Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan KWT Turi

97 Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS Attrativeness Score menunjukkan daya tarik masing- masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada Ketua PKBT yaitu Bapak Sobir, Ph.D dengan pertimbangan bahwa beliau yang paling mengetahui dan mengerti segala sesuatu yang dibutuhkan oleh LPPM PKBT. Nilai TAS Total Attrativeness Scores responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata- rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS Sum Total Attrativeness Scores responden dengan cara menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan eksternal. Adapun perhitungan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Lampiran 10, bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan strategi perluasan pasar dengan melakukan kerjasama dengan usaha minimarket dengan nilai STAS Sum Total Attractiveness Scores tertinggi sebesar 20,874. Seluruh alternatif-alternatif strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut : 1. Melakukan pengembangan produk STAS = 18,147 2. Melakukan strategi perluasan pasar dengan melakukan kerjasama dengan usaha minimarket STAS = 20,874 3. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing dipasaran STAS = 17,788 4. Melakukan strategi penetrasi pasar melalui promosi STAS = 19,780

7.4. Tahap Masukan Input KWT Turi

7.4.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan KWT Turi

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha KWT Turi di Tanah Sareal Kota Bogor. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi KWT Turi adalah sebagai berikut : 1 Produk telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan dan sertifikat hallal 98 Saat ini produk KWT Turi telah dilengkapi nomor PIRT dengan nomor regiatrasi PIRT No.2133271010664 dan sertifikat hallal dari MUI. Upaya KWT Turi untuk melakukan registrasi ke Dinas Kesehatan dan sertifikat hallal adalah bentuk perlindungan konsumen, karena produk yang telah memiliki nomor registrasi PIRT berarti produk tersebut secara legal aman dikonsumsi. 2 Akses KWT Turi terhadap bahan baku terjamin Bahan baku merupakan salah satu komponen penting keberlangsungan suatu proses produksi. Pada umumnya bahan baku dalam pembuatan jus jambu merah cukup mudah diperoleh dan banyak tersedia di sekitar Kecamatan Tanah Sareal. Oleh karena itu, sampai saat ini akses KWT Turi terhadap bahan baku terjamin sehingga proses pembuatan jus jambu merah dapat berjalan dengan lancar. 3 Produk yang berkualitas Produk jus jambu merah mempunyai keunggulan yaitu dibuat dari buah jambu getas merah organik dan tanpa bahan pengawet. Selain itu jus jambu merah memiliki kandungan serat dari sari buah jambu merah asli. Produk minuman ini dapat bertahan selama dua bulan dan dapat disimpan pada suhu kamar, namun lebih baik disimpan dalam keadaan dingin agar minuman tetap segar. Pihak KWT Turi juga selalu mengutamakan kualitas rasa terhadap produk yang dijualnya. Kualitas rasa dapat dilihat dari bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan jus jambu merah. Hal ini yang dilakukan pihak KWT Turi terhadap produk jus jambu merah, dimana kualitas rasa menjadi faktor penting yang menjadi perhatian KWT Turi. Sedangkan faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan KWT Turi adalah sebagai berikut : 1 Kemasan yang kurang menarik dan labelisasi kemasan belum lengkap Kemasan yang kurang menarik dapat menjadi kelemahan bagi perusahaan karena perusahaan tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis yang memiliki kemasan yang menarik. Meskipun produk KWT Turi telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan berupa PIRT, akan tetapi pada kemasan produk tidak dilengkapi keterangan mengenai tanggal kadaluarsa produk. Padahal pencantuman tanggal kadaluarsa produk pada sebuah kemasan penting untuk 99 memberikan informasi kepada konsumen tentang jangka waktu sebuah produk untuk dikonsumsi. 