52
VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan perusahaan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi
lingkungan perusahaan. Pada umumnya lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari
lingkungan makro dan lingkungan mikro.
6.1. Analisis Lingkungan Internal LPPM PKBT Tajur
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada didalam perusahaan serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan.
Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh LPPM PKBT Tajur. Faktor-faktor internal yang
dianalisis meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, sumberdaya manusia serta penelitian dan pengembangan.
6. 1. 1. Manajemen
Untuk menganalisis fungsi manajemen LPPM PKBT Tajur terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji antara lain aspek perencanaan, pengorganisasian,
pemberian motivasi, pengelolaan staf dan aspek pengendalian. 1
Perencanaan Saat ini usaha LPPM PKBT Tajur sudah memiliki perencanaan tertulis baik
untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Adapun rencana jangka pendek dari LPPM PKBT adalah produk soft candy dapat diterima di
pasaran. Untuk rencana jangka menengah adalah ekspetasi perluasan pasar. Sedangkan rencana jangka panjang LPPM PKBT adalah memenuhi
permintaan pasar dan dapat melakukan ekspor soft candy. 2
Pengorganisasian Struktur organisasi LPPM PKBT Tajur terlihat pada Gambar 7 menunjukkan
bahwa LPPM PKBT Tajur dipegang langsung oleh Kepala PKBT, dimana pada posisi ini bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan strategis
yang terkait dengan kelancaran usaha. Untuk bagian penyediaan benih dan
53 penyediaan bibit, pihak yang diberi wewenang untuk bertanggungjawab
berasal dari pekerja dimana posisi ini bertugas melakukan kegiatan penyediaan benih dan bibit yang berada di LPPM PKBT Tajur. Untuk bagian
pengolahan dan administrasi bertugas untuk mengolah soft candy dan mencatat penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Bagian pemasaran,
bertugas untuk melakukan pengiriman soft candy ke pelanggan. Dalam menjalankan operasionalisasi perusahaan, LPPM PKBT menerapkan
pendekatan top down, dimana seluruh komando dilakukan langsung oleh Kepala PKBT kemudian unit-unit dibawahnya hanya melaksanakan hal-hal
yang direncanakan. 3
Pemberian Motivasi Meskipun pendekatan yang dilakukan oleh LPPM PKBT lebih bersifat top
down dalam operasionalisasi perusahaan akan tetapi tidak menganggap karyawan sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Hal ini karena
peran serta karyawan juga terlibat dalam keberhasilan suatu usaha. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh Kepala PKBT untuk meningkatkan motifasi
karyawan adalah dengan cara melibatkan diri untuk ikut serta dalam proses produksi serta mengikutsertakan karyawan dalam acara pelatihan-pelatihan.
Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait dengan loyalitas para karyawan terhadap perusahaan sehingga para karyawan
tersebut tetap merasa nyaman selama bekerja. 4
Pengelolaan Staf Pengelolaan staf dalam sebuah perusahaan terkait dengan budaya atau iklim
kerja yang diterapkan oleh perusahaan tertentu. Budaya atau iklim kerja dalam kumpulan nilai, harapan serta kebiasaan masing-masing orang yang ada
diperusahaan tersebut yang pada umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam LPPM PKBT, budaya atau iklim kerja
yang terjadi cenderung ke arah kekeluargaan. Oleh karena itu, komunikasi yang terjalin antara Kepala PKBT kepada para karyawannya tidak bersifat
kaku sehingga kondisi seperti ini memudahkan LPPM PKBT dalam memberikan tugas kepada karyawan atau sebaliknya, jika para karyawan ingin
menyampaikan sesuatu kepada pemilik yang terkait dengan masalah kerja.
54 5
Pengendalian LPPM PKBT pada umumnya melakukan pengendalian hanya terbatas pada
bidang produksi saja, khususnya dalam hal pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian bahan baku penting dilakukan karena terkait
langsung dengan proses pembuatan soft candy sehingga kontinuitas pembuatan soft candy tetap terjaga. Untuk menjaga kualitas soft candy
biasanya pihak LPPM PKBT melakukan sortasi terhadap bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan soft candy. Selain itu dilakukan juga
pengendalian pengolahan karena terkait dengan kualitas atau mutu soft candy yang dihasilkan.
