Pengertian Profesional Pengertian Kompetensi Profesional

e kompetensi secara professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Dalam proses pendidikan, guru sebagai tenaga pendidik adalah tokoh sentral utama dalam pembangunan pendidikan. Sebagai tanaga pendidik profesional, tugas guru bukan hanya mengajar dan mentransfer pengetahuan, melainkan juga harus dapat mendidik dan bertanggung jawab dalam mewariskan nilai-nilai dan norma-norma pada pesera didiknya, sehingga terjadi proses internalisasi nilai-nilai luhur dalam diri peserta didiknya.

2. Karakteristik Kompetensi Profesional

Berikut ini akan diuraikan mengenai karakteristik kompetensi profesional tenaga pendidik menurut beberapa ahli. Seorang guru harus mencerminkan lima karakteristik dasar yang dituntut dari padanya, dan yang dijadikan sebagai modal terpenting untuk meningkatkan kompetensinya dari segi profesional diantaranya: a. Mereka yang amanah, menerima tugas sebagai ibadah. b. Mereka yang memiliki sifat interpersonal yang kuat. c. Mereka yang berpandangan hidup moral yang beradab. d. Mereka yang menjadi teladan dalam kehidupan. e. Mereka yang mempunyai hasrat untuk terus berkembang. 16 Pakar lainnya, Oemar Hamalik, merumuskan bahwa guru yang dinilai kompeten secara profesional, apabila ia memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. b. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. c. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan tujuan intruksional sekolah. 16 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Departemen Agama Islam, 2005, h. 15-16. d. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar dalam kelas. 17 Menurut Gary dan Margaret yang dikutip oleh Mulyasa dalam buku Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, berpendapat karakteristik kompeten secara profesional sebagai berikut: a. Memiliki kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif, b. Kemampuan mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran, c. Memiliki kemampuan memberikan umpan balik feedback, dan penguatan reinforcement dan, d. Memiliki kemampuan untuk peningkatan diri. 18 Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai karakteristik kompetensi profesional bahwa seorang tenaga pendidik harus memiliki tanggung jawab dengan baik, menjalankan tugasnya dengan baik, memiliki kemampuan dalam menciptakan iklim belajar, mampu mengembangkan strategi pembelajaran, mampu memberikan umpan balik, mampu meningkatkan kualitas dirikinerja dalam mengajar, menciptakan pembelajaran yang efektif, kondusif, inovatif, dan menyenangkan.

3. Kriteria Kompetensi Profesional

Setelah membahas tentang karakteristik kompetensi profesional tenaga pendidik, selanjutnya beralih pada pembahasan mengenai kriteriasyarat kompetensi profesional tenaga pendidik. Berikut ini akan diuraikan mengenai kriteria kompetensi profesional. Seperti yang dikemukakan oleh National Education Association NEA dalam Soetjipto dan Raflis Kosasi menyarankan kriteria berikut: a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual. b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. 17 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, cet. 6, h. 38. 18 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, cet. 6, h. 21. c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama. d. Jabatan yang memerlukan „latihan dalam jabatan‟ yang bersinambungan. e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen. f. Jabatan yang menentukan baku standarnya sendiri. g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 19 Semua kriteria yang telah disebutkan di atas adalah kriteria kompetensi profesional yang harus dipenuhi oleh seorang tenaga pendidikguru. Memahami uraian di atas, nampak bahwa tenaga pendidik adalah jabatan profesional yang melibatkan kegiatan intelektual, dan untuk memilikimemperoleh kemampuan intelektual seseorang harus menempuh pendidikan formal. Pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan tinggi dan juga pelatihan khusus. Selain itu dikatakan pula pada poin 2 di atas, bahwa tenaga pendidik adalah jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. Artinya, seorang tenaga pendidik seyogyanya memiliki pengetahuan spesialisasi bidang ilmu tertentu. Sebelum seseorang melaksanakan pekerjaan profesional ia harus melakukan persiapan secara sistematis, dalam artian bahwa pekerjaan profesional mempersyaratkan pendidikan pra jabatan yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Menurut Drs. Moh. Ali seperti yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman, menuliskan beberapa persyaratan khusus berkenaan dengan kompetensi profesional yang harus dimiliki guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: a. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam. b. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya. 19 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009, cet. 4, h. 18.