2 Tempat produksi yang masih menyatu dengan rumah tangga Ketua KWT Turi Adapun ruangan yang digunakan untuk melakukan proses produksi masih menyatu dengan rumah tangga salah satu Ketua KWT Turi. Tempat produksi yang dimiliki KWT Turi dapat dikatakan kurang cukup luas sehingga ruang gerak menjadi terbatas. Padahal hampir semua aktivitas KWT Turi terpusat di tempat tersebut. Hal ini dapat menjadi kelemahan bagi KWT Turi bila dibandingkan dengan perusahaan pengolahan jus lain, sehingga kapasitas produksinya menjadi sangat kecil. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan akses modal. Dampak lain, bahwa kinerja dan produktivitas KWT Turi menjadi kurang efisien. 3 Sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan yang kurang rapi Pengelolaan keuangan yang dilakukan KWT Turi tergolong sederhana dan kurang rapi. Biasanya transaksi yang terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota dan itupun tidak disimpan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari pihak KWT Turi mengenai pentingnya melakukan pembukuan untuk menganalisis usaha. 4 Kurangnya keterampilan dalam pengelolaan manajemen perusahaan Keterbatasan sumber daya manusia SDM baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilan cukup berpengaruh terhadap pengelolaan KWT Turi, khususnya dalam hal pembukuan keuangan dan catatan usaha. Melalui pelatihan dan seminar, manajemen usaha dapat menggali lebih banyak lagi terutama dalam meningkatkan kemampuan manajerial di bidang SDM, perencanaan keuangan serta peningkatan keterampilan dalam mengolah produk. Adanya teknologi komputer dapat membantu KWT Turi dalam mengolah laporan keuangan sehingga dapat menghindari ancaman keterbatasan akses modal karena memiliki laporan keuangan yang baik, sehingga dapat mengajukan pinjaman usaha kepada lembaga keuangan. Pengelolaan manajemen usaha yang dilakukan secara profesional akan menguntungkan KWT Turi karena KWT Turi dapat mengetahui keadaan usaha, baik keadaan produksi maupun keuangan usaha. 100 Selain itu KWT Turi dapat melakukan kegiatan evaluasi dan perencanaan usaha yang lebih baik dimasa datang. 5 Promosi yang dilakukan masih terbatas Kelemahan perusahaan dalam hal pemasaran adalah kurang agresif didalam mempromosikan produk yang mereka hasilkan kepada pelanggan. Sehingga promosi produk hanya mengandalkan informasi dari pelanggan yang pernah memesan saja dan melalui pameran-pameran. Padahal pesaing perusahaan cukup gencar didalam mempromosikan produk yang mereka hasilkan, baik promosi melalui media cetak, ataupu televisi dan radio. Selain promosi melalui media setak dan elektronik, promosi perusahaan tersebut juga dilakukan dengan memberikan diskon atau penawaran khusus kepada pelanggannya 6 Kurangnya tenaga kerja di bidang pemasaran Untuk bidang pemasaran Ketua KWT Turi yang langsung melakukannya, oleh karena itu kegiatan pemasaran yang dilakukan masih terbatas. Mengingat Ketua KWT Turi memiliki kegiatan lain. Hal ini tentunya menjadi kelemahan bagi perusahaan ini, karena perusahaan saingan terutama pesaing yang mengahasilkan produk subtitusi. Kegiatan pesaing tersebut tentunya dapat menenggelamkan nama perusahaan serta dapat merebut pangsa pasar dari perusahaan. 7 Sistem pembayaran secara konsinyasi Sistem pembayaran yang terjadi di KWT Turi dilakukan secara konsinyasi. Dengan adanya pembayaran konsinyasi tidak ada perputaran keuangan yang cepat dan dapat menghambat proses produksi KWT Turi. 8 Keterbatasan modal sendiri Keterbatasan modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh suatu usaha yang bergerak pada industri kecil dan menengah. Kondisi ini juga terjadi pada KWT Turi dimana keterbatasan modal ini menghambat pihak KWT turi untuk memperluas tempat produksi. 101 9 Lokasi dan tempat produksi kurang strategis Lokasi dan tempat produksi KWT Turi terdapat di Kelurahan Sukaresmi, dari sisi pelanggan lokasi KWT Turi saat ini dikatakan kurang strategis karena agak sulit dijangkau.

7.4.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman KWT Turi