Analisis Aspek Sosial Analisis Kelayakan Usaha

32 4.3.2.3.Analisis Aspek Manajemen Pengelolaan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel yang sudah memiliki struktur organisasi yang sederhana, namun perlu diketahui seberapa efektifkah tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap pegawai sesuai dengan wewenangnya masing-masing. Analisis ini digunakan secara kualitatif untuk melihat apakah fungsi manajemen dapat diterapkan dalam kegiatan operasional suatu usaha. Analisis ini dapat dilihat berdasarkan sesuai tidaknya proyek dengan pola sosial budaya masyarakat setempat dan kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk mengelola proyek.

4.3.2.4. Analisis Aspek Sosial

Analisis sosial dapat dilakukan dengan menganalisis perkiraan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel terhadap kondisi sosial masyarakat, lingkungan maupun terhadap manfaat- manfaat dari adanya suatu kegiatan usaha yang sudah berjalan. 4.3.2.5.Analisis Aspek Finansial Dalam perhitungan manfaat dan biaya, pendekatan yang dilakukan pada dasarnya tergantung pada pihak yang berkepetingan langsung dalam usaha. Dilihat dari sudut badan atau orang yang menanamkan modalnya dalam usaha, suatu perhitungan dapat dikatakan privat atau finansial bila yang berkepentingan langsung dalam manfaat atau biaya adalah individu pengusaha. Studi kelayakan finansial yang dilakukan adalah untuk menganalisis usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel. Analisis kelayakan usaha dalam penelitian ini berarti memulai usaha dari tahun ke nol dan belum memiliki aset sama sekali. Data keseluruhan dilakukan secara kuantitatif dan alat analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan yaitu NPV, IRR, Net BC, Payback Period dan analisis nilai pengganti switching value. 1 Net Present Value NPV NPV dari suatu proyek merupakan nilai sekarang present value dari selisih antara benefit manfaat dengan cost biaya pada tingkat diskonto bunga tertentu Gray et al. 1978. 33 Rumus yang digunakan : B t - C t 1+i t Keterangan : NPV = nilai bersih sekarang Ct = biaya pada tahun ke-t Rupiah Rupiah Bt = manfaat pada tahun i = tingkat diskonto ke-t Rupiah n = umur proyek tahun t = tahun Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria investasi, yaitu : a NPV lebih besar dari nol, secara finansial proyek layak untuk diusahakan dan dapat menghasilkan keuntungan. b NPV sama dengan nol, secara finansial proyek sulit untuk dilaksanakan dan tidak akan menghasilkan keuntungan maupun mendatangkan kerugian. c NPV kurang dari nol, secara finansial lebih baik proyek tidak dilaksanakan karena akan menimbulkan kerugian. 2 Internal Rate of Return IRR IRR merupakan tingkat pengembalian yang dapat dibayar proyek atas sumber- sumber yang digunakan untuk menutupi pengeluaran investasi dan operasional selama umur proyek Gittinger 1986. Secara matematis nilai tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1 2 2 1 1 1 i i N P V N P V N P V i I R R − − + = Keterangan : IRR = tingkat internal hasil NPV 1 = nilai bersih sekarang bernilai positif Rupiah NPV 2 = nilai bersih sekarang bernilai negatif Rupiah i 1 = tingkat diskonto menghasilkan NPV positif i 2 = tingkat diskonto menghasilkan NPV negatif Jika hasil analisis IRR lebih besar dari bunga bank tingkat diskonto yang berlaku, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan, sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bank maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. ∑ = = n t N P V 34 B t - C t 1+i t 3 Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya Gittinger 1986. Net BC menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai Net BC lebih besar dari satu. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Net BC = B t - C t 1 + i t Keterangan : Bt = penerimaan benefit pada tahun ke-t Ct = biaya cost pada tahun ke-t n = umur proyek i = tingkat diskonto Nilai Net BC mengandung dua arti penting, yaitu : a Net BC ≥ 1 berarti proyek layak b Net BC 1 berarti proyek tidak layak 4 Payback Period PP Payback Period PP diartikan sebagai jangka waktu pengembalian biaya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek. Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value Ibrahim 2003. Analisis payback periode menunjukan bahwa lamanya usaha atau proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Dihitung dengan rumus: A b I P P = Keterangan : I = Jumlah modal investasi Ab = Manfaat bersih rata-rata per tahun

4.3.3 Analisis Nilai Pengganti