Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Spesifikasi model berdasarkan kerangka pemikiran teoritis. 2. Evaluasi model yang bertujuan melihat apakah model sudah cukup layak. Apabila model layak, maka dapat dilanjutkan ke langkah 3, selanjutnya kembali ke langkah 1. 3. Penilaian validitas dan kehandalan dari indikator-indikator yang terlibat dalam model. Jika indikator-indikator tersebut dinyatakan valid dan handal maka diputuskan bahwa model tersebut cukup baik dalam menyajikan data, dan selesai. Selanjutnya kembali ke tahap 1. Langkah pertama dalam menafsirkan atau mengevaluasi model yang dihasilkan adalah menilai apakah model tersebut layak atau belum. Kelayakan model dilihat berdasarkan ukuran uji kelayakan model yang telah ditetapkan. Uji kelayakan model dilakukan untuk menilai kecocokan dan konsistensi model yang digunakan terhadap data yang dikumpulkan. Apabila model yang akan digunakan tidak cocok atau tidak konsisten terhadap data yang dikumpulkan, maka perlu dicari penyebabnya. Setelah ditemukan penyebab ketidakcocokan tersebut, langkah selanjutnya adalah memodifikasi model agar diperoleh kecocokan dengan data. Modifikasi dapat dilakukan melalui penghapusan indikator yang tidak signifikan, penambahan indikator atau perubahan jalur keterhubungan dalam model. Jika model cocok dengan data, tidak berarti bahwa model tersebut adalah model yang terbaik. Karena pengujian kecocokan tersebut menggunakan ukuran goodness of fit GOF. Apabila menguji model menggunakan ukuran goodness of fit GOF maka akan ditemukan banyak model lain yang mempunyai kecocokan sebaik model tersebut Joreskog Sorborn, 1996. Tidak ada pengujian yang mutlak dalam menilai GOF. Hal ini karena LISREL menyajikan banyak tipe ukuran GOF yang bisa dipertimbangkan. Dalam penelitian ini digunakan tiga uji kelayakan model, diantaranya nilai p-value, RMSEA, dan perbandingan antara chi-square dan df. Hal ini sesuai dengan pendapat Jaccard Wan dalam Garson 2000 yang menyarankan untuk menggunakan ukuran paling sedikit tiga uji kelayakan model. Pembahasan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap learning organization dilihat dari besarnya muatan koefisien muatan faktor yang menjelaskan kontribusi indikator dan menerangkan tingkat penjelas indikator dalam mempengaruhi gaya kepemimpinan dan learning organization. Sedangkan untuk melihat hubungan gaya kepemimpinan dan learning organization dilihat dari nilai koefisien konstruk γ atau gamma. Berdasarkan Gambar 4, maka hubungan jalur tiap atribut dalam model struktural terbentuknya pengaruh gaya kepemimpinan dan learning organization di PT Pupuk Kujang Cikampek dapat disusun. Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat pada Gambar 4. Berdasarkan Gambar 4, indikator telling memiliki variabel indikator yaitu X 1 , indikator selling memiliki variabel indikator yaitu X 2 , indikator participating memiliki variabel indikator yaitu X 3 dan indikator delegating memiliki variabel indikator yaitu X 4 , dimana 4 indikator tersebut akan menerangkan variabel laten gaya kepemimpinan. Sedangkan, indikator dinamika pembelajaran memiliki variabel indikator yaitu Y 1 , indikator transformasi organisasi memiliki variabel indikator yaitu Y 2 , indikator pemberdayaan pegawai memiliki variabel indikator yaitu Y 3 , indikator pengelolaan pengetahuan memiliki variabel indikator yaitu Y 4 , dan indikator penerapan teknologi memiliki variabel indikator yaitu Y 5 , dimana 5 indikator tersebut akan menerangkan variabel laten learning organization. Gambar 4. Model Gaya Kepemimpinan terhadap Learning Organization X1 X2 X3 X4 KEPEMIMPINAN LEARNING ORGANIZATION Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 LEARNING ORGANIZATION Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Berdasarkan model tersebut diatas dapat disusun:

a. Model Struktural

ƞ i = γ ij ξ i + ζ i ………………………………………………...………….2 Keterangan: ƞ = Variabel laten tak bebas learning organization ξi = Variabel laten bebas gaya kepemimpinan γ ij = Muatan faktor ξi dalam ƞ i ζ = Tingkat kesalahan yang terjadi pada perhitungan peubah ƞ Gambar 5. Model Struktural Variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Variabel Learning Organization

b. Model Pengukuran

X i = λ ij ξ i + δ i ……………………………………………………….3 Y i = λ ij ƞ i + ε i ……………………………………………………….4 Keterangan: X i : variabel indikator X pembentuk variabel laten bebas ξ i Y i : variabel indikator Y pembentuk variabel laten tak bebas ƞ Variabel learning organization ƞ diukur melalui komponen faktor- faktor internal perusahaan dengan indikatornya terdiri dari: Y 1 = Dinamika Pembelajaran Y 4 = Pengelolaan Pengetahuan Y 2 = Transformasi Organisasi Y 5 = Penerapan Teknologi Y 3 = Pemberdayaan Pegawai Gambar 6. Model Pengukuran Variabel Learning Organization terhadap Indikator-indikator Learning Organization KEPEMIMPINAN LEARNING ORGANIZATION X1 X2 X3 X4 KEPEMIMPINAN Variabel learning organization dikorelasi dengan gaya kepemimpinan, dengan indikator gaya kepemimpianan terdiri dari: X 1 = Gaya Kepemimpinan Telling X 2 = Gaya Kepemimpinan Selling X 3 = Gaya Kepemimpinan Participating X 4 = Gaya Kepemimpinan Delegating Gambar 7. Model Pengukuran Variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Indikator-indikator Gaya Kepemimpinan