96 3
Strategi S-T yang dihasilkan yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasaran. Perusahaan harus dapat
mengetahui dan memenuhi keinginan konsumen terhadap produk yang berkualitas sehingga kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Perusahaan bisa
mempertahankan kualitas produk yang selama ini diproduksi dan dipasarkan ke konsumen dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga
bisa bersaing di pasaran. Misalnya melanjutkan pengawasan kualitas produk dalam hal pemilihan bahan baku utama seperti buah pepaya dan nanas, sortasi
produk, tekstur soft candy, penampilan fisik soft candy, nilai gizi yang dikandung oleh soft candy, dan rasa.
4 Strategi W-T yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu melakukan strategi
penetrasi pasar melalui promosi. Promosi dapat dilakukan melaui brosur, pamlet, koran atau dapat juga mendaftarkan diri pada acara televisi yang
khusus menanyangkan liputan mengenai usahakuliner. Promosi melalui penyebaran brosur di pusat perbelanjaan, kawasan wisata atau restoran yang
ramai akan pengunjung dengan membawa tester produk yang ditawarkan. Promosi produk juga dapat dilakukan dengan membuat website resmi khusus
LPPM PKBT. Selain itu LPPM PKBT dapat menawarkan produknya melalui acara-acara, seperti seminar, pernikahan, ulang tahun, pengajian sebagai
produk souvenir. Dengan adanya promosi maka soft candy akan lebih dikenal oleh masyarakat.
7.3. Tahap Keputusan LPPM PKBT
7.3.1 Analisis Matriks QSPM LPPM PKBT
Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari
analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik. Adapun alat analisis yang digunakan pada tahap pengembilan keputusan ini adalah Matriks
Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM. Teknik ini menggunakan input dari analisis tahap masukan dan hasil pencocokan
dari analisis tahap pemanduan untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi.
97 Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS Attrativeness Score menunjukkan daya tarik masing-
masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada Ketua PKBT yaitu Bapak
Sobir, Ph.D dengan pertimbangan bahwa beliau yang paling mengetahui dan mengerti segala sesuatu yang dibutuhkan oleh LPPM PKBT. Nilai TAS Total
Attrativeness Scores responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata- rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan
perhitungan nilai STAS Sum Total Attrativeness Scores responden dengan cara menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan
eksternal. Adapun perhitungan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Lampiran 10, bahwa strategi
terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan strategi perluasan pasar dengan melakukan kerjasama dengan usaha minimarket dengan nilai STAS Sum
Total Attractiveness Scores tertinggi sebesar 20,874. Seluruh alternatif-alternatif strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan produk STAS = 18,147
2. Melakukan strategi perluasan pasar dengan melakukan kerjasama dengan
usaha minimarket STAS = 20,874 3.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing dipasaran STAS = 17,788
4. Melakukan strategi penetrasi pasar melalui promosi STAS = 19,780
7.4. Tahap Masukan Input KWT Turi