6. 1. 2. Pemasaran
Pemasaran merupakan
proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang
dan jasa. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran yaitu aspek produk, harga, distribusi dan aspek promosi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing-
masing bauran pemasaran pada LPPM PKBT : 1
Bauran Produk Produk soft candy yang dihasilkan oleh LPPM PKBT terdiri dari dua macam
yaitu soft candy nanas dan soft candy pepaya. Produk soft candy mempunyai keunggulan yaitu sebagai cemilan sehat dari buah-buhan. Produk ini dapat
bertahan selama enam bulan jika disimpan dalam suhu kamar. Pihak LPPM PKBT juga selalu mengutamakan kualitas rasa terhadap produk yang dijualnya. Kualitas
rasa dapat dilihat dari bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan soft candy. Hal ini yang dilakukan pihak LPPM PKBT terhadap produk soft candy,
dimana kualitas rasa menjadi faktor penting yang menjadi perhatian LPPM PKBT.
Kemasan yang digunakan oleh pihak LPPM PKBT adalah alumunim foil. Untuk labelisasi kemasan soft candy sudah cukup baik karena telah dilengkapi
nomor SIUP dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, nomor PIRT dari Dinas Kesehatan, nomor LP POM MUI, komposisi bahan baku, nama merek,
lokasi produksi dan tanggal kadaluarsa. Akan tetapi, terdapat kekurangan pada
55 labelisasi kemasan soft candy, yaitu tinta yang digunakan dalam pelabelan
kadaluarsa mudah hilang. Oleh karena itu, kemungkinan hal ini dapat mengurangi kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Pencatuman cap
kadaluarsa dapat menggunakan tinta premium ink jenis tinta plastik sehingga cap tanggal kadaluarsa pada produk tidak mudah hilang. Alternatif lainnya dapat
menggunakan pengetikan tanggal kadaluarsa di komputer kemudian di print dan di tempel dengan solasi pada produk soft candy. Bentuk jaminan yang diberikan
oleh pihak LPPM PKBT jika produk yang dibeli atau dipesan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan maka pihak LPPM PKBT bersedia untuk menggantinya
dengan dengan produk lain sesuai dengan produk yang ditukarkan tersebut. 2
Bauran Harga Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang
menghasilkan penerimaan bagi perusahaan sedangkan yang lainnya menimbulkan biaya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan maka penetapan harga pada
produk LPPM PKBT berdasarkan harga bahan baku dan biaya produksi yang kemudian ditambahkan dengan sejumlah mark-up atau marjin keuntungan yang
diinginkan. LPPM PKBT menjumlahkan semua harga pokok produksinya terlebih dahulu, lalu menambah jumlah tertentu mark up pada harga pokok produksi
yang kemudian menjadi harga jual produk. Penetapan harga yang relatif tinggi dapat menjadi kendala. Faktor utama yang menyebabkan tingginya harga jual
produk adalah karena biaya produksi yang tinggi, sehingga mau tidak mau perusahaan harus meningkat harga jual produk agar tetap dapat bertahan. Harga
produk soft candy yang dijual oleh LPPM PKBT, yaitu Rp 7500. Sehingga konsumen yang membeli pun masih dari kalangan ekonomi menengah keatas.
3 Bauran Promosi
LPPM PKBT telah berdiri selama dua tahun. Saat ini LPPM PKBT telah melakukan promosi dalam memasarkan produk-produknya. Perusahaan belum
melakukan promosi melalui media cetak seperti koran dan majalah. LPPM PKBT telah melakukan promosi produk-produknya dengan ikut serta dalam kegiatan
pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bogor maupun pihak swasta. Selebihnya masyarakat mengetahui keberadaan perusahaan LPPM PKBT dari
mulut ke mulut konsumen yang telah membeli dari perusahaan ini. Hal ini
56 menyebabkan terjadinya kendala didalam mendapatkan produk LPPM PKBT,
karena produk soft candy tersebut hanya akan diproduksi apabila terdapat pesanan saja.
