Tabel 2. Tabel 2 Tipologi barang dan jasa
Non-divisible Divisible
Non-excludable Public
Common Pool Excludable
Toll Goods Private
Sumber : IUCN 2000.
1. Public good adalah setiap barang dan jasa yang tidak dikecualikandipisahkan
non-excludable dan tidak dibagikan non-divisible yang artinya bahwa barang dan jasa tersebut tersedia untuk masyarakat umum. Contoh public good
adalah jasa hutan lindung, penyerapan karbon dan perlindungan habitat kritis. 2.
Private good merupakan barang dan jasa yang bersifat dipisahkan excludable dan dapat dibagi divisible yang berarti bahwa setelah diberikan kepada
seseorang maka hanya tersedia untuk individu tersebut. Contoh private good adalah berburu, memancing, berkemah dan hasil hutan non-kayu di mana
setelah binatang diburu, ikan tertangkap, izin berkemah dialokasikan dan