Desain User Interface Perancangan Sistem Konsultasi

Gambar 31. Form Konsultasi Pemilihan Varietas Unggul Setelah pengguna mengisi form untuk pemilihan varietas benih cabai maka sistem akan mencari benih cabai yang sesuai denagn karakteristik lokasi yang dimasukkan oleh pengguna. Pada tahapan ini, sistem akan melakukan penalaran inferensi dan mengeluarkan rekomendasi. Teknik penalaran yang dilakukan adalah dengan mencocokkan parameter kunci yang dimasukkan oleh pengguna dengan basis pengetahuan varietas cabai yang disimpan pada sistem konsultasi. Parameter kunci yang digunakan untuk membuat keputusan pada bagian ini adalah Lokasi dataran. Sebenarnya masih banyak faktor – faktor lain yang menjadi alasan dalam pemilihan varietas yang unggul dan cocok. Parameter ini karena sistem ini digunakan untuk memudahkan petani, dan semaksimal mungkin dapat digunakan oleh petani di lapangan tanpa harus disulitkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang banyak. Gambar 32 menunjukkan hasil rekomendasi benih cabai berdasarkan kondisi lokasi yang dimasukkan oleh pengguna sistem konsultasi. Rekomendasi yang diberikan berupa nama benih cabai, produktivitas potensi, jenis buah dan spesifikasi varietas benih yang direkomendasikan. Pengguna dapat mengunduh download spesifikasi benih dalam format PDF. Gambar 32. Contoh Tampilan Hasil Konsultasi Pemilihan Varietas Benih 4.7.2.2.Halaman Konsultasi Penentuan Dosis Pupuk Dasar Konsultasi penentuan dosis pupuk dasar diimplementasikan dalam bentuk halaman konsultasi. Pengguna terlebih dahulu memasukkan parameter kondisi tanah yang akan ditanami cabai merah. Setelah parameter tersebut terisi maka pengguna dapat berkonsultasi dosis pupuk anjuran yang sesuai. Parameter yang dimasukkan oleh pengguna diantaranya adalah luas lahan dan pH tanah. Selanjutnya pengguna dapat mengklik perhitungan dosis pupuk dasar. Gambar 33 menunjukkan form untuk memasukkan parameter kondisi tanah yang dimiliki oleh pengguna. Gambar 33. Form Masukan Parameter Penentuan dosis Pupuk Selanjutnya sistem melakukan perhitungan dosis pupuk dan memberikan rekomendasi kepada pengguna. Rekomendasi dosis pupuk didasarkan pada perhitungan luas lahan dikali dengan dosis pupuk anjuran untuk luasan satu hektar. Tabel 9 merupakan dasar perhitungan yang digunakan untuk menentukan dosis pupuk dalam budidaya cabai. Petani dapat melakukan simulasi kebutuhan pupuk yang digunakan sesuai dengan luasan lahan yang ingin ditanami. Tabel 9. Dasar Penentuan Dosis Pupuk Jenis Pupuk Dosis Pertanaman Dosis pupuk per hektar Pupuk Kandang 1,18 - 1,76 kg 20 - 30 tonha ZA 36 gram 612 kgha Urea 14 gram 238 kgha TSP SP36 28 gram 476 kgha KCL 22 gram 374 kgha Rekomendasi ditampilkan dalam tabel dosis dan rekomendasi teknik aplikasi pupuk dasar. Halaman rekomendasi ini terdiri dari informasi mengenai luas lahan yang diinput oleh petani, asumsi jumlah tanaman adalah sebanyak 17.000 tanaman per hektar. pH tanah hasil pengukuran oleh petani adalah sebesar 5,2. Dosis pupuk anjuran yang diberikan sistem konsultasi dapat dilihat pada Gambar 34. Petunjuk singkat aplikasi pupuk dasar diberikan pada bagian bawah sistem konsultasi yang dibangun pada penelitian ini. Gambar 34. Hasil Perhitungan dan Rekomendasi Dosis Pupuk Idealnya penentuan dosis pupuk dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan analisis laboratorium terhadap kandungan hara dalam tanah. Namun, petani di lapangan masih sulit untuk melakukan uji laboratorium sehingga sistem konsultasi ini mengakomodir teknik-teknik yang dapat diterapkan secara langsung di lapangan. Tidak menutup kemungkinan modul konsultasi penentuan dosis pupuk cabai dikembangkan lagi, sehingga lebih presisi dan sesuai dengan uji laboratorium terhadap kandungan hara tanah. 4.7.2.3.Halaman Konsultasi Pengendalian Hama Halaman konsultasi pengendalian hama diimplementasikan dengan memberikan pilihan kepada pengguna, hama apa yang menyerang di lahannya. Pengendalian hama umumnya dilakukan dengan melihat ciri-ciri serangan hama yang menyerang tanaman cabai. Ciri-ciri fisik itu yang menjadi dasar diagnosa, jenis hama apa yang menyerang tanaman cabai.