Tabel 4. Basis Pengetahuan Penentuan Dosis Pupuk Dasar Jenis Pupuk
Dosis Pertanaman Dosis pupuk per hektar
Pupuk Kandang 1,18 - 1,76 kg
20 - 30 tonha ZA
36 gram 612 kgha
Urea 14 gram
238 kgha TSP SP36
28 gram 476 kgha
KCL 22 gram
374 kgha Sementara itu, untuk mengatasi keasaman, maka diberikan rekomendasi
dosis pupuk dolomit berdasarkan keasaman pH tanah di lokasi. pH tanah yang masih membutuhkan pupuk dolomit adalah antara 4-6. Angka menunjukkan
tingkat keasaman, semakin kecil angka pH maka tanah semakin asam dan perlu ditambahkan dolomit agar tanah menjadi netral dan dapat digunakan untuk
kegiatan budidaya cabai. Tabel 5 menunjukkan dosis pupuk dolomit berdasarkan pH tanah.
Tabel 5. Dosis Pupuk Dolomit Berdasarkan pH tanah
Keasman tanah pH Kepeluan dolomit tonha
4 10.24
4,1 9.76
4,2 9.28
4,3 8.82
4,4 8.34
4,5 7.87
4,6 7.39
4,7 6.91
4,8 6.45
4,9 5.98
5 5.49
5,1 5.02
5,2 4.54
5,3 4.08
5,4 3.60
5,5 3.12
5,6 2.65
5,7 2.17
5,8 1.69
5,9 1.23
6 0.75
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
4.4.3. Diagnosa dan Pengendalian Penyakit
Diagnosa penyakit yang menyerang cabai Capsicum annuum. L merupakan kegiatan dalam budidaya pertanian yang membutuhkan pengetahuan
yang baik. Berbagai gejala yang menyerang dapat ditemu kenali dengan melihat ciri-ciri fisik tanaman di lapangan. Ciri
– ciri tersebut dapat dilihat pada bagian akar, batang, daun, bunga dan buah cabai. Penyebab penyakit dapat berupa Virus,
Bakteri, dan Cendawan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan baik secara mekanis dan kimia. Pemanfaatan bahan kimia tentu akan
meninggalkan residu pestisida yang digunakan pada saat pengendalian penyakit. Sementara pengendalian secara mekanis tidak akan banyak membantu saat
serangan penyakit sudah semakin meluas. Gambar 15 merupakan skema basis pengetahuan penyakit cabai dan pengendaliannya.
TANAMAN CABAI
BATANG Bagian tanaman
BUNGA DAN BUAH
PENYAKIT Terserang
Bakteri Penyebab
Mekanis Pengendalian
Virus Kimiawi
Cendawan
AKAR DAUN
Gambar 15. Skema Diagnosa dan Pengendalian Penyakit Pada saat pengguna berkonsultasi dengan sistem, maka sistem akan
memberikan jawaban nasehat berdasarkan pengetahuan yang disimpan. Teknik representasi pengetahuan yang digunakan adalah dengan menggunakan diagram
pohon. Diagram pohon ini menjadi dasar untuk menentukan basis aturan rule
based pada sistem konsultasi yang dibangun. Gambar 16 menunjukkan salah satu contoh pohon keputusan dalam diagnosa dan pengendalian penyakit cabai.
Gambar 16. Pohon Keputusan Pengendalian Penyakit Cabai Widodo, et al., 2011
Pada diagram tersebut dapat didefinisikan bahwa basis aturan yang digunakan adalah :
1. IF Gejala di lahan tanaman sakit tersebar acak, perakaran baik AND Gejala daun, terutama daun AND Bercak membulat atau bersudut dengan
lingkaran konsentris dan pinggiran kuning THEN Bercak daun oleh
Alternia
2. IF Gejala di lahan tanaman sakit tersebar acak, perakaran baik AND Gejala daun, terutama daun AND Bercak membulat, bagian tengah
berwarna putih warna jerami, pinggiran berwarna gelap, ditengah bercak
terlihat bintik-bintik kecil berwarna hitam THEN bercak daun oleh
cendawan Ceropora atau Coletotrichum.