Analisis Matriks IFE KWT Turi

104 segi mutu produk dan harga jual produk. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi KWT Turi. 5 Perkembangan sari buah serbuk dan minuman jus dengan rasa yang bervariasi yang tergolong produk subsitusi Produk subtitusi jus jambu merah yang semakin beragam baik dari segi harga maupun mutu produk misalnya jas jus, nutrisari, frutang, buavita, love juice, dan lain-lain merupakan salah satu ancaman bagi usaha KWT Turi di Kota Bogor.

7.4.3. Analisis Matriks IFE KWT Turi

Setelah diperoleh faktor-faktor strategis internal pada KWT Turi yang meliputi kekuatan dan kelemahan, dilanjutkan pengisisan kuisioner kepada ke empat responden yaitu Ketua KWT Turi, begian administrasi, Kepala Bidang Perindustrian dan Kasi Bidang Pengolahan lebih bersifat objektif.. kuisoner diisi oleh masing-masing responden untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparison matrix. Selanjutnya dilakukan peringkatan untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan. Adapun pembobotan dan peringkatan pada variabel kekuatan dan kelemahan untuk masing-masing responden dapat dilihat pada lampiran 11 dan 12 Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peringkatan untuk masing-masing responden, dilanjutkan dengan pencarian rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau peringkatan dari seluruh responden untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemhan dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkat untuk variabel kekuatan dan kelemahan pada KWT Turi dapat dilihat di Lampiran 15 dan 16. Setelah diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel dapat diketahui bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada KWT Turi Tabel 17. 105 Tabel 17. Analisis Matriks IFE pada KWT Turi Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot Skor Rata-rata Rata- rata Rata-rata KEKUATAN Produk telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan dan setifikat hallal 0,099 3,75 0,373 Akses kwt turi terhadap bahan baku terjamin 0,096 3,75 0,359 Produk yang berkualitas 0,076 3,75 0,284 1,016 KELEMAHAN Kemasan yang kurang menarik dan labelisasi kurang lengkap 0,087 3,75 0,327 Tempat produksi masih menyatu dengan rumah tangga ketua kwt turi 0,096 1,25 0,120 Sistem pembukuan atau pengelolaan kurang rapi 0,090 1,25 0,112 Kurangnya keterampilan dalam pengelolaan manajemen perusahaan 0,076 1,25 0,095 Promosi yang dilakukan masih terbatas 0,073 1,50 0,109 Kurangnya tenaga kerja dibidang pemasaran 0,083 1,25 0,104 Sistem pembayaran secara konsinyasi 0,080 1,50 0,121 Keterbatasan modal sendiri 0,070 1,50 0,105 Lokasi dan tempat produksi kurang strategis 0,074 2,00 0,148 Total 2,256 Pada Tabel 17 berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE terlihat bahwa produk telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan dan setifikat hallal merupakan kekuatan utama perusahaan dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,373. Tingginya bobot skor rata-rata yang terdapat pada variabel tersebut karena adanya upaya KWT Turi untuk melakukan registrasi ke Dinas Kesehatan dan sertifikat hallal adalah bentuk perlindungan konsumen, karena produk yang telah memiliki nomor registrasi PIRT dan mempunyai sertifikat hallal berarti produk tersebut secara legal aman dikonsumsi. Sedangkan yang menjadi kelemahan utama dari perusahaan yaitu kurangnya tenaga kerja dibidang pemasaran dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,104. Untuk bidang pemasaran Ketua KWT Turi yang langsung melakukannya, oleh karena itu kegiatan pemasaran yang dilakukan masih terbatas. Mengingat Ketua KWT Turi memiliki kegiatan lain. Hal ini tentunya menjadi kelemahan bagi perusahaan ini, karena perusahaan saingan terutama pesaing yang 106 mengahasilkan produk subtitusi. Kegiatan pesaing tersebut tentunya dapat menenggelamkan nama perusahaan serta dapat merebut pangsa pasar dari perusahaan. Akan tetapi, secara keseluruhan total skor rata-rata tertimbang dari matriks IFE sebesar 2,256 yang mengindikasikan bahwa usaha jus jambu merah KWT Turi berada dibawah rata-rata 2,5. Jadi dapat dikatakan bahwa usaha jus jambu merah memiliki posisis internal yang sedang, karena mampu mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan berada di bawah rata-rata.

7.4.4. Analisis Matriks EFE KWT Turi