terdorong untuk meningkatkan kinerjanya. Harapan karyawan agar dapat peningkatan kinerjanya akan berbuah keinginan dari karyawan
untuk terus belajar, bersemangat mengikuti pelatihan, dan tentu sebagai dampak dari itu, learning organization di PT Pupuk Kujang
Cikampek akan semakin meningkat.
Hubungan antara gaya kepemimpinan selling terhadap learning organization berdasarkan
koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Koefisien Lintas Model Pengaruh Gaya Kepemimpinan Selling terhadap Learning Organization
4.5.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Participating terhadap Learning Organization
Gaya kepemimpinan yang paling besar pengaruhnya terhadap learning organization adalah gaya kepemimpinan participating.
Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa gaya kepemimpinan participating memiliki kontribusi sebesar 0,71 bernilai positif
terhadap learning organization sebagai hasil perkalian faktor muatan participating X
3
terhadap kepemimpinan sebesar 1,00 dengan koefisien konstruk gaya kepemimpinan terhadap learning organization
sebesar 0,71. Nilai kontribusi tersebut menunjukan bahwa indikator gaya kepemimpinan participating berpengaruh positif dan signifikan
terhadap learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek. Gaya kepemimpinan participating paling berpengaruh terhadap
learning organization pada PT Pupuk Kujang Cikampek karena pemimpin di perusahaan tersebut menitikberatkan kepada hubungan
baik antar karyawan, dengan harapan dapat menciptakan budaya organisasi yang nyaman bagi para karyawan sehingga karyawan akan
betah bekerja di perusahaan. Selain itu, budaya organisasi yang baik akan membuka kemungkinan masuknya karyawan potensial dari
ajakan teman atau kerabatnya yang telah bekerja lebih awal di PT
X2
0.69
KEPEMIMPINAN LEARNING
ORGANIZATION
Chi-Square=31.58, df=24, P-value=0.13779, RMSEA=0.061
0.55 0.71
Pupuk Kujang Cikampek. Hasil wawancara mengindikasikan bahwa alasan para pemimpin PT Pupuk Kujang Cikampek memberlakukan
gaya kepemimpinan participating karena mereka percaya bahwa loyalitas pegawai tidak selalu diukur dengan jumlah take home pay
yang didapat setiap bulan, namun jauh lebih dari itu, loyalitas juga dipengaruhi oleh kenyamanan pegawai bekerja di perusahaan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alasan pemimpin di PT Pupuk
Kujang Cikampek
menerapkan gaya
kepemimpinan participating yaitu untuk mendapatkan pegawai potensial yang loyal.
Apabila pegawai loyal pada perusahaan ditambah dengan masuknya pegawai potensial, maka perusahaan akan menjadi perusahaan yang
kuat. Mengenai kurangnya penekanan terhadap pekerjaan, tidak selalu dinilai dengan persepsi yang negatif. Karena pegawai yang nyaman
bekerja dan tidak terlalu mendapatkan tekanan dari atasannya, akan bekerja dengan tenang dan nyaman sehingga dapat memberikan
kontribusi kinerja yang maksimal. Selanjutnya peningkatan kinerja tersebut akan meningkatkan kesadaran karyawan untuk terus belajar
sehingga learning organization menjadi lebih kuat. Penjelasan tersebut sejalan dengan
pendapat Gordon 1994 menyebutkan bahwa pemimpin yang efektif harus bertindak sedemikian sehingga bawahan
akan melihat bahwa pemimpinnya tidak berbeda jauh dengan diri mereka sendiri, sementara itu para pemimpin harus membantu semua
anggota kelompok untuk merasa bebas seperti pemimpinnya dalam menyumbangkan pendapat dan menunjukan fungsinya dalam
kelompok. Penjelasan Gordon tersebut menyiratkan bahwa pemimpin yang baik harus dapat menciptakan suasana yang baik dan mengurangi
tekanan pada karyawannya sesuai dengan gaya kepemimpinan participating, sehingga karyawan akan lebih mudah menyumbangkan
pendapat dan berkontribusi optimal dalam kelompoknya. Hubungan antara
gaya kepemimpinan
participating terhadap
learning organization berdasarkan koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada
Gambar 17.