Salah satu kelemahan perusahaan dalam hal pemasaran adalah kurang agresif didalam mempromosikan produk yang mereka hasilkan kepada pelanggan.
Sehingga promosi produk hanya mengandalkan informasi dari pelanggan yang pernah memesan saja. Padahal pesaing perusahaan cukup gencar didalam
mempromosikan produk yang mereka hasilkan, baik promosi melalui media cetak, ataupu televisi dan radio. Selain promosi melalui media cetak dan
elektronik, promosi perusahaan tersebut juga dilakukan dengan memberikan diskon atau penawaran khusus kepada pelanggannya.
4 Bauran Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
menyalurkan, mengirimkan
serta menyampaikan
barang yang
dipasarkannya kepada konsumen. Seluruh pendistribusian produk LPPM PKBT dilakukan secara langsung pada pelanggan. Umumnya konsumen yang ingin
melakukan pembelian produk-produk LPPM PKBT dan melakukan pemesanan biasanya menghubungi langsung kantor PKBT maupun datang langsung ke LPPM
PKBT. Secara umum, pihak LPPM PKBT dalam mendistribusikan produk soft candy
melalui dua pola saluran. Pola saluran yang pertama adalah pihak LPPM PKBT menyalurkannya produknya kepada pengecer. Pengecer yang dimaksud adalah
toko Serambi Botani yang berada di Kota Bogor. LPPM PKBT merupakan suplier tetap di Serambi Botani yang terdapat di Botani Square. Serambi Botani telah
melakukan kerjasama dengan LPPM PKBT selama dua tahun. Untuk pendistribusian produk dari LPPM PKBT ke lokasi para pengecer biasanya pihak
LPPM PKBT sendiri yang mengantarkan sampai ke lokasi pengecer. Pola saluran yang kedua adalah LPPM PKBT melakukan penjualan langsung kepada
konsumen. Biasanya para konsumen ini langsung datang ke lokasi produksi LPPM PKBT di Tajur maupun datang ke kantor PKBT di Barangsiang.
Pemesanan produk dapat dilakukan melalui teleshopping pemesanan jarak jauh seperti telepon, SMS phone ataupun dengan mendatangi langsung ke PKBT
57 atau LPPM PKBT. Pengiriman dilakukan jika ada pemesanan dari pelanggan.
Sistem pembayaran yang diterapkan oleh LPPM PKBT adalah sistem pembayaran secara tunai untuk konsumen yang datang langsung ke lokasi produksi LPPM
PKBT. Sedangkan sistem pembayaran kosinyasi diterapkan oleh LPPM PKBT untuk pengecer. Hal ini dapat menjadi kelemahan LPPM PKBT karena tidak
adanya perputaran keuangan yang cepat sehingga dapat menghambat proses produksi.
6. 1. 3. KeuanganAkuntansi
Modal merupakan bagian terpenting dalam mendirikan suatu usaha. Modal ini tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga termasuk lahan, bangunan dan alat-
alat produksi yang dimiliki perusahaan. Modal awal LPPM PKBT untuk mendirikan usaha sepenuhnya berasal dari PKBT. Keadaan ini dapat menjadi
kekuatan bagi perusahaan, karena modal usaha sendiri mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memiliki hutang atau pinjaman modal dari pihak manapun. Hal
ini disadari oleh pemiliki perusahaan, karena apabila meminjam modal dari pihak tertentu maka pengembaliannya akan disertai dengan bunga pinjaman. Kondisi ini
dapat memberatkan perusahaan, sehingga pada akhirnya dapat melemahkan posisi perusahaan perusahaan tersebut.
