Model Struktural Model Pengukuran

X1 X2 X3 X4 KEPEMIMPINAN Variabel learning organization dikorelasi dengan gaya kepemimpinan, dengan indikator gaya kepemimpianan terdiri dari: X 1 = Gaya Kepemimpinan Telling X 2 = Gaya Kepemimpinan Selling X 3 = Gaya Kepemimpinan Participating X 4 = Gaya Kepemimpinan Delegating Gambar 7. Model Pengukuran Variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Indikator-indikator Gaya Kepemimpinan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Pupuk Kujang Cikampek didirikan pada tanggal 9 Juni 1975. Pembangunan pabrik Pupuk Kujang yang pertama diberi nama Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi yang dapat menghasilkan 570.000 tontahun urea dan 330.000 tontahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation USA dan Toyo Engineering Corporation Japan. Pada tanggal 12 desember 1978 Presiden Soeharto berkenan meresmikan pembukaan pabrik Pupuk kujang. Upacara peresmian disaksikan Ibu Tien Soeharto, Bapak Wakil Presiden dan Ibu Nelli Adam Malik, Menteri Perindustrian, dan Menteri-menteri lainnya. Wakil Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Timor Timur, Duta Besar Pemerintah Iran, serta para undangan lainnya pun turut hadir pada kesempatan itu. Visi PT Pupuk Kujang Cikampek adalah “Menjadi industri pendukung pertanian dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global”. Sedangkan Misi PT Pupuk Kujang Cikampek adalah mendukung program ketahanan pangan nasional, mengembangkan industri agrokimia dan petrokimia yang berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan, memanfaatkan sumber daya tersedia untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mendukung pengembangan perekonomian nasional dan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan. Agar visi dan misi diatas dapat terwujud, maka PT Pupuk Kujang Cikampek menerapkan struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. Fungsi bisnis yang dikelompokan meliputi sumber daya manusia, komersil, serta produksi, teknik, dan pengembangan. Setiap fungsi bisnis dipimpin oleh Direktur dan kemudian terpusat pada Direktur Utama di puncak struktur. Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh tiga direktur, yaitu Direktur SDM, Direktur Komersil, serta Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan. Direktur Sumber Daya Manusia membawahi 8 Biro. Kemudian Direktur Komersil membawahi 4 Biro dan 3 Divisi. Terakhir, Direktur Produksi, Teknik, dan Pengembangan membawahi 13 Biro, 4 Divisi, dan Kantor Perwakilan Pupuk Kujang Jakarta. PT Pupuk Kujang Cikampek memproduksi jenis pupuk urea, NPK, dan NPK Granul NPK berbentuk kapsul. PT Pupuk Kujang Cikampek pun akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Dalam rangka pengembangan, PT Pupuk Kujang Cikampek telah direncanakan pula pembangunan beberapa unit produksi yang dijalankan oleh anak perusahaan. Usaha ini dilaksanakan untuk menunjang program pemerintah antara lain menumbuhkan usaha keterkaitan industri dan meningkatkan hasil industri melalui kegiatan unit bisnis. Unit-unit produksi PT Pupuk Kujang Cikampek menghasilkan Ammonium nitrat yang digunakan untuk bahan baku industri bahan peledak, Asam formiat, dan Hydrogen peroksida yang berguna untuk industri-industri karet dan tekstil, serta katalis yang dipelukan untuk industri kimia yang lain seperti industri pupuk dan pengolahan minyak bumi. Disamping unit bisnis diatas, PT Pupuk Kujang Cikampek pun telah memiliki bengkel peralatan pabrik. Pembangunan bengkel peralatan pabrik tersebut bertujuan untuk memenuhi peralatan pabrik bagi keperluan industri pupuk dan industri kimia yang lain. 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas Validitas dapat didefinisikan sebagai gambaran sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas terhadap kuesioner dimaksudkan agar semua pertanyaan atau pernyataan berkaitan dengan apa yang ingin diukur. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner harus berada dalam topik yang sama Umar, 2005.