Tujuan dan Motto Gambaran Umum SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

adalah kepala sekolah dan ia setiap hari bertemu dengan pendidik maka tanggung jawab pembinaan profesional tenaga pendidik lebih banyak diserahkan pada kepala sekolah. Menganggapi hasil perolehan skor pada tabel di atas, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Nursalim, S.Pd mengungkapkan bahwa: “Kalau kita bicara mengenai pengawas, satu orang pengawas tugasnya tidak hanya di satu sekolah, ia bertugas di satu gugus. Dalam satu gugus misalnya ada enam belas sekolah SMA kemudian ada beberapa sekolah SMP. Akhirnya jadwal itu dibagi-bagi, paling- paling akhirnya per triwulan. Bagaimana intensitasnya, itu tergantung dari kebutuhan tenaga pendidikguru, karena guru-guru sendiri terkadang juga dalam tanda kutip belum tentu bisa menerima kalau mereka diawasi pengawas terus menerus. Jadi menurut saya, kalau bicara mengenai intensitas pembinaan dengan 3 tiga bulan satu kali saja sudah cukup. Sebab guru juga memiliki pekerjaan yang banyak, mereka harus menghadapi pekerjaan yang banyak, kalau mereka nanti hanya mengobrol terus dengan pengawas maka pekerjaan mereka jadi terbengkalai. ” 8 Lebih lanjut Wakil Kepala Sekolah juga menuturkan tentang apa saja yang dilakukan oleh pengawas dalam tiap kunjungannya ke sekolah, beliau mengungkapkan bahwa: “Yang dilakukan oleh pengawas dalam tiap kunjungannya ke sekolah yaitu untuk melakukan bimbingan, misal: pengawas masuk ke kelas untuk melakukan supervisi, setelah supervisi ia berdiskusi tentang kelebihan, kekurangan, lalu memberikan pengarahan tentang bagaimana cara yang terbaik atas apa yang terjadi pada kelemahan seorang tenaga pendidik. Nah itu kalau misalnya dalam satu sekolah ada 40 orang tenaga pendidik seperti SMAN 10 Kota Tangsel yang hampir memiliki 40 orang tenaga pendidik, dalam satu bulan saja tidak akan selesai. Akhirnya disederhanakan tiap MGMP-nya, misalnya untuk mata pelajaran ekonomi ada 4 empat orang atau paling tidak dilakukan secara massal di ruangan tentang bagaimana pembelajaran yang baik, tentang sistem perundang-undangan yang upto date, itulah yang dilakukan oleh pengawas dalam waktu yang ± 1 tahun 2 kali. ” 9 8 Wawancara dengan Nursalim, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, 04 Januari 2016 pukul 10:30 WIB, di ruang Wakil Kepala Sekolah. 9 Ibid. Tabel 4 Mengadakan pertemuan dengan tenaga pendidik baik secara individu maupun kolektif mengenai hambatan yang mereka alami Number of Cases N Frekuensi F F : N Kriteria 148 105 0,709 70 Efektif Pada tabel 4 di atas, perolehan jawaban responden sebesar 70. Ini artinya bahwa kepala sekolah memang mengadakan pertemuan dengan pendidik baik secara individu maupun kolektif untuk mengetahui hambatan ataupun masalah yang mereka alami dalam proses pembelajaran di kelas. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nursalim, S.Pd bahwa: “Pertemuan tersebut dilakukan pada saat sebelum dan sesudah supervisi dilaksanakan. Pertemuan yang dilakukan sebelum supervisi yaitu untuk menentukan jadwal dan membimbing materi persiapan. Kemudian setelah supervisi selesai ada evaluasi terhadap hasil supervisi. Jadi, itulah yang dilakukan oleh pengawas bersama dengan kepala sekolah. ” 10 Berdasarkan perolehan persentase yang mencapai 70 maka dapat dikatakan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kepala sekolah dan pendidik berlangsung dengan efektif karena pertemuan tersebut dilakukan pada saat sebelum dan setelah diselenggarakannya supervisi. Dengan adanya pertemuan yang dilakukan antara supervisor kepala sekolah dan pengawas dengan tenaga pendidik, maka semua permasalahan yang dihadapi oleh pendidik akan dicari pemecahannya bersama-sama dan dalam pertemuan tersebut pendidik akan diajak untuk bertukar pikiran dan pengalamannya dalam melakukan pembelajaran. 10 Ibid.