Latar Belakang Implementation of Public Service Agency and Its Implications to Sustainable Self-Financed National Park Management

4 manajemen TN melaksanakan bisnis wirausaha dan mempunyai pola tata kelola organisasi tersendiri. Penerapan BLU TN juga memungkinkan penetapkan tarif tersendiri sesuai perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan, dan memungkinkan TN untuk menerima hibah dari masyarakat atau badan lain serta menggunakan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP untuk pengelolaan menuju TN Mandiri.

1.3. Perumusan Masalah

Pengelolaan kawasan konservasi menghadapi berbagai kendala, di samping berbagai peran dan manfaat yang dimilikinya. Menurut McNeely 1995 permasalahan kawasan konservasi berbeda-beda pada setiap negara, namun secara umum permasalahan penting pengelolaan kawasan konservasi adalah lemahnya dukungan nasional, konflik dengan masyarakat lokal, konflik dengan institusi pemerintah lainnya, manajemen yang lemah dan pendanaan yang lemah dan tidak terjamin. Kawasan konservasi memiliki sumber pendanaan dari anggaran negara namun anggaran yang dialokasikan untuk kawasan konservasi relatif sangat sedikit. Pada tahun 2010 realisasi anggaran konservasi adalah kurang dari 1 trilyun rupiah sedangkan realisasi APBN 1.289,6 trilyun atau hanya sekitar 0,07 dari total realisasi APBN Kemenhut 2011b. Bahkan, walaupun suatu kawasan konservasi mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi keuangan negara, tetapi hanya sebagian kecil saja dari dana tersebut yang dikembalikan untuk keperluan pengelolaan kawasan konservasi McNeely 1995. Kecukupan pendanaan, kestabilan pendanaan dan pengelolaan keuangan memiliki korelasi cukup tinggi terhadap efektivitas pengelolaan Leverington et al. 2010. Manfaat langsung TN ditinjau dari sisi ekonomi sungguh sangat memprihatinkan. Pada tahun 2010 jumlah PNBP yang diperoleh seluruh TN di Indonesia hanya 16 milyar rupiah, hanya setara dengan PNBP yang dihasilkan kebun raya di Indonesia yang luasnya kurang dari 1 juta ha Kemenhut 2011a. Pemerintah telah melakukan berbagai rencana kebijakan dalam upaya mengoptimalkan potensi kawasan konservasi pada umumnya dan TN pada khususnya dalam mengatasi permasalahan pembiayaan keuangannya. Upaya tersebut diantaranya dengan Penunjukan 20 Taman Nasional Model dengan target 5 menjadi Taman Nasional Mandiri melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA Nomor : SK.69IV- SetHO2006 tanggl 3 Mei 2006 sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis Departemen Kehutanan 2005-2009. Namun, pada perkembangannya, Taman Nasional Model dan Taman Nasional Mandiri belum dapat direalisasikan karena belum adanya arahan, pedoman, kriteria, indikator, monitoring dan penilaian kinerja lebih lanjut untuk operasionalisasinya Hartono 2008b. Kegiatan TN berpotensi untuk dikelola secara lebih efisien dan efektif melalui BLU terutama terkait dengan tugas pokok dan fungsinya yang layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU. Melalui BLU, TN diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas pokok pengelolaan dengan baik yang berimplikasi pada kelestarian kawasan, di sisi lain kesejahteraan masyarakat dan kemandirian dapat tercapai serta pembangunan ekonomi terlaksana. Hal ini sesuai dengan prinsip pembanguan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri WCED 1987. Rencana program pengembangan kawasan konservasi dalam bentuk Badan Layanan Umum BLU sebanyak 12 unit melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.08Menhut-LL2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, perlu didukung oleh data dan informasi yang penting bagi pelaksanaannya. Menurut Hartono 2008a pembentukan TN Mandiri secara finansial dengan status BLU perlu didahului dengan kajian yang mendalam terutama terkait dengan peran TN dalam memproduksi barang atau jasa apakah sebagai operator atau sebatas regulator, penentuan jenis kegiatan yang sekaligus menghasilkan barangjasa dan menghasilkan PNBP serta standar barangjasa pelayanan, jenis dan tarif penerimaan, mekanisme penerimaan dan penggunaan dan lingkup penggunaan penerimaan.

1.4. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi penjabaran tugas pokok dan fungsi TN.