70 ke pemasok lainnya. Kekuatan tawar menawar pemasok terhadap LPPM
PKBT tidak terlalu sulit untuk berganti dari satu pemasok ke pemasok lainnya. 5
Persaingan antar Perusahaan Sejenis Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing suatu usaha maupun produk
antara lain adalah harga, mutu, kemudahan akses terhadap sumberdaya yang ada dan keunggulan komparatif yang dimiliki. LPPM PKBT harus mengetahui
siapa yang menjadi pesaing dalam memasarkan produknya. Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk
perusahaan dan pasti setiap perusahaan menghadapi sejumlah pesaing. Menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan LPPM PKBT untuk
merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. Kriteria yang digunakan dalam menyusun profil pesaing
ditentukan oleh faktor-faktor situasional seperti kualitas produk, citra perusahaan dan lain sebagainya. Data Disperindag Kota Bogor 2008 jumlah
industri formal yang bergerak di bidang olahan makanan buah berjumlah 11 unit. Skala usaha yang dijalankannya juga semakin beragam, yaitu mulai dari
skala rumah tangga, kecil sampai menengah. Oleh sebab itu, untuk menghadapi persaingan di Kota Bogor maka LPPM PKBT harus dapat
menonjolkan keunggulan produknya dibandingkan dengan produk pesaing.
6.3. Analisis Lingkungan Internal KWT Turi
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada didalam perusahaan serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan.
Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh KWT Turi. Faktor-faktor internal yang dianalisis
meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, serta sumberdaya manusia.
6.3.1. Manajemen
KWT Turi saat ini belum memiliki visi, misi, dan tujuan yang merupakan pedoman dalam mengembangkan usahanya yang dirumuskan secara tertulis, jelas
dan spesifik. Pada organisasi KWT Turi, dipegang langsung oleh Ketua KWT
71 Turi, dimana pada posisi ini bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan
strategis yang terkait dengan kelancaran usaha sekaligus bertanggung jawab terhadap bidang pemasaran. Untuk bagian administrasi ditempati oleh istri Ketua
KWT Turi, dimana pada posisi ini bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan perusahaan mulai dari pembayaran upah karyawan, persediaan bahan
baku, dan berbagai hal yang terkait dengan arus masuk keuangan perusahaan. Sedangkan pihak yang bertanggung jawab pada bidang produksi bertugas untuk
mengawasi jalannya proses pembuatan jus jambu merah mulai dari pencucian, pengupasan, pemotongan, penghalusan, pencampuran, penyaringan, pengemasan,
pasteurisasi dan pelabelan. KWT Turi pada umumnya melakukan pengendalian hanya terbatas pada
bidang produksi saja, khususnya dalam hal pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian bahan baku penting dilakukan karena terkait langsung
dengan proses pembuatan jus jambu merah sehingga kontinuitas pembuatan jus jambu merah tetap terjaga. Untuk menjaga kualitas jus jambu merah biasanya
pihak KWT Turi melakukan sortasi terhadap bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan jus jambu merah. Selain itu dilakukan juga pengendalian
pengolahan karena terkait dengan kualitas atau mutu jus jambu merah yang dihasilkan. Oleh karena itu, untuk menjaga kualitas jus jambu merah biasanya
KWT Turi melakukan sortasi terhadap jus jambu yang dihasilkan. Proses sortasi dilakukan setelah pengemasan.
