Metode Pembinaan Kompetensi Profesional Tenaga Pendidik

Gambar 1: Kerangka Berpikir Kondisi  Belum optimalnya pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik.  Kurang komprehensifnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran.  Belum sistematisnya guru dalam menyampaikan materi pelajaran.  Terbatasnya bukuliteratur yang digunakan dalam mendukung proses KBM Kegiatan Belajar Mengajar.  Belum efektifnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran.  Belum efesiennya guru dalam menerapkan skenario pembelajaran.  Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran y ang dimiliki. Hasil  Terjadi perubahan yang signifikan secara bertahap ke arah yang lebih baik, dan peningkatan kompetensi profesional guru yang akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran. Masalah  Belum optimalnya pembinaan kompetensi profesional tenaga pendidik. Strategi  Melakukan program pengadaan buku referensi pelajaran.  Melakukan supervisi terhadap guru dalam mengembangkan pengelolaan kelas.  Melