Kerangka Penelitian Hot Pepper (Capsicum Annuum. L) Online Agribussiness Consultasion System

3.2.2. Pencarian Sumber Pengetahuan

Tahapan pencarian sumber pengetahuan dilakukan melalui studi literatur dan konsultasi dengan pakar Agribisnis Cabai. Studi literatur dilakukan dengan menggali pengetahuan dari buku, jurnal dan artikel-artikel ilmiah terkait dengan kegiatan agribisnis cabai. Konsultasi dilakukan dengan para pakar dari departemen Agronomi dan Hortikultura, serta Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Pakar-pakar yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah pakar-pakar yang telah melakukan penelitian bertahun-tahun dan memiliki pengalaman lapangan yang cukup. Pengetahuan yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan adalah pengetahuan-pengetahuan yang valid dan dapat digunakan dalam kegiatan agribisnis cabai Capsicum annuum. L

3.2.3. Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi merupakan kegiatan penyerapan pengetahuan dari domain expert dilakukan dengan metode diskusi bebas talk through maupun membuat kuisioner kepada ahli pakar dan studi pustaka terkait. Dari hasil akusisi pengetahuan diperoleh pengetahuan tentang faktor-faktor atau parameter- parameter penting dalam kegiatan agribisnis cabai. Setelah didapatkan pengetahuan-pengetahuan yang penting dalam kegiatan agribisnis selanjutnya menggali pengetahuan-pengetahuan tersebut lebih dalam. Pengetahuan yang digali pada tahapan akuisisi pengetahuan melingkupi pengetahuan yang dapat menjadi dasar dalam melakukan konsultasi agribisnis cabai Capsicum annuum. L. Pengetahuan tersebut diantaranya adalah pengetahuan mengenai pemilihan varietas unggul, penentuan dosis pupuk, pengendalian hama, pengendalian penyakit, teknologi budidaya, analisis usaha tani, iklim, kebijakan pemerintah, dan informasi harga. Pengetahuan-pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh petani agar dapat melaksanakan kegaiatan pertanian dengan baik. Terdapat tiga cara dalam akuisisi pengetahuan yaitu manual, semi otomatis dan otomatis. Pada penelitian ini digunakan akuisisi pengetahuan dengan cara manual. Cara ini digunakan untuk mengakomodir pengetahuan-pengetahuan dari pakar yang dapat didapatkan dengan melakukan wawancara, analisis kasus dan observasi.

3.2.4. Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan kegiatan mengonfigurasi fakta-fakta dan pengetahuan yang didapatkan dari pakar domain expert dan sumber-sumber pengetahuan lainnya. Pada tahapan ini dilakukan pemetaan pengetahuan knowledge mapping dan penentuan teknik penyimpanannya dalam basis pengetahuan knowledge based sehingga pengetahuan dimengerti oleh manusia dan dapat dimasukkan ke dalam program komputer. Teknik-teknik representasi yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan modul-modul konsultasi yang akan dibangun. Berikut adalah penjelasan teknik-teknik representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Basis Aturan Production rule Basis aturan merupakan teknik representasi pengetahuan yang sangat populer saat ini dan cukup luas digunakan. Pengetahuan direpresentasikan kedalam bentuk kondisi-aksi. Representasi jenis ini tersusun atas kasidah-kaidah yang mengikuti pola : IF premis THEN kesimpulan IF premis THEN premis Pengecualian dengan ELSE 2. Pohon keputusan Decission Tree Diagram pohon merupakan teknik yang digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk pohon dimana kesimpulan didapatkan dari link-link node pada diagram pohon. Keunggulan dari diagram pohon adalah dapa menyederhanakan kegiatan akuisisi pengetahuan. Pakar lebih suka menggunakan teknik ini karena mudah difahmi dan dapat dengan mudah dalam menuangkan pengetahuan yang mereka miliki.

3.2.5. Analisis dan Perancangan Sistem

Tahapan ini terdiri dari beberapa iterasi peluncuran dari perangkat lunak yang akan di kembangkan. Perangkat lunak dikeluarkan mulai dari rilis pertama hingga sistem dapat diterima dan dapat diimplementasikan secara penuh. Tahapan-tahapan di dalam iterasi ini terdiri dari : 3.2.5.1.Tahap analisis Tahap ini merupakan tahap penting sebelum program atau sistem ditulis atau dibangun. Tahap analisis meliputi beberapa aspek dalam sistem seperti lingkungan organisasi, analisis sistem untuk memenuhi kebutuhan waktu sekarang, analisis kebutuhan sistem input, output, proses, storage, dan kontrol. 3.2.5.2.Tahap desain Tahap desain juga melibatkan rancangan interface dan prosedur yang mendukung fungsional sistem. Pada tahap ini dilakukan koreksi pada sistem informasi, sehingga kesalahan pada sistem bisa diperbaiki sedini mungkin. Aktivitas desain sistem meliputi : 1. Desain interface. Desain interface berfokus pada interaksi sistem dengan pengguna, input dan output yang interaktif serta efisien bagi penggunanya. Konversi informasi dan data menjadi bahasa yang bisa dibaca mesin dan manusia, kualitas proses konversi informasi dan data ditentukan pada desain interface sistem. 2. Desain fisik. Desain fisik sistem adalah desain database dan file berfokus pada struktur dan data yang digunakan sistem secara rincian. Data yang diusulkan oleh pengguna akan disusun berdasarkan atributnya dan relasi yang dibutuhkan. 3. Desain logika. Desain logika adalah desain sistem bagaimana mengembangkan secara umum input, proses pengolahan informasi, output, penyimpanan database, aktivitas kontrol sesuai dengan yang direncanakan pada tahap analisis. 3.2.5.3.Tahap Pengujian testing Pada tahapan ini sistem yang akan diluncurkan di uji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan terhadap fungsional dan non fungsional sistem konsultasi. Pada setiap iterasi pekerjaan diluncurkan sebuah rilis perangkat lunak yang dikerjakan. Perangkat lunak yang telah diuji selanjutnya diluncurkan untuk kemudian dievaluasi kembali untuk kemudian dilakukan perbaikan oleh tim. 3.2.5.4.Peluncuruan Perangkat Lunak Tahapan ini merupakan sesi akhir dalam pengembangan sistem konsulatasi online agribisnis dengan menggunakan XP. Sistem yang telah diuji kemudian diimplemenasikan sesuai dengan kebutuhan client. Perangkat lunak yang diaplikasikan merupakan rilis akhir, hasil dari iterasi dan perbaikan dari versi- versi sebelumnya. Perangkat lunak yang dimaksud adalah sistem konsultasi yang sudah diimplementasikan dalam bentuk halaman web web pages. Keuntungan dari dipilihnya implementasi sistem ke dalam bentu halaman web adalah dapat diakses secara online tanpa terbatas pada lokasi dan waktu pengaksesan.

3.2.6. Pemeliharaan Sistem Konsultasi

Pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting agar sistem dapat beroperasi dengan baik. Pemeliharaan sistem dilakukan dalam bentuk updating informasi dan pengetahuan yang terkandung di dalam sistem konsultasi.

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011. Penelitian akan dilaksanakan di : 1. Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor. 2. Departeman Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. 3. Departeman Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. 4. Liwa, Lampung Barat Studi Lapangan.