Namun demikian, terdapat dua faktor yang menyebabkan kurang efektifnya kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang melekat pada diri penyuluh seperti umur, pendidikan, kekosmopolitanan, pengalaman bekerja
sebagai penyuluh, motivasi, kemampuan wawasan teknis, keinovatifan, kemampuan menyediakan informasi, komunikatif, intensitas pemanfaatan
multimedia penyuluhan, intensitas penyusunan materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani, intensitas interaksi dengan sumber inforamsi dan sikap
profesionalisme penyuluh. Sedangkan faktor eksternal adalah ketersediaan kelembagaan penyuluhan, sistem nilai, sarana komunikasi yang terjangkau, serta
dukungan lembaga pelayanan dan dinamika organisasilembaga penyuluhan Tamba, 2007.
4.1.2. Penyediaan Informasi Pertanian
Pemberdayaan petani melalui penyediaan informasi pertanian, akan meningkatkan kemampuan manajemen usaha merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengatasi masalah usahatani petani sehingga petani mampu memanfaatkan peluang usaha, mengantisipasi perubahan dan permasalahn serta
mampu memprediksi permintaan, dan preferensi konsumen. Berbagai sumber informasi pertanian telah banyak disediakan oleh lembagainstitusi terkait dengan
kegiatan agribisnis diantaranya adalah : 1. Badan Koordinasi Penyuluhan
Badan Koordinasi Penyuluhan BKP merupakan lembaga penyuluhan di provinsi yang akan mengkaji dan mengolah berbagai datainformasi yang berasal
dari berabgai instansi terkait. Selanjutnya BKP menghasilkan informasi yang siap disalurkan kepada petani. BKP juga bertanggung jawab menghasilkan informasi
pertanian dalam bentuk cetak dan digital yang disebarkan ke dinas pertanian provinsikabupatenkota.
2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Balai pengkajian teknologi Pertanian merpakan lembaga penelitian yang
menghasilkan berbagai informasi ilmiah di bidang teknis, ekonomi, dan sosial yang
berasal dari
hasil-hasil penelitian
yang dijamin
dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selanjutnya informasi
ini akan
disampaikan ke Badan Koordinasi Penyuluhan 3. Dinas Pertanian ProvinsiKabupatenKota
Dinas pertanian provinsikabupatenkota merupakan lembaga yang menyusun program pembangunan pertanian di wilayahnya, baik program jangka
panjang maupun jangka pendak berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya dan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan meperhatikan kelsetarian sumber daya pertanian.
4. LembagaUnit penelitian sayuran Lembagaunit penelitian sayuran merupakan lembaga yang melakuakn
penelitian terutama bdiang teknologi, sosial, dan ekonomi, diharapkan melakukan diseminasi hasil-hasil penelitian spesifik lokasi ke instansi terkait seperti Dinas
Pertanian, Badan pelaksana penyuluhan, dan lain-lain sehingga bermanfaat bagi pembangunan.
5. Balai Penyuluhan Pertanian Balai penyuluhan pertanian merupakan lembaga yang bertugas : 1
menyusun program penyuluhan pada tingkat kecamatan, 2 melaksanakan pernyuluhan berdasarkan program penyuluhan, 3 menyebarkan inforamsi
pertanian seperti informsi : teknologi, sarana produksi, permodalan pembiayaan, pasar dan informasi lainnya, 4 memfasilitasi pengembangan
kelembagaan serta kemitraan pelaku utama petani dan pelaku usaha, dan 5 memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses pembelajaran
secara berkelanjutan. 6. Perguruan Tinggi Pertanian
Perguruan tinggi yang memegang mandat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat memiliki peran penting dalam penyediaan SDM dan
informsi pertanian. Penelitian yang dilakukan perguruan tinggi secara terus menerus dan diintegrasikan dengan kegiatan pendidikan dan pengabdian
masyarakat, menjadikan perguruan tinggi menjadi sumber informasi pertanian yang sangat potensial. Namum permasalahan yang terjadi saat ini adalah belum
optimalnya penyediaan informasi-informasi dan pengetahuan pertanian yang