Pengetahuan Tacit Pencarian Sumber Pengetahuan

pohon atau basis aturan sehingga mudah diimplementasikan ke dalam sistem konsultasi. Transformasi ini perlu dilakukan mengingat pengetahuan eksplisit yang berasal dari berbagai literatur memiliki standar dan bentuk yang berbeda- beda. Pada peneletian ini teknik akuisi pengetetahuan eksplisit masih menggunakan cara manual. Kelebihan cara manual pada tahap akuisisi pengetahuan ini adalah pengetahuan yang didapatkan dapat dianalisis tingkat kebenaran dan keabsahannya. Peneliti sebagai knowledge engineer mendapatkan pengetahuan yang benar-benar siap dimasukkan ke dalam sistem konsultasi dengan validitas yang baik. Setiap tahapan akuisisi transformasi pengetahuan dilakukan dengan seksama oleh knowledge engineer. Kekurangan dari teknik manual adalah sangat lambat dalam akuisisi pengetahuan dengan jumlah dokumen yang banyak.

4.4. Representasi Pengetahuan

Pengetahuan yang diperoleh dari proses akuisisi kemudian direpresentasikan untuk membentuk basis pengetahuan. Basis pengetahuan terdiri atas pengetahuan yang dimaksud dan spesifikasi dari pokok persoalan yang akan diselesaikan Marimin 2005. Metode representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem konsultasi ini disesuaikan dengan masing-masing pengetahuan yang diperoleh. Pengetahuan disusun menjadi rule-rule yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik representasi pengetahuan dari masing-masing modul sistem konsultasi yang dibangun dalam penelitian ini :

4.4.1. Pengetahuan Pemilihan Varietas unggul

Pemilihan varietas benih cabai merah Capsicum annuum. L sangat berpengaruh terhadap produksi. Benih yang baik adalah benih yang memiliki daya hasil produktivitas tinggi dan tahan terhadap serangan hama penyakit. Pemilihan benih berdasarkan dataran rendah, tinggi dan sedang merupakan pertimbangan utama dalam penentuan varietas yang direkomendasikan sistem kepada petani. Rekomendasi dibangkitkan dari informasi yang didapatkan dari pengguna berupa ketinggian lokasi dan teritorial calon petani yang akan menanam cabai. Selanjutnya rule based basis aturan akan mencocokkan varietas-varietas yang cocok ditaman di lokasi tersebut. Gambar 14 menunjukkan proses masukan dan proses inferensi pemilihan benih cabai. Lokasi Dataran Rendah, sedang, Tinggi Teritorial Daftar Varietas Cabai yang Direkomendasikan Rule Based Gambar 14. Representasi Pengetahuan Pemilihan Benih

4.4.2. Pengetahuan Penentuan Dosis Pupuk Dasar

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pemupukan yang efektif dan efisien akan tercapai apabila diketahui dulu kondisi kesuburan lahan dan jenis tanaman, kemudian dibuatkan susunan hara formula berdasar kepentingan spesifik lokasi kebun tertentu. Penentuan dosis pupuk yang optimal dan dibutuhkan perlu dilakukan agar petani dapat melakukan kegiatan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman. Basis pengetahuan untuk penentuan dosis pupuk adalah tabel keputusan berdasarkan dosis tunggal untuk wilayah Liwa, Lampung Barat. Perhitungan dilakukan dengan asumsi jumlah tanamanha sebanyak 17.000. Tabel 4 menunjukkan detail dosis pupuk per satu hektar untuk budidaya tanaman cabai Capsicum annuum. L. Tabel 4. Basis Pengetahuan Penentuan Dosis Pupuk Dasar Jenis Pupuk Dosis Pertanaman Dosis pupuk per hektar Pupuk Kandang 1,18 - 1,76 kg 20 - 30 tonha ZA 36 gram 612 kgha Urea 14 gram 238 kgha TSP SP36 28 gram 476 kgha KCL 22 gram 374 kgha Sementara itu, untuk mengatasi keasaman, maka diberikan rekomendasi dosis pupuk dolomit berdasarkan keasaman pH tanah di lokasi. pH tanah yang masih membutuhkan pupuk dolomit adalah antara 4-6. Angka menunjukkan tingkat keasaman, semakin kecil angka pH maka tanah semakin asam dan perlu ditambahkan dolomit agar tanah menjadi netral dan dapat digunakan untuk kegiatan budidaya cabai. Tabel 5 menunjukkan dosis pupuk dolomit berdasarkan pH tanah. Tabel 5. Dosis Pupuk Dolomit Berdasarkan pH tanah Keasman tanah pH Kepeluan dolomit tonha 4 10.24 4,1 9.76 4,2 9.28 4,3 8.82 4,4 8.34 4,5 7.87 4,6 7.39 4,7 6.91 4,8 6.45 4,9 5.98 5 5.49 5,1 5.02 5,2 4.54 5,3 4.08 5,4 3.60 5,5 3.12 5,6 2.65 5,7 2.17 5,8 1.69 5,9 1.23 6 0.75 Sumber : Diolah dari berbagai sumber