Data keuangan untuk usaha soft candy di LPPM PKBT sudah menggunakan sistem akuntasi sederhana yang baik. Salah satu kekuatan
perusahaan dalam hal pembukuan adalah setiap transaksi keluar dan masuknya uang selain dicatat didalam buku keuangan perusahaan juga menggunakan nota
dari perusahaan, sehingga ada bukti untuk setiap keluar masuknya kas perusahaan. Dengan adanya pencatatan serta nota dari perusahaan, keluar dan masuknya
keuangan dapat ditelusuri serta terorganisir secara rapi. Pencatatan keluar dan masuknya keuangan perusahaan dilakukan secara manual, selain itu digunakan
juga komputer didalam pelaksanaannya.
6. 1. 4. ProduksiOperasi
Ketersediaan bahan baku secara kontinu, merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan produk tertentu. Dalam proses
58 produksi pembuatan soft candy, bahan baku yang digunakan adalah buah pepaya
dan nanas. Sedangkan bahan penujang dalam pembuatan soft candy adalah gula dan ekstrak rumput laut. Dalam pembuatan bubur pepaya dan nanas tidak
menggunakan bahan bakar minyak tanah, melainkan menggunakan gas elpiji ukuran 12 kg. Untuk kemasan yang digunakan yaitu alumunium foil, pada
kemasan tercantum nama merek, nomor PIRT, nomor BP POM, nonor SIUP, komposisi bahan baku dan lokasi produksi.
Salah satu kekuatan dari LPPM PKBT adalah memiliki alat produksi yang lengkap. Sehingga dalam proses produksi pembuatan soft candy, tidak dikerjakan
secara manual. Peralatan yang digunakan dalam produksi soft candy, misalnya tungku dan pengaduk otomatis serta oven listrik. Selain itu peralatan yang
digunakan dalam proses pembuatan soft candy adalah blender, panci, pisau, pisau bergerigi, loyang, timbangan, alat pengepres, show case, dan cooler. Pihak LPPM
PKBT sangat mengutamakan kualitas rasa dan melakukan sortasi terhadap bahan baku yang akan digunakan sehingga pelanggan benar-benar memperoleh produk
yang berkualitas.
6. 1. 5. Sumber Daya Manusia
Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, karena ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh
karena itu, pentingnya bagi setiap perusahaan untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak langsung tenaga kerja juga berperan serta dalam
menentukan pertumbuhan perusahaan. Dahulu perekrutan tenaga kerja pada LPPM PKBT melalui prosedur yang
formal dan terstruktur. Akan tetapi pada saat ini perekrutan tenaga kerja di LPPM PKBT tidak melalui prosedur khusus dan terstruktur. Satu hal terpenting yang
harus dimiliki oleh calon tenaga kerja LPPM PKBT ialah semangat kerja yang tinggi, ulet dan cekatan dalam melakukan setiap pekerjaan. Tingkat pendidikan
para pekerjanya bervariasi mulai dari SMA sampai Perguruan Tinggi. Tenaga kerja yang dimiliki LPPM PKBT ada enam orang yaitu Bapak Ibram, Bapak
Awang, Bapak Hidayat, Bapak Ubay, Ibu Dede dan Ibu Ika.
59 Untuk hari kerja pada LPPM PKBT selama enam hari, yaitu mulai dari
hari Senin sampai dengan hari Sabtu dan untuk hari Minggu libur. Waktu kerja di LPPM PKBT hari Senin sampai Jumat yaitu mulai pukul 08.00
– 16.00 WIB dan hari Sabtu mulai pukul 08.00
– 12.00 WIB. Sistem pembayaran gaji yang diterapkan oleh pihak LPPM PKBT adalah sebulan sekali. Selain memberikan
gaji, LPPM PKBT telah memberikan uang transport bagi karyawannya. Setiap tahun LPPM PKBT juga memberikan Tunjangan Hari Raya THR kepada
karyawannya. Pemberian fasilitas tersebut merupakan bentuk perhatian pihak LPPM PKBT terhadap para pekerjanya karena perusahaan menyadari bahwa
tenaga kerja merupakan salah satu aset perusahaan yang secara tidak langsung mendukung kelancaran usaha LPPM PKBT.
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal LPPM PKBT