Gambar 8. Metode Waterfall Satzinger et al., 2007
2.7.2. Pendekatan Adaptif
Pendekatan adaptif adalah SDLC dengan pendekatan yang lebih fleksibel, diasumsikan bahwa proyek tidak dapat direncanakan secara lengkap diawal
pelaksanaan proyek. Pemecahan masalah didasarkan pada progres proyek yang telah dihasilkan. Developer dalam memberikan solusi terhadap suatu masalah
cenderung fleksibel dan adaptif terhadap hasil yang didapatkan, sehingga pada setiap tahapan dapat dilakukan penyesuain. Artinya, seorang analis tidak dapat
membuat perencanaan di awal proyek secara tepat dikarenakan sistem yang akan dibangun bersifat adaptif.
Lebih jauh pendekatan ini dikenal dengan spiral model. Model spiral memiliki banyak elemen adaptif dan mengacu pada pendekatan adaptif dalam
pengembanan sistem. Daur hidup direpresentaikan dalam bentuk spiral, dimulai dari tengah ke luar, iterasi, dan iterasi lagi, sampai proyek selesai. Proyek ini
sangat berbeda dengan pendekatan waterfall yang statik. Pendekatan spiral dapat diimplementasikan dengan berbagai cara. Gambar 9 memperlihatkan Model
pendekatan spiral.
Gambar 9. Model Pendekatan Spiral Satzinger et al.. 2007 Pada pengembangan dengan pendekaan spiral, setelah planning awal
selesai, pekerjaan dimulai dengan membuat prototipe. Sebuah prototipe adalah model sebagi persiapan pekerjaan suatu sistem yang lebih besar. Dalam setiap
prototipe, proses pengembangannya terdiri dari sebuah garis edar sequensial analisis, design, konstruksi, pengujian, integrasi dengan prototipe sebelumnya,
dan daurnya berulang lagi. Ketika perencanaan pada prototipe selanjutnya telah selesai maka iterasi aktivitas dimulai lagi sampai didapatkan sistem yang
diinginkan.
2.7.2.1.Unified Proccess
Ciri utama Fitur utama UP didefinisikan dalam empat fase iterasi yaitu Inception, elaboration, construction, dan transition. UP sendiri adalah sebuah
metodologi dalam pengembangan sistem dengan pendekatan Object-Oriented yang ditawarkan oleh IBM
Satzinger et al., 2007. Unified Modelling Language
UML sering digunakan dalam permodelan pada metode ini. UML adalah model notasi standar untuk pendekatan Object-oriented OO, UP adalah pengembangan
sistem OO yang tidak standar. UP adalah salah satu contoh penggunaan SDLC yang berada diantara prediktif dan adaptif
Satzinger et al., 2007 .
Gambar 10. Diagram Proses UP Satzinger et al., 2007
2.7.2.2.Metode Agile
Metodologi pengembangan Agile adalah proses yang digunakan untuk meminimalkan jeda waktu antara analisis kebutuhan sistem dengan pekerjaan
desain dan implementasi coding. Metode ini dipopulerkan oleh Scott Ambler. Pengguna mendefinisikan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun dalam
bentuk narasi. Setelah dilakukan satu iterasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun
Caserio, 2011 . Metode Agile umumnya dilaksanakan
dalam potongan-potongan kecil. Satu iterasi setidaknya mengandung satu aspek fungsional yang signifikan dari aplikasi. Hal ini dilakukan agar team dapat
berkonsentrasi untuk mengerjakan pembangunan sistem secara optimal dan cepat. Berikut adalah model praktek dari Agile :
1. Iteratif.
2. Teamwork.
3. Simplicity.
4. Validation.
2.7.2.3.Extreme Programming
Extreme Programming XP merupakan salah satu metode adaptif yang merupakan metode Agile yang diperkenalkan pada pertengahan 1990an. Metode
extreme programming cocok digunakan untuk pengembangan sistem yang cepat. Pengembangan sistem dengan menggunakan metode ini setidaknya gambaran