6.3.2. Pemasaran
Pemasaran merupakan
proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang
dan jasa. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran yaitu aspek produk, harga, distribusi dan aspek promosi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing-
masing bauran pemasaran pada KWT Turi : 1
Bauran Produk Produk jus jambu merah yang dihasilkan oleh KWT Turi terdiri dari dua
macam kemasan yaitu jus jambu merah kemasan cup dan jus jambu merah kemasan botol. Produk jus jambu merah mempunyai keunggulan yaitu dibuat dari
72 buah jambu getas merah organik dan tanpa bahan pengawet. Selain itu jus jambu
merah memiliki kandungan serat dari sari buah jambu merah asli terdiri dari 25 persen sari buah jambu biji dan 75 persen lainnya terdiri dari gula dan air. Produk
minuman ini dapat bertahan selama dua bulan dan dapat disimpan pada suhu kamar, namun lebih baik disimpan dalam keadaan dingin agar minuman tetap
segar. Pihak KWT Turi juga selalu mengutamakan kualitas rasa terhadap produk yang dijualnya. Kualitas rasa dapat dilihat dari bahan baku yang akan digunakan
untuk pembuatan jus jambu merah. Hal ini yang dilakukan pihak KWT turi terhadap produk jus jambu merah, dimana kualitas rasa menjadi faktor penting
yang menjadi perhatian KWT Turi. Dalam melakukan kegiatan pengolahan input menjadi output produk jus
jambu, KWT Turi menjaga kualitas produk yang sesuai dengan aturan pengawasan Badan POM Pengawasan Obat dan Makanan dan sudah diserahkan
dan diuji oleh Dinas Kesehatan dengan nomor Dinkes P-IRT No. 2133271010664. Selain itu pada kemasan juga sudah terdapat nama merek, komposisi bahan baku,
dan lokasi produksi. PIRT dari Dinas Kesehatan, komposisi bahan baku, nama merek, lokasi produksi. Akan tetapi, terdapat kekurangan label yang digunakan
pada kemasan kurang menarik dan pada labelisasi kemasan jus jambu merah, yaitu tidak adanya pencantuman kadaluarsa pada kemasan baik itu kemasan cup
maupun botol, padahal pencantuman tanggal kadaluarsa pada produk makanan sangat penting untuk menginformasikan kepada konsumen batas waktu produk
tersebut aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, kemungkinan hal ini dapat mengurangi kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Pencatuman cap kadaluarsa pada labelisasi kemasan botol dapat menggunakan tinta isi ulang spidol permanent sehingga cap tanggal kadaluarsa
pada produk tidak mudah hilang jika produk di masukan ke dalam show case. Sedangkan pencantuman tanggal kadaluarsa pada kemasan cup, dapat
menggunakan premium ink jenis tinta plastik atau dengan menngunakan pengetikan tanggal kadaluarsa di komputer kemudian di print dan di tempel
dengan solasi pada kemasan cup jus jambu merah. Apabila terjadi kerusakan pada produk atau jus sehingga menjadi tidak layak untuk dikonsumsi, maka pihak
KWT Turi akan melakukan penggantian produk jus jambu merah kepada
73 pelanggan. Akan tetapi, penggantian produk hanya diberikan apabila kerusakan
produk jus jambu merah disebabkan oleh kelalaian pihak KWT Turi. 2
Bauran Harga Dalam penentuan harga produk jus jambu merah KWT Turi menerapkan
metode penetapan harga berdasarkan harga bahan baku dan biaya produksi yang kemudian ditambahkan dengan sejumlah mark-up atau marjin keuntungan yang
diinginkan. KWT Turi menjumlahkan semua harga pokok produksinya terlebih dahulu, lalu menambah jumlah tertentu mark up pada harga pokok produksi
yang kemudian menjadi harga jual produk. Kebijakan harga ini harus disertai dengan perbaikan kualitas dan inovasi
produk untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan agar KWT Turi dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu peningkatan keuntungan. Harga produk
jus jambu merah kemasan botol yang dijual oleh KWT Turi, yaitu Rp 3500 ukuran 300 ml. Sehingga konsumen yang membeli pun masih dari kalangan
ekonomi menengah keatas. Sedangkan harga jus jambu merah ukuran 200 ml yang dikemas dalam kemasan cup plastik dijual seharga Rp 1500 di tingkat
pengecer. Pada umumnya KWT Turi memberikan perbedaan harga kepada konsumen yang membeli dalam jumlah banyak dan juga memberikan potongan
harga sebesar 5 persen kepada para pelanggannya. 3
Bauran Promosi Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan KWT Turi terhadap minuman jus
jambu merah tergolong rendah atau kurang. Kegiatan promosi yang dilakukan hanya sebatas mengikuti bazar dan pameran-pameran dagang yang diadakan dan
diikuti oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor. Akan tetapi, kegiatan promosi tersebut tidak dirasakan efektif oleh pihak KWT Turi
karena kecilnya pengaruh atau dampak dari kegiatan tersebut terhadap tingkat permintaan jus jambu.
Perusahaan juga belum melakukan promosi melalui media cetak seperti koran dan majalah. Selebihnya masyarakat mengetahui keberadaan perusahaan KWT
Turi dari mulut ke mulut konsumen yang telah membeli dari perusahaan ini. Hal
ini menyebabkan terjadinya kendala didalam mendapatkan produk KWT Turi,
74 karena produk jus jambu merah tersebut hanya akan diproduksi apabila terdapat
pesanan saja. Salah satu kelemahan perusahaan dalam hal pemasaran adalah kurang agresif
didalam mempromosikan produk yang mereka hasilkan kepada palanggan. Serta belum adanya staff yang ditunjuk khusus didalam bidang pemasaran, sehingga
promosi produk hanya mengandalkan informasi dari pelanggan yang pernah memesan
saja. Padahal
pesaing perusahaan
cukup gencar
didalam mempromosikan produk yang mereka hasilkan, baik promosi melalui media
cetak, ataupu televisi dan radio. Tingginya biaya promosi ataupun pemasangan iklan terutama media
elektronik menyebabkan KWT Turi belum melakukan promosi melalui media elektronik. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak KWT Turi,
sebenarnya sebelumnya sudah pernah ada salah satu televisi swasta yang meliput proses produksi jus jambu merah dan menayangkan acara tersebut. Akan tetapi
promosi tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan usaha jus jambu merah KWT Turi.
Secara umum kegiatan promosi penjualan KWT Turi lebih menekankan pada usaha meningkatkan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan serta
menimbulkan pembelian berikutnya terhadap produk jus jambu merah dibandingkan dalam bentuk pengiklanan. Jadi menjalankan promosi, tetapi
dengan alat promosi yang terbatas jangkauannya karena belum menggunakan alat media baik media massa maupun media elektronik karena adanya keterbatasan
dana. KWT Turi berusaha menekankan promosi dengan mengandalkan citra produk yang sehat dan bergizi.
4 Bauran Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
menyalurkan, mengirimkan
serta menyampaikan
barang yang
dipasarkannya kepada konsumen. Seluruh pendistribusian produk KWT Turi dilakukan secara langsung. Umumnya konsumen yang ingin melakukan
pembelian produk KWT Turi dan melakukan pemesanan biasanya menghubungi langsung ketua KWT Turi maupun datang langsung ke KWT Turi.
75 Secara umum, pihak KWT Turi dalam mendistribusikan produk jus jambu
merahnya melalui dua pola saluran. Pola saluran yang pertama adalah pihak KWT Turi menyalurkannya produknya kepada pengecer. Para pengecer yang dimaksud
adalah kios atau toko yang berada di sekitar wilayah Bogor. Untuk pendistribusian produk dari KWT Turi ke lokasi para pengecer biasanya pihak KWT Turi sendiri
yang mengantarkan sampai ke lokasi pengecer. Pola saluran yang kedua adalah KWT Turi melakukan penjualan langsung kepada konsumen. Biasanya para
konsumen ini langsung datang ke lokasi produksi KWT Turi. Pemesanan produk dapat dilakukan melalui teleshopping pemesanan jarak
jauh seperti telepon, SMS phone ataupun dengan mendatangi langsung perusahaan. Lokasi usaha KWT Turi yang sulit dijangkau menyulitkan pemasaran
produk. Dalam mendistribusikan produknya, KWT Turi masih menggunakan motor pribadi milik ketua KWT Turi atau menggunakan kendaraan umum. Hal ini
dilakukan karena menurut ketua KWT Turi belum ada anggaran khusus membeli kendaraan untuk inventaris KWT Turi. Untuk pemasaran jus jus jambu merah di
luar Daerah Bogor, dilakukan dengan cara pengiriman barang dan biaya pengiriman ditanggung oleh pihak pembeli. Sistem pembayaran yang diterapkan
oleh KWT Turi adalah sistem pembayaran secara tunai untuk konsumen yang datang langsung ke lokasi produksi KWT Turi. Sedangkan sistem pembayaran
kosinyasi diterapkan oleh KWT Turi untuk pengecer. Hal ini dapat menjadi kelemahan KWT Turi karena tidak adanya perputaran keuangan yang cepat
sehingga dapat menghambat proses produksi.
6.3.3. KeuanganAkuntansi