Latar Belakang Analisis Strategi Pengembangan Usaha Soft Candy dan Jus Jambu Merah (Kasus : “Fruit Talk Papaya Soft Candy” dan “Fruit Talk Pineapple Soft Candy”, Tajur dan Jus Jambu Merah “JJM” KWT Turi, Tanah Sareal Kota Bogor)

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan dan keragaman hayati yang sangat tinggi, salah satunya adalah buah-buahan. Buah-buahan memegang peran penting untuk meningkatkan mutu gizi dalam makanan sehari- hari yang dibutuhkan oleh setiap orang. Akan tetapi tingkat konsumsi buah- buahan masyarakat Indonesia masih di bawah standar yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. yang menunjukkan tingkat konsumsi buah-buhan rata- rata per kapita dari tahun 2003-2007 adalah 27,88 kgkapitatahun. Food Agriculture Organization FAO memperkirakan bahwa untuk mencapai keseimbangan gizi makanan, maka paling tidak mengkonsumsi buah harus mencapai 75 kilogram per tahun per kapita. 1 Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan pada masyarakat Indonesia sangat diperlukan. Tabel 1. Konsumsi Perkapita Hortikultura di Indonesia Tahun 2003-2007 No Kelompok Komoditas Konsumsi Perkapita Kgtahun 2003 2004 2005 2006 2007 1. Buah-buahan 29,44 27,19 25,17 23,56 34,06 2. Sayuran 34,52 33,49 35,33 34,16 39,39 Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008 Kebutuhan terhadap buah-buahan ini ditanggapi dengan sangat baik dan ditunjukkan oleh semakin meningkatnya produksi buah-buahan Indonesia. Jambu biji dan pepaya merupakan salah satu dari buah-buahan Indonesia yang mengalami peningkatan produksi. Selama periode 2005 hingga periode 2008 produksi jambu biji, dan pepaya menunjukkan peningkatan. Sedangkan nanas mengalami penurunan produksi pada tahun 2007 dan 2008 sebesar 804.725. Data produksi jambu biji, nanas dan pepaya di Indonesia pada tahun 2005-2008 dapat dilihat pada Tabel 2. 1 Effata Tamburian. 2008. Deptan Akan Tekan Impor Buah. http:www.sinarharapan.co.idberita081231eko09.html . [15 Februari 2010] 2 Tabel 2 . Produksi Jambu Biji, Pepaya dan Nanas di Indonesia Tahun 2005-2008. Tahun Ton Jambu Biji Pepaya Nanas 2005 178.509 548.657 925.082 2006 196.180 643.451 1.427.781 2007 179.474 621.524 2.237.858 2008 212.260 717.899 1.433.133 Sumber : Badan Pusat statistik, 2009 Tingkat pertumbuhan buah-buahan di Indonesia tidak terlepas dari peran serta sentra-sentra pusat produksi buah-buahan di Indonesia, salah satu sentra produksi terletak di Propinsi Jawa Barat. Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu Propinsi yang memproduksi jambu biji, pepaya dan nanas di Indonesia. Salah satu kota yang berkontribusi terhadap jambu biji, pepaya dan nanas di Jawa Barat adalah Kota Bogor. Selama periode 2006 dan 2007 produksi jambu biji dan pepaya mengalami penurunan. Sedangkan produksi nanas mengalami peningkatan dimana total produksi nanas pada tahun 2006 sebesar 462,5 ton sedangkan pada tahun 2007 sebesar 934,3 ton. Produksi jambu biji, pepaya dan nanas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 . Produksi Jambu Biji, Pepaya dan Nanas di Kota Bogor Tahun 2003-2007 Tahun Ton Jambu Biji Pepaya Nanas 2003 8 1 14 2004 40 1 28 2005 263 7 259 2006 3.369,5 63 462,5 2007 2.794,7 16,6 934,3 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008 Potensi pengembangan pengolahan buah-buahan seperti jambu biji, pepaya dan nanas di Kota Bogor cukup tinggi mengingat Bogor merupakan salah satu daerah di Jawa barat yang memproduksi jambu biji, pepaya dan nanas. Upaya 3 pengolahan bertujuan untuk memberi nilai tambah dan memperpanjang masa simpannya, sehingga dapat dikonsumsi kapan saja dan lebih praktis. Hal ini terkait dengan karakteristik produk buah-buahan yang tidak tahan lama dan mudah rusak karena pengaruh fisika sinar matahari, benturan fisik dan pengaruh biologis mikroba, kapang terutama pada saat panen melimpah . Soft candy merupakan produk olahan buah kering yang terbuat dari sari buah alami. Soft candy memiliki banyak variasi dalam kandungan nutrisi, rasa dan kualitas. Sedangkan produk jus selain banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak, jus jambu biji juga sering dikonsumsi masyarakat sebagai minuman kesehatan. Hal ini terkait dengan kandungan Vitamin C buah jambu biji yang lebih besar daripada jeruk dan kemampuannya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta dapat mencegah kanker. 2 Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Percontohan Pabrik Mini LPPM PKBT Bogor dan Kelompok Wanita Tani KWT Turi. LPPM PKBT merupakan salah satu pelaku bisnis yang memproduksi soft candy dalam kemasan dengan merek “fruit talk papaya soft candy” dan “fruit talk pineapple soft candy”. Sedangkan KWT Turi merupakan salah satu pelaku bisnis yang memproduksi jus jambu merah dalam kemasan dengan merek “jus jambu merah”. Salah satu cara untuk mengembangkan usaha soft candy dan jus jambu merah ini yaitu dengan menentukan strategi pengembangan usaha yang tepat agar mampu terus tumbuh dan memberikan hasil yang maksimal. Melihat kondisi ini maka diperlukan suatu strategi pengembangan usaha pada LPPM PKBT dan KWT Turi agar dapat mengembangkan usahanya baik dari produk, skala usaha maupun pangsa pasar yang dirambah.

1.2. Rumusan Masalah