4.4.6. Pengetahuan Penanganan Pasca Panen
Penanganan pasca panen merupakan tahapan yang penting di dalam kegiatan agribisnis cabai. Pengetahuan pasca panen direpresentasikan ke dalam
diagram pohon. Pengetahuan yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi basis pengetahuan di dalam sistem konsultasi yang dibangun.
4.4.7. Teknik analisis usaha tani
Analisis usahatani merupakan tahapan perhitungan secara terliti terhadap kebutuhan ekonomi pada kegiatan agribisnis cabai. Pada penelitian ini analisis
usaha tani tidak mengakomodir adanya inflasi dan efek kenaikan harga barang yang menyebabkan biaya produksi meningkat. Analisis usaha pada sistem
konsultasi ini dihitung dengan asumsi sebagai berikut : 1. Analisis usaha tani dihitung untuk satu musim tanam.
2. Populasi tanaman yang digunakan adalah 17.000 pohonha. 3. Produktivitas yang digunakan untuk perhitungan adalah produktivitas lapang
dan produktivitas potensi dari benih yang dipilih oleh pengguna, 4. Harga jual cabai diisikan oleh petani pada saat melakukan analisis.
Komponen biaya produksi yang diperhitungkan dalam analisis usaha tani adalah biaya persiapan lahan, biaya pembibitan, biaya penanaman, biaya
pemeliharaan, biaya pengendalian hama penyakit, biaya pemanenan, dan biaya- biaya lain yang terkait. Selanjutnya dilakukan analisis pendapatan, keuntungan,
nilai benefit cost ratio BC ratio, dan titik Impas. Tabel 3 menunjukkan teknik yang digunakan dalam analisis usaha tani pada sistem konsultasi yang dibangun.
Tabel 3. Komponen Analisis Usaha Tani No Komponen
Cara Perhitungan 1
Keuntungan Keuntungan =
Total Pendapatan – Total Biaya Produksi +
Bunga 15 2
Nilai Benefit Cost Ratio BC Ratio
BC Ratio = Pendapatan
Total biaya 3
Titik Impas Break Event Point BEP
a. BEP Harga BEP Harga Rp =
Total Biaya Total Produksi
b. BEP Produksi BEP Produksi Kg =
Total Biaya Harga Jual
4.4.8. Informasi Pasar
Informasi pasar diperoleh dari berbagai sumber. Informasi pasar nantinya akan bersifat dinamis dan dapat diupdate secara berkala oleh pengelola web.
Teknik representasi pengetahuan adalah dengan menggunakan production rule. Sebagai contoh jika di Jawa Tengah harga cabai sebesar Rp. 10.000 maka rule
yang digunakan untuk merepresentasikan informasi pasar adalah : IF daerah = Jawa Tengah THEN harga = 10.000
. 4.4.9.
Informasi Cuaca
Informasi cuaca diambil langsung dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMKG pusat. Informasi cuaca dihubungkan dengan data XML yang merupakan
fasilitas yang diberikan oleh BMKG kepada para pengembang web untuk digunakan kembali pada aplikasi-aplikasi web yang membutuhkan. Ketersediaan
data dan informasi yang dihubungkan dengan penyedia pihak ketiga ini memiliki kelebihan yakni informasi dapat langsung terupdate saat penyedia BMKG telah
mengupdate informasi cuaca.
4.4.10. Kebijakan, dukungan dan program-program pemerintah
Representasi pengetahuan terkait kebijakan, dukungan dan program- program pemerintah menggunakan diagram pohon. Program-program dan
kebijakan pemerintah disusun berdasarkan hierarki dan jenis informasi yang akan direpresentasikan. Pengguna dapat memilih bagian yang akan dipilih kemudian
melanjutkan penelusuran, hingga mendapatkan penjelasan dan jawaban yang memuaskan.
4.5. Analisis Sistem
Tahap ini merupakan tahap penting sebelum program atau sistem ditulis atau dibangun. Tahap analisis meliputi beberapa aspek dalam sistem seperti
lingkungan organisasi, analisis sistem untuk memenuhi kebutuhan waktu sekarang, analisis system requirement input, output, proses, storage, dan kontrol.
Sistem konsultasi online agribisnis cabai merah Capsicum annuum. L yang dibangun pada penelitian ini melingkupi kegiatan-kegiatan agribisnis cabai.
Kegiatan agribisnis melingkupi kegiatan on farm budidaya dan off farm pemasaran, pembiayaan dan kelembagaan. Sistem konsultasi yang dibangun
diimplementasikan ke dalam halaman-halam web.
4.5.1. Analisis Kebutuhan SDM dalam Pengembangan Sistem Konsultasi
Kebutuhan Sumber Daya Manusia SDM sistem konsultasi online agribisnis cabai dapat dikategorikan menjadi dua yaitu SDM pengembangan
sistem konsultasi dan SDM pelaksana operasional sistem konsultasi. Sumber daya manusia yang dibutuhkan pada saat pengembangan sistem konsultasi adalah
sebagai berikut ; 1. Team leader Ahli sistem informasi
2. Knowledge engineer
3. System Analist
4. Ahli basis data 5.
Programmer 6. Ahli Agribisnis Cabai
7. Network specialist
8. Harware Specialist
9. Seorang admin untuk pengelolaan Sistem Konsultasi Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelaksanaan operasional
sistem konsultasi : 1. Satu orang admin yang bertanggung jawab untuk melakukan update informasi
2. Knowledge engineer yang bertanggung jawab mengupdate pengetahuan yang ada di dalam sistem konsultasi.
3. Pakar budidaya pertanian, untuk memberikan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh petani namun beluma da di
dalam modul pakar.