Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

Kompetensi tersebut di antaranya meliputi: kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan kepribadian. Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menarik benang merah bahwa kompetensi berarti mempunyai kemampuan, kekuatan, kewenangan, keterampilan, pengetahuan dan sikap yang semuanya itu diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan performan.

b. Pengertian Profesional

Selanjutnya beralih pada istilah profesional. Begitu banyak asumsi dan definisi yang diberikan oleh para pakar mengenai konsep profesional. Untuk dapat memahami makna “profesional”, berikut ini akan dipaparkan definisi profesional oleh beberapa pakar. Nana Sudjana dalam Moh. Uzer Usman, mengatakan bahwa: “Profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. ” 7 Definisi di atas menegaskan bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang tidak semua orang dapat melakukannya, karena untuk menjalankanmelakukan pekerjaan tersebut dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu, dan orang yang dapat melakukannya adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik. Pakar lainnya yaitu Mc Cully, mengatakan “Profession is a vocation in which professed knowledge of some department of learning or science is used in its application to the affairs of other or in the practice of an art 7 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rodakarya, 2010, cet. 24, h. 14. founded upon it ”. 8 Definisi tersebut menjelaskan bahwa profesi merupakan pekerjaan ataupun panggilan hidup yang mana dalam pelaksanaannya membutuhkan beberapa bidang ilmu yang dipelajari dan diterapkan bagi kepentingan umum. Kata profesional menurut Jarvis seperti yang dikutip oleh H. Syaiful Sagala menjelaskan “Profesional dapat diartikan bahwa seorang yang melakukan suatu tugas profesi juga sebagai seorang ahli expert apabila dia secara spesifik memperolehnya dari belajar”. 9 Artinya bahwa profesional bukanlah pekerjaan ataupun jabatan yang dapat dimiliki oleh setiap orang, melainkan bahwa profesional adalah suatu pekerjaan yang memerlukan bidang ilmu dan keterampilan khusus di luar jangkauan khalayak ramai, serta memerlukan bimbingan atau pelatihan khusus dalam jangka waktu yang relatif lama. Dan tentunya orang yang profesional adalah orang yang kaya akan pengalaman karena sudah terdidik dengan baik. Kata profesional dalam buku “Visi Baru Manajemen Sekolah” disebutkan bahwa, kata profesional merujuk kepada dua hal. Pertama adalah orang yang menyandang suatu profesi. Kedua adalah kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. 10 Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 disebutkan: “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. ” 11 8 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet. 1, h. 15. 9 H. Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta, 2008, cet. 4, h. 198. 10 Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah: dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet.3, h. 92. 11 Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 11 Tahun 2011, op. cit., h. 3.