108 buah sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini disebabkan oleh semakin
meningkatkannya jumlah industri olahan jus buah menawarkan produk yang semakin bervariasi dan semakin banyak jenisnya termasuk dari segi mutu produk
dan harga jual produk. Adapun total skor rata-rata dari matriks EFE sebesar 2,824 yang mengindikasikan bahwa usaha jus jambu merah berada di atas rata-rata 2,5
dalam upayanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
7.5. Tahap Pencocokan KWT Turi
7.5.1. Analisis Matriks IE KWT Turi
Setelah diperoleh total bobot skor rata-rata dari matriks IFE 2,256 maupun EFE 2,854 kemudian hasil tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
posisi perusahaan melalui matriks IE. Berikut ini merupakan hasil matriks IE pada LPPM PKBT Gambar 13.
SKOR BOBOT TOTAL IFE Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0-4,0
2,0-2,99 1,0-1,99
S KO
R BO B
OT T
O T
AL
E FE
Tinggi 3,0-4,0
3,0 I
II III
Menengah 2,0-2,99
2,0 IV
V VI
Rendah 1,0-1,99
1,0 VII
VIII IX
Gambar 13. Analisis Matriks IE KWT Turi
Gambar 13 menunjukkan bahwa posisi berada pada kuadran V yaitu
memiliki kemampuan internal dan eksternal yang sedang. Artinya inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi pertahankan dan pelihara hold and
maintance. Strategi intensif yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan
pangsa pasar untuk produk yang sudah ada lewat pemasaran lebih gencar. Strategi
109 pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan
dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada.
7.5.2. Analisis Matriks SWOT KWT Turi
Analisis matrks SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Empat startegi utama yang disarankan yaitu SO Stregth
and opportunities, WO weakness and opportunities, ST strength and threats dan WT weakness and threats. Adapun hasil analisis matriks SWOT dapat
dilihat pada Lampiran 19. Berdasarkan analisis matriks SWOT maka alternatif atau pilihan startegi
yang dapat diberikan untuk pengembangan KWT Turi adalah sebagai berikut : 1
Strategi S-O, strategi ini dibuat berdasarkan penggunaan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang. Strategi yang dapat diterapkan dalam
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada yaitu melakukan pengembangan produk. Strategi pengembangan produk bertujuan agar
perusahaan yang ada dalam suatu industri dapat meningkatkan penjualan dan melakukan serangkaian perbedaan atau memodifikasi produk-produk yang
ada. Pengembangan produk dilakukan agar konsumen mempunyai alternatif untuk
membeli produk-produk
perusahaan. Perusahaan
dapat mengembangkan produk jus seperti sirup maupun puree.
2 Strategi W-O yang dihasilkan yaitu pertama, memperbaiki label kemasan
produk. Secara umum kemasan produk jus jambu merah sudah cukup baik, karena dalam kemasan tersebut telah tercantum nonor registrasi dari Dinas
Kesehatan berupa nomor PIRT, yang menunjukkan bahwa produk KWT Turi secara legal aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, terdapat satu komponen
penting yang belum dicantumkan pada kemasan produk KWT Turi, yaitu tanggal kadaluarsa. Padahal pencantuman kadaluarsa pada sebuah produk
sangatlah penting yang bertujuan untuk menginformasikan kepada konsumen tentang jangka waktu produk tersebut masih layak untuk dikonsumsi.
Pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan KWT Turi dapat menggunakan premium ink yaitu jenis tinta yang digunakan untuk kemasan
110 plastik. Oleh karena itu, untuk kedepannya pihak KWT Turi harus
memperbaiki kemasan produknya. Sedangkan yang kedua, yaitu melakukan promosi secara intensif untuk
mengenalkan merek produk ke wilayah Kota Bogor. Pemasaran produk jus jambu KWT Turi yang selama ini hanya di lingkungan masyarakat Kota
Bogor, tentunya membuet penjulan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Diperlukan strategi promosi untuk meningkatkan penjualan produk
KWT Turi. Tingkat persaingan dengan produk subtitusi yang didominasi produk jus buah, semakin menurunkan penjualan produk jus jambu merah
KWT Turi. Padahal jus jambu merah KWT Turi memiliki kandungan gizi yang lebih baik dan merupakan produk jus jambu merah asli. Promosi bisa
dilakukan melalui berbagai media baik media cetak ataupun elektronik. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur produk yang berisi
manfaat dan kandungan gizi produk secara kontinu. Selain itu selalu mengikutsertakan dalam berbagai pameran baik di wilayah Bogor maupun
luar Bogor. Promosi melalui instansi pemerintah dan swasta juga bisa dilakukan dengan lebih menekankan jus jambu merah KWT Turi sebagai
produk khas Bogor yang baik untuk disajikan sebagai hidangan khusus tamu kunjungan dari luar daerah atau menjadi buah tangan jika ada tugas dinas ke
luara daerah. Promo ke perumahan-perumahan juga bisa dilakukan. Sasarannya adalah konsumen keluaraga. Promo ini lebih menekankan manfaat
mengkonsumsi jus jambu merah asli KWT Turi lebih tinggi dibandingkan mengkonsumsi produk jus buah dengan perasa tambahan essence.
5 Strategi S-T yang dihasilkan yaitu mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk. Kualitas produk KWT Turi ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, KWT Turi harus tetap konsisten dengan
penggunaan bahan baku agar kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga dengan baik.
6 Strategi W-T yang dapat diterapkan oleh KWT Turi yaitu melakukan
pengaturan dan pengalokasian keuangan KWT Turi. KWT Turi harus mampu melakukan pengaturan dalam mengalokasikan keuangan usahanya, khususnya
jika terjadi kenaikan harga bahan baku seperti gula dan bahan penunjang
111 seperti botol, cup, label, sealer dapat dilakukan dengan melakukan pembelian
bahan baku dan bahan penunjang dalam kapasitas besar sekaligus. Jika melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit harga yang diberikan akan
sedikit lebih mahal dibandingkan membeli dalam jumlah banyak. Hal ini karena jika terjadi kenaikan harga bahan baku maka akan berdampak terhadap
biaya produksi, yang nantinya dapat berimplikasi terhadap biaya produksi. Padahal jika suatu perusahaan yang berada pada industri yang tingkat
persaingannya sangat tinggi, maka dengan adanya kenaikan harga jual produk dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan. Oleh karena itu, KWT Turi harus
mampu mengalokasikan keungannya dengan baik sehingga mampu mengatasi kondisi dimana terjadi kenaikan harga bahan baku.
7.6. Tahap Keputusan