2.6.1. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang memanfaatkan pengetahuan dari pakar untuk melakukan pengambilan keputusan
pada permasalahan khusus. Sementara itu expert pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pengalaman, cara-cara pengambilan keputusan,
dan metode yang digunakan untuk memberikan saran dan pemecahan masalah Turban, 2007. Sementara keahlian expertise adalah pengetahuan khusus yang
dimiliki oleh pakar. Tujuan perancangan sistem pakar adalah untuk memudahkan pekerjaan, penggabungan ilmu dan pengalaman beberapa ahli Marimin, 2005.
Modul pakar dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam sistem konsultasi. Pada sistem konsultasi, sistem online berupa halaman website
diposisikan sebagai pakar. Pengguna yang menggunakan sistem konsultasi dapat berkonsultasi layaknya berkonsultasi dengan pakar.
PENGGUNA
Antarmuka Fasilitas Penjelas
Mesin Inferensi Interpreter
Scheduller Consistency Enfocer
Basis Pengetahuan Fakta : Apa yang diketahui
Logika : Logical Inference
Rekayasa Pengetahuan
Pengetahuan Ahli
Penyaring Penegetahuan Blackboard
Rencana Agenda Solusi
Deskripsi Aksi yang
direkomendasikan Lingkungan Konsultasi
Lingkungan Pengembangan
Gambar 7. Struktur Sistem Pakar Turban, 2007
2.6.2. Sistem Konsultasi
Konsultasi adalah proses pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan nasihat, saran, dan sebagainya yang sebaik-baiknya Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2011. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan media. Pemanfaatan media komputer atau
sejenisnya lebih dikenal dengan e-konsultasi. E-Konsultasi saat ini berkembang dari mulai konsultasi dengan menggunakan komputer stand alone sampai
konsultasi yang menggunakan internet sistem online. Sistem konsultasi adalah sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk melakukan konsultasi. Sistem konsultasi yang menggunakan basis aturan didalamnya tergolong ke dalam sistem pakar expert system. Namun, sistem
konsultasi yang dibangun dalam penelitian ini memiliki kekhasan dimana pengguna dapat pula berkomunikasi langsung dengan pakar melalui forum
diskusi, chatting dan SMS. Sehingga sistem konsultasi yang dibangun menggabungkan dua sumber pengetahuan yang dapat diakses secara langsung
yaitu pengetahuan dari knowledge based explicit dan pengetahuan dari pakar langsung tacit.
Jika dilihat dari pandangan pengguna proses konsultasi terdiri dari tiga tahapan yaitu Chong, 2006 :
1. Pengguna mengungkapkan
keinginannya untuk
berkonsultasi suatu
permasalahan. Pengguna dapat membuka sebuah halaman program, atau sistem konsultasi memberikan beberapa alternatif cara berkonsultasi.
2. Sistem konsultasi mengumpulkan informasi dari pengguna, dengan menanyakan beberapa pertanyaan. Selama proses dialog, pengguna terkadang
memerlukan penjelasan terkait beberapa hal diantaranya : a. Terminologi ; pada halaman konsultasi terkadang terdapat terminologi atau
konsep yang difahami berbeda antara pembuat sistem dengan pengguna. Sistem perlu memberikan fasilitas penjelasan terhadap terminologi tersebut.
b. Penjelasan kenapa ; Pengguna terkadang ingin mengetahui kenapa dia ditanya pertanyaan
– pertanyaan tertentu oleh sistem. Sistem harus