Gambar 2. Trend Produksi Cabai Nasional Tahunan BPS, 2011
2.2.6. Produksi Cabai Dunia
Berdasarkan data statistik FAO Indonesia masuk ke dalam sepuluh produsen terbesar cabai segar di dunia. Total produksi yang dihasilkan adalah
sebesar 1,1 juta ton pada tahun 2009, dengan proporsi hanya sebesar 4 persen dari total produksi dari 10 negara produsen terbesar di Indonesia FAOSTAT, 2011.
Cina menduduki posisi pertama dengan total produksi 14,52 juta ton, diikuti Mexico 1,94 juta ton, Turki 1,8 juta ton dan Indonesia sebesar 1,1 juta ton
menduduki posisi keempat terbesar untuk cabai segar FAOSTAT, 2011.
Gambar 3. Sepuluh Negara Produsen Cabai Terbesar di Dunia Tahun 2009 : Segar, b Kering FOASTAT, 2011
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Produksi Ribu Ton 802
849 1,008 728 580
635 1,067 1,101 1,058 1,185 1,129 1,153 1,379
200 400
600 800
1,000 1,200
1,400 1,600
Produksi Ribu Ton
Produsen terbesar untuk cabai kering adalah India yaitu sebesar 1,3 juta ton, kemudian Cina 0,26 juta ton, Pakistan 0,19 ton, Thailand 0,17 ton, dan Peru
0,14 ton FAOSTAT, 2011. Indonesia tidak masuk pada negara sepuluh besar produsen cabai kering dunia.
2.3. Data, Informasi dan Pengetahuan
Data, informasi, pengetahuan dan wisdom adalah bagian dari proses manusia berfikir. Terdapat perbedaan antara data, informasi dan pengetahun.
Pengetahuan Knowledge dibangun dari data, data sendiri merupakan fakta hasil observasi atau persepsi Turban, 2007. Data belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa
ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Misalkan data jam
kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Informasi sendiri adalah data yang sudah diproses,
dikumpulkan dan memiliki makna dalam suatu konteks tertentu.
Gambar 4. Hubungan antara Data, Informasi dan Pengetahuan Turban, et al., 2007
Pengetahuan sendiri merupakan hasil internalisasi dari informasi ataupun data yang tersimpan yang menjadi dasar untuk melakukan aksi. Skema hubungan
antara data, informasi dan pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 3.
2.4. Sistem Informasi
Definisi sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan cara menerima masukan
input dan menghasilkan keluaran output di dalam suatu proses yang terorganisasi Satzinger et al., 2007. Sistem informasi merupakan suatu
kumpulan komponen yang bekerja sama untuk mengatur perolehan, penyimpanan, manipulasi dan distribusi informasi. Sistem informasi SI dapat didefinisikan
pula sebagai sebuah sistem terintegrasi, sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model
manajemen dan pengambilan keputusan dan basis data. Sistem informasi secara umum memiiki tiga fungsi utama yaitu 1 mengambil data data
capturinginput, 2 mengolah, mentransformasikan dan mengkonversi data menjadi informasi dan 3 mendistribusikan informasi reportingdisseminating
kepada para pemakai sistem informasi. Berikut adalah tipe-tipe sistem informasi
Satzinger et al.. 2007 : a. Transaction processing systems TPS merupakan sistem informasi yang
menangkap dan mengumpulkan informasi tentang segala transaksi yang pada suatu organisasi.
b. Management information systems MIS merupakan sistem informasi yang bertugas mengolah data yang dikumpulkan oleh TPS. Hasil yang diperoleh
dari MIS adalah laporan-laporan yang berguna bagi manajemen untuk perencanaan dan kontrol bisnis,
c. Decision support and knowledge – based systems DSSKBS adalah sistem
yang digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan. Sistem ini akan membantu user dalam mengambil keputusan yang cermat, namun
pengambilan keputusan tetap pada pengguna sistem. Sistem akan membatu dalam membuat pilihan-pilihan keputusan dan akibat-akibat yang akan
ditimbulkan dari keputusan yang akan diambil. Sistem ini juga memungkinkan otomatisasi terhadap pengambilan keputusan yang sifatnya rutin.