Pengaruh Gaya Kepemimpinan Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Learning Organization

Pupuk Kujang Cikampek. Hasil wawancara mengindikasikan bahwa alasan para pemimpin PT Pupuk Kujang Cikampek memberlakukan gaya kepemimpinan participating karena mereka percaya bahwa loyalitas pegawai tidak selalu diukur dengan jumlah take home pay yang didapat setiap bulan, namun jauh lebih dari itu, loyalitas juga dipengaruhi oleh kenyamanan pegawai bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alasan pemimpin di PT Pupuk Kujang Cikampek menerapkan gaya kepemimpinan participating yaitu untuk mendapatkan pegawai potensial yang loyal. Apabila pegawai loyal pada perusahaan ditambah dengan masuknya pegawai potensial, maka perusahaan akan menjadi perusahaan yang kuat. Mengenai kurangnya penekanan terhadap pekerjaan, tidak selalu dinilai dengan persepsi yang negatif. Karena pegawai yang nyaman bekerja dan tidak terlalu mendapatkan tekanan dari atasannya, akan bekerja dengan tenang dan nyaman sehingga dapat memberikan kontribusi kinerja yang maksimal. Selanjutnya peningkatan kinerja tersebut akan meningkatkan kesadaran karyawan untuk terus belajar sehingga learning organization menjadi lebih kuat. Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat Gordon 1994 menyebutkan bahwa pemimpin yang efektif harus bertindak sedemikian sehingga bawahan akan melihat bahwa pemimpinnya tidak berbeda jauh dengan diri mereka sendiri, sementara itu para pemimpin harus membantu semua anggota kelompok untuk merasa bebas seperti pemimpinnya dalam menyumbangkan pendapat dan menunjukan fungsinya dalam kelompok. Penjelasan Gordon tersebut menyiratkan bahwa pemimpin yang baik harus dapat menciptakan suasana yang baik dan mengurangi tekanan pada karyawannya sesuai dengan gaya kepemimpinan participating, sehingga karyawan akan lebih mudah menyumbangkan pendapat dan berkontribusi optimal dalam kelompoknya. Hubungan antara gaya kepemimpinan participating terhadap learning organization berdasarkan koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Koefisien Lintas Model Pengaruh Gaya Kepemimpinan Participating terhadap Learning Organization

4.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegating terhadap Learning

Organization Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa gaya kepemimpinan delegating memiliki nilai kontribusi sebesar 0,28 terhadap learning organization sebagai hasil perkalian faktor muatan delegating terhadap kepemimpinan sebesar 0,40 dengan koefisien konstruk gaya kepemimpinan terhadap learning organization sebesar 0,71. Hal ini berarti indikator gaya kepemimpinan delegating berpengaruh positif dan signifikan terhadap learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Gaya kepemimpinan delegating adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pemimpin kepada karyawan untuk melaksanakan tugas sendiri dengan sedikit pengarahan dan sedikit kualitas hubungan antar personal. Gaya kepemimpinan delegating ini memiliki ciri khusus yakni pemimpin melakukan pendelegasian wewenang kepada karyawan. Hal ini dilakukan karena pemimpin percaya dengan kemampuan karyawannya. Namun pendelegasian wewenang ini tidak dilakukan begitu saja, pemimpin harus benar-benar mengetahui kemampuan karyawannya sehingga ketika menjalankan tugas, karyawan tersebut tidak melakukan kesalahan kerja akibat wewenang yang diberikan pemimpin tidak ditopang oleh kemampuan karyawan tersebut. Seorang pemimpin perlu mendelegasikan wewenangnya agar karyawan dapat belajar mandiri dan tidak tergantung kepada instruksi pemimpin. Disamping itu, pendelesasian wewenang akan berdampak baik bagi PT Pupuk Kujang Cikampek karena pemimpin di perusahaan X3 0.00 KEPEMIMPINAN LEARNING ORGANIZATION Chi-Square=31.58, df=24, P-value=0.13779, RMSEA=0.061 1.00 0.71 tersebut dapat melakukan tanggung jawabnya yang lain sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan tim dapat meningkat secara optimal. Penerapan gaya kepemimpinan delegating ini akan merangsang karyawan untuk belajar mengenai tugasnya, baik dari teman, buku, atau internet. Hal ini yang menyebabkan gaya kepemimpinan delegating berpengaruh positif terhadap learning organization. Hasil penelitian diatas sejalan dengan pendapat Gordon 1994 yang berpendapat bahwa pemimpin bukan mereka yang memikul tanggung jawab sendiri dalam pemecahan masalah, para pemimpin harus mampu memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam kelompoknya untuk membantu menyelesaikan masalah serta dapat mengatur sumber-sumber kreatif yang ada paling tidak pada setiap anggota kelompok sewaktu berhadapan dengan pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat Gordon diatas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus mendelegasikan wewenang kepada bawahannya kemudian percaya bahwa bawahannya tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini bertujuan untuk merangsang terbentuknya learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Karena dengan pendelegasian wewenang, maka karyawan akan terangsang untuk belajar secara berkelanjutan dalam setiap penyelesaian tugasnya. Disamping itu, pendelegasian wewenang juga memungkinkan pemimpin untuk mengerjakan hal lain yang lebih mendesak sehingga jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan menjadi lebih banyak dan output yang dihasilkan pun menjadi lebih baik. Hubungan antara gaya kepemimpinan delegating terhadap learning organization berdasarkan koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada Gambar 18.