II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut  Dessler  2006,  manajemen  sumber  daya  manusia  adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia
dalam  posisi  manajemen,  termasuk  merekrut,  menyaring,  melatih,  memberi penghargaan,  dan  penilaian. Menurut  Fillo  1993,  manajemen  sumber  daya
manusia  adalah  perencanaan,  pengorganisasian,  pengarahan,  pengendalian atas  pengadaan  tenaga  kerja,  pengembangan,  kompetensi,  integrasi,
pemeliharaan,  dan  pemutusan  hubungan  kerja  dengan  sumber  daya  manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Manajemen  sumber  daya  manusia  juga  dapat  dilihat  secara mendalam, menurut Gomes 1997, manajemen sumber daya manusia berasal
dari  dua  pengertian  utama,  yaitu  manajemen  dan  sumber  daya  manusia. Manajemen  berasal  dari  bahasa  Inggris  yaitu to  manage,  yang berarti
mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan sumber daya manusia  merupakan  salah  satu  sumber  daya  yang  terdapat  dalam  suatu
organisasi,  meliputi  semua  orang  yang melakukan  semua  aktivitas  dalam organisasi tersebut.
2.2. Konsep Kepemimpinan 2.2.1 Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan  merupakan  salah  satu  fungsi  dari  manajemen sumber daya manusia  yaitu membuat orang menyelesaikan pekerjaan,
mempertahankan  semangat  kerja, dan  motivasi  bawahan.  Dessler, 1997. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah hal yang penting dalam
suatu  organisasi  karena  kepemimpinan  merupakan  aktivitas  yang utama  dimana  tujuan  organisasi  dapat  dicapai. Menurut  Hasibuan
2005,  kepemimpinan dapat  didefinisikan  sebagai  cara  seorang pemimpin  mempengaruhi  perilaku  bawahannya,  agar  mau  bekerja
sama, dan bekerja secara proaktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut  Siagian  2004,  kepemimpinan  adalah  kemampuan seseorang  untuk  mempengaruhi  orang  lain  sedemikain  rupa  sehingga
orang  lain  mau  melakukan kehendak pemimpin meskipun  secara pribadi hal tersebut tidak disenanginya. Kepemimpinan menurut Yukl
1998, yaitu  suatu  proses  mempengaruhi  interpretasi  mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok atau
organisasi,  pengorganisasian  dari  aktivitas-aktivitas  kerja  untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerja sama dan team work,
serta  perolehan  dukungan  dan  kerja  sama  dari  orang-orang  yang berada  diluar  kelompok  atau  organisasi.  Kepemimpinan  merupakan
faktor  yang  sangat  penting  dalam  mempengaruhi  prestasi  suatu organisasi karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama dari
tujuan  organisasi agar dapat  dicapai.  Oleh  karena  itu,  kepemimpinan dibutuhkan  manusia  karena  adanya  suatu  keterbatasan  dan  kelebihan
tertentu pada manusia.
2.2.2 Teori-teori Kepemimpinan
Menurut  Gitosudarmo  dan  Sudito  2000,  teori  kepemimpinan dapat dibedakan menjadi empat teori, yakni:
1. Teori Sifat Para  peneliti  mencoba  menemukan  karakteristik-karakteristik
individu yang membedakan pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang  gagal.  Peneliti  mencoba  mengkaitkan  karakteristik-
karakteristik  seperti  kepribadian,  emosional,  fisik,  intelektual  dan karekteristik
lainnya. Teori-teori
yang mencari
karakter kepribadian,  sosial,  fisik,  atau  intelektual  yang  membedakan
pemimpin dari bukan pemimpin Robbins, 1997. 2. Teori Perilaku
Akibat  ketidakpuasan  dengan  teori  sifat  tentang  kepemimpinan maka  peneliti  memusatkan  penelitiannya  kepada  perilaku
pemimpin  tentang  yang  akan  dilakukan  pemimpin  dan  cara melakukannya. Keberhasilan dari pemimpin tergantung pada  gaya
kepemimpinan yang diterapkannya. Menurut Robbins 1996 teori