25 perubahan teknologi, pasar dan produk atau perubahan-perubahan. Ancaman
adalah bahaya atau masalah yang dapat menghancurkan kedudukan perusahaan. Misalnya, peluncuran produk baru oleh pesaing atau masalah-masalah yang
timbul dengan pemasok atau pelanggan. Melalui analisis ini, perusahaan diharapkan dapat menyusun berbagai alternatif strategi berdasarkan kombinasi
antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Matriks SWOT adalah alat yang penting bagi seorang manajer dalam mengembangkan empat tipe
strategi, yaitu SO Strenght-Opportunities, WO Weaknesses-Threats, ST Strenght-Threats, dan WT Weaknesses-Threats.
3.1.9. Matriks QSPM
Menurut David 2006, QSPM Quantitative Strategic Planning Matriks adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi mengevaluasi alternatif
strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Di dalam QSPM, dituliskan faktor
kunci yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan yang didapat dari analisis lingkungan internal dan eksternal. Kemudian dituliskan bobot
dari masing-masing faktor kunci tersebut yang didapat dari matriks IFE dan EFE. Setelah itu dilanjutkan dengan penilaian daya tarik masing-masing alternatif
strategi terhadap faktor-faktor kunci yang telah dituliskan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan pengolahan makanan dari buah-buahan menjadi beberapa produk seperti soft candy dan minuman jus selama beberapa tahun terakhir
didorong oleh semakin meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Pasar produk olahan buah yang masih potensial
mengakibatkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan atau kelompok usaha yang mengolah buah menjadi soft candy dan jus. Salah satunya adalah
LPPM PKBT yang merupakan produsen soft candy dengan merek “fruit talk
pineapple soft candy ” dan “fuit talk papaya soft candy” dan KWT Turi yang
merupakan produsen jus jambu merah dengan merk ”JJM”.
Sebagai salah satu perusahaan pengolahan buah di Kota Bogor, tentunya perusahaan ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis
lainnya. Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti mengenai
26 keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat
menentukan strategi untuk pengembangkan usaha pengolahan buah ini kedepannya. Produk subtitusi yang banyak tersedia, menjadi salah satu kendala
yang harus dihadapi dalam menjalankan usaha ini. Sehingga perlu strategi yang tepat untuk digunakan. Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata dan merupakan
wilayah transit, sangat memungkinkan untuk lebih mengembangkan usaha pengolahan buah yang berada di Kota Bogor misalnya dengan melakukan
penjualan ke Kota Jakarta, Depok, Cianjur, dan Sukabumi. Adanya pesaing atau tantangan dari luar sangat mungkin muncul dengan cepat. Perusahaan pesaing
yang harus dihadapi oleh LPPM PKBT dan KWT Turi ada yang berbentuk perusahaan yang sudah maju. Saat ini penjualan yang dilakukan hanya melalui
pemintaan konsumen saja. Hal ini sangat berdampak terhadap penjualan produk yang mengalami penurunan.
Sebelum merumuskan strategi pengembangan usaha, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi visi, misi dan tujuan perusahaan.
Hal ini karena strategi yang nantinya dibuat harus sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan, sehingga harapannya, strategi yang dihasilkan dapat menjadi
masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Langkah selanjutnya, yaitu mengidentifikasi lingkungan internal dan lingkungan
eksternal perusahaan. Proses identifikasi dalam lingkungan internal diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan proses
identifikasi lingkungan eksternal diperlukan untuk mengetahui peluang dan ancaman perusahaan.
Analisis lingkungan internal diperoleh melalui analisis pada bagian manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksi dan operasi, dan
sumberdaya manusia pada perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menggunakan Matriks IFE. Analisis lingkungan eksternal meliputi
lingkungan ekonomi, sosial, teknologi, pemerintah, pelanggan, pemasok dan pesaing. Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan menggunakan Matriks
EFE. Tahap ini dinamakan tahapan input. Langkah selanjutnya, yaitu tahap pencocokkan yang menggunakan
Matriks IE dan SWOT. Tujuan penggunaan Matriks IE adalah untuk mengetahui
27 posisi perusahaan yang terdapat pada sembilan sel di Matriks IE. Selanjutnya,
setelah mengetahui posisi perusahaan yang diperoleh dari Matriks IE, diharapkan alternatif strategi yang akan dibuat pada Matriks SWOT sesuai dengan yang
diperoleh pada matrisk IE. Tahap terakhir akan diambil keputusan strategi mana yang menjadi prioritas dengan menggunakan matriks perencanaan strategi
kuantitatif atau QSPM sebagai rekomendasi strategi yang harus dijalankan oleh LPPM PKBT dan KWT Turi. Secara lebih lengkap, kerangka pemikiran
operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
28
Gambar 5. Kerangka Pemikiran
Permasalahan yang dihadapi : Produksi masih tergantung
pada pesanan Produk subtitusi yang cukup
tersedia Adanya pesaing perusahaan
Lingkungan Perusahaan
Analisis Faktor Internal Manajemen
Produksi dan operasi Keuangan
Pemasaran Sumberdaya manusia
Analisis Faktor Eksternal Lingkungan Makro
Lingkungan Mikro
Matriks IFE Matriks EFE
Formulasi Strategi Matriks IE dan Matriks SWOT
Aternatif Strategi Pengembangan Usaha
Pemilihan Strategi Matriks QSPM
Strategi yang tepat untuk dilaksanakan KWT Turi dan Laboratorium Percontohan Pabrik Mini PKBT
Visi dan Misi LPPM PKBT dan
29
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian