Fungsi dan Prinsip Pembinaan Kompetensi Profesional Tenaga

demikian kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk selalu mengadakan pembinaan. Di antara penyelenggaraan pendidikan yang harus selalu dibina secara terus menerus oleh kepala sekolah adalah: a Program pengajaran, b Sumber Daya Manusia, c Sumber daya yang bersifat fisik, d Hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat. 50 Menurut Piet A. Sahertian yang termasuk usaha pembinaan dan peningkatan kualitas belajar mengajar meliputi: a. Pemahaman tentang ciri mengajar sebagai suatu profesi. b. Pemahaman strategi belajar sesuai dengan kultur Indonesia c. Memahami arah kebijaksanaan dan sasaran yang hendak dicapai. d. Kemampuan membedakan berbagai pengalaman belajar yang diperoleh melalui berbagai rancangan kegiatan belajar. e. Kemampuan untuk menetapkan tolok ukur keberhasilan, serta kemampuan menilai hasil-hasil yang telah ditentukan. 51 Adapun ruang lingkup yang berkaitan dengan pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik menurut Ali Imron, antara lain: pembinaan terhadap keterampilan mengajar guru, pembinaan terhadap kemampuan mengajar guru, pembinaan terhadap disiplin kerja guru, dan pembinaan terhadap kepuasan kerja guru. 52 Penjelasan keempat aspek pembinaan profesional tenaga pendidik di atas sebagai berikut. Pembinaan terhadap keterampilan mengajar guru merupakan pembinaan terhadap cara-cara atau penggunaan metode mengajar guru yang meliputi persiapan guru ketika mengajar di kelas, keterampilan dasar dalam menjelaskan bahan pengajaran, prosesi tanya jawab antara guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, memberikan penguatan dalam penyampaian materi pelajaran di kelas, melakukan 50 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010, cet. 7, h. 203. 51 Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian, Supervisi Pendidikan: dalam Rangka Program Inservice Education, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, cet. 1, h. 136. 52 Ali Imron, op. cit., h. 121-208 bimbingan kepada siswa, menjelaskan materi secara terperinci, dan keterampilan dalam mengelola kelas dengan baik. Pembinaan terhadap kemampuan mengajar guru merupakan pembinaan terhadap kecakapan, kesanggupan, ataupun penguatan diri dalam mengajar yang mencakup kemampuan merencanakan pengajaran, kemampuan melaksanakan prosedur pengajaran, dan kemampuan melaksanakan hubungan atau interaksi yang baik dengan siswa. Pembinaan terhadap disiplin kerja guru merupakan pembinaan terhadap sikap mental dan bentuk ketaatan sehingga terciptanya suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki oleh pendidikguru dalam bekerja di sekolah, bertingkah laku sesuai dengan kode etik keguruan, serta mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah. Pembinaan terhadap kepuasan kerja guru, antara lain menjalin kerjasama dengan semua pihak yang terkait, kesempatan untuk mengembangkan karier atau potensi, perasaan nyaman selama bekerja, pelayanan kesejahteraan bagi guru dan hak masing-masing individu, dan melibatkan guru dalam memutuskan suatu kebijakan.

5. Metode Pembinaan Kompetensi Profesional Tenaga Pendidik

Dalam pembinaan profesionalisme guru perlu adanya latihan dan pengembangan yang dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi, serta memperbaiki kepuasan kerja. Adapun metode pokok yang digunakan di antaranya yaitu: a. Metode praktis On The Job Training b. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi Off The Job Training. 53 53 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Ed. II, Yogyakarta: BPFE, 2001, h. 110. Adapun penjelasan kedua metode di atas sebagai berikut: a. On The Job Training Teknik- teknik “on-the-job” merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman biasanya karyawan lain. b. Off The Job Training Dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan menerima representasi tiruan artificial suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. 54

C. Kerangka Berpikir

Pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik merupakan pemberian bantuan jasa atau layanan profesional yang direncanakan, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang yang ahli expert. Dalam dunia pendidikan pembinaan kompetensi profesional adalah hal urgent yang harus dilakukan karena bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional dan berperan penting dalam menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar siswa. Kondisi nyata yang teridentifikasi oleh penulis antara lain: belum optimalnya pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik, kurang komprehensifnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran, belum sistematisnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran, terbatasnya bukuliteratur yang digunakan dalam mendukung proses KBM Kegiatan Belajar Mengajar, belum efektifnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran, belum efesiennya guru dalam menerapkan skenario pembelajaran, dan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki. Itu semua dapat 54 Ibid., h. 112-113. berimplikasi pada rendahnya efektivitas proses pembelajaran dan mutu pembelajaran. Berdasarkan uraian tentang hasil pembinaan dan fungsi pembinaan kompetensi profesional, serangkaian program pembinaan kompetensi profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas ataupun pembina lainnya diharapkan hasil pembinaan terhadap tenaga pendidik dapat menuju perubahan yang signifikan secara bertahap ke arah yang lebih baik, terjadinya peningkatan kompetensi profesional guru yang akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran. Selama tenaga pendidik di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan belum mendapatkan pembinaan kompetensi profesional yang optimal seperti pendidikan dan pelatihan diklat, seminar, lokakarya, workshop, penataran ataupun kegiatan ilmiah lainnya, maka akan mengakibatkan kurangnya kompetensi profesional yang dimiliki oleh guru sebagai tenaga pendidik, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kurang baik. Pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan menjadi permasalahan. Agar dapat menciptakan pembinaan kompetensi profesional yang optimal, maka beberapa strategi yang perlu dilakukan antara lain: 1. Pengadaan buku referensi pelajaran agar guru memiliki banyak referensi sehingga ia memiliki pengetahuan yang luas. 2. Kepala sekolah harus melakukan supervisi terhadap guru dalam kelas untuk mengetahui kemampuan mengajar dan melihat permasalahan yang dihadapi guru. 3. Kepala sekolah memberikan pembinaan kepada tenaga pendidik dalam bentuk supervisi akademik. 4. Sekolah mengadakan program KKG dan MGMP secara intensif. 5. Sekolah seharusnya mengadakan seminar tentang profesional guru. 6. Kepala sekolah mengikutsertakan guru melalui pelatihan, lokakarya, workshop, penataran ataupun kegiatan ilmiah lainnya yang diadakan