3. Bentuk pelatihan dalam rangka pembelajaran tidak selalu harus
menitikberatkan pada pelatihan formal. Pelatihan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara rapat atau diskusi informal antara pemimpin
dengan karyawan ketika menyelesaikan tugas. Karena dengan pelatihan seperti ini, pemimpin dapat langsung memberikan masukan terutama
mengenai cara kerja dan kinerja karyawan sekaligus dapat menilai karyawan, sebagai sarana untuk evaluasi bulanan, triwulan, dan tahunan.
4. Perbaikan sarana dan prasarana harus dilakukan secara berkala demi
meningkatkan transformasi organisasi di PT Pupuk Kujang Cikampek. Peningkatan sarana dan prasarana yang dimaksud meliputi perbaikan
ruang kerja, penambahan jumlah komputer yang memiliki standar sesuai dengan kebutuhan karyawan, sampai dengan disediakannya kendaraan
operasional untuk mendukung produktivitas karyawan. Peningkatan transformasi organisasi ini penting bagi PT Pupuk Kujang Cikampek
karena dapat meningkatkan learning organization di perusahaan tersebut. Hal ini karena transformasi organisasi merupakan indikator
yang memiliki hubungan signifikan dan positif paling besar terhadap penerapan learning organization di PT. Pupuk Kujang Cikampek.
5. Program-program terutama yang berkaitan dengan penerapan gaya
kepemimpinan dan learning organization yang telah dilaksanakan oleh perusahaan hendaknya dimonitor dan dievaluasi oleh Biro Perencanaan
dan Pengembangan Sumber Daya manusia. Program tersebut dapat dimonitor salah satunya melalui kuesioner yang disebarkan kepada
karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek. Proses evaluasi dilakukan oleh PT Pupuk Kujang Cikampek untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan yang dilihat dari persepsi karyawan mengenai program yang telah dirancang. Kemudian PT Pupuk Kujang Cikampek dapat
menentukan alternatif solusi yang akan dilakukan agar gaya kepemimpinan dan learning organization berjalan dengan baik di
perusahaan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan a.
Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator gaya kepemimpinan selling, participating, dan delegating diinterpretasikan baik oleh karyawan PT
Pupuk Kujang Cikampek, dengan gaya kepemimpinan yang paling berpengaruh terhadap learning organization adalah gaya kepemimpinan
participating. Namun
indikator gaya
kepemimpinan telling
diinterpretasikan tidak baik oleh karyawan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa gambaran umum gaya kepemimpinan pada PT Pupuk Kujang
Cikampek, didominasi oleh gaya kepemimpinan participating.
b. Indikator-indikator learning organization seperti dinamika pembelajaran,
transformasi organisasi,
pemberdayaan pegawai,
pengelolaan pengetahuan, dan penerapan teknologi, diinterpretasikan dengan baik oleh
karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek, dengan indikator yang paling berpengaruh terhadap
learning organization adalah transformasi
organisasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa gambaran umum learning organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek didominasi oleh penerapan
transformasi organisasi.
c. Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dan positif
terhadap penerapan learning organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek dengan tingkat signifikansi koefisien konstruk sebesar 0,78
positif dan nilai hubungan sebesar 4,71 1,96. Artinya, semakin efektif gaya kepemimpinan, maka semakin baik penerapan learning organization
pada perusahaan tersebut. Berdasarkan nilai kecocokan model, penelitian ini dapat diterima. Kecocokan model ini dapat dilihat dari nilai p-value
0,13779 0,05, nilai RMSEA sebesar 0,061 0,08, serta nilai chi- square X
2
df sebesar 1,3158 3.
2. Saran a.
Pemimpin PT Pupuk Kujang Cikampek sebaiknya menerapkan gaya kepemimpinan participating pada BiroDivisi non Produksi. Hal ini
dilakukan agar penerapan learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek meningkat. Hubungan baik dan kehangatan yang tercipta ketika
bekerja yang menjadi ciri gaya kepemimpinan participating, membuat karyawan menjadi segan terhadap pemimpinnya sehingga karyawan
berusaha menunjukan kinerja yang terbaik. Peningkatan kinerja akan merangsang karyawan untuk terus belajar sehingga learning organization
tumbuh dan terus berkembang di PT Pupuk Kujang Cikampek. Hal itu akan merangsang perusahaan untuk memiliki produktivitas yang tinggi,
kemudian menyebabkan perusahaan memiliki daya saing yang kuat walaupun di era globalisasi seperti saat ini.
b. Perlu adanya sistem pengembangan dan penghargaan kepada karyawan
yang menerapkan pembelajaran berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap penerapan
learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Sistem penghargaan yang
dimaksud meliputi pemberian pelatihan, sertifikat, promosi jabatan, atau imbalan berupa finansial.
c. Pengoptimalan fungsi perpustakaan pabrik sebagai bentuk penerapan
learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Maksud dari hal ini adalah untuk memberikan sumber pengetahuan kepada karyawan dan
peningkatan learning organization yang berujung pada peningkatan daya saing PT Pupuk Kujang Cikampek. Perpustakaan tersebut hendaknya diisi
oleh buku-buku menunjang pekerjaan karyawan serta buku pengetahuan umum. Perpustakaan yang selama ini ada, lebih banyak memiliki koleksi
buku pengetahuan umum dan kurang mencakup pekerjaan karyawan. Maka akan lebih baik, apabila koleksi buku di perpustakaan pabrik
ditambah dengan buku penunjang kerja karyawan karena karyawan akan lebih tergerak untuk membaca buku, apabila buku tersebut berhubungan
dengan pekerjaannya.