111 seperti botol, cup, label, sealer dapat dilakukan dengan melakukan pembelian
bahan baku dan bahan penunjang dalam kapasitas besar sekaligus. Jika melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit harga yang diberikan akan
sedikit lebih mahal dibandingkan membeli dalam jumlah banyak. Hal ini karena jika terjadi kenaikan harga bahan baku maka akan berdampak terhadap
biaya produksi, yang nantinya dapat berimplikasi terhadap biaya produksi. Padahal jika suatu perusahaan yang berada pada industri yang tingkat
persaingannya sangat tinggi, maka dengan adanya kenaikan harga jual produk dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan. Oleh karena itu, KWT Turi harus
mampu mengalokasikan keungannya dengan baik sehingga mampu mengatasi kondisi dimana terjadi kenaikan harga bahan baku.
7.6. Tahap Keputusan
7.6.1. Analisis Matriks QSPM KWT Turi
Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari
analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik. Adapun alat analisis yang digunakan pada tahap pengembilan keputusan ini adalah Matriks
Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM. Teknik ini menggunakan input dari analisis tahap masukan dan hasil pencocokan
dari analisis tahap pemanduan untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi.
Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan
atau diperbaiki. Nilai AS Attrativeness Score menunjukkan daya tarik masing- masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS
diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada Ketua KWT Turi yaitu Bapak Taufik Junaedi dengan pertimbangan bahwa beliau yang paling mengetahui dan
mengerti segala sesuatu yang dibutuhkan oleh KWT Turi. Nilai TAS Total Attrativeness Scores responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata-
rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS Sum Total Attrativeness Scores responden dengan cara
112 menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan
eksternal. Adapun perhitungan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 20. Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Lampiran 20, bahwa strategi
terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan promosi secara intensif untuk mengenalkan merek produk ke wilayah Kota Bogor dengan nilai STAS
Sum Total Attractiveness Scores tertinggi sebesar 12,570. Seluruh alternatif- alternatif strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan produk STAS = 12,563
2. Memperbaiki label kemasan STAS = 11,773
3. Melakukan promosi secara intensif untuk mengenalkan merek produk ke
wilayah Kota Bogor STAS = 12,570 4.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk STAS = 11,697 5.
Melakukan pengaturan dan pengalokasian keuangan KWT Turi STAS = 12,079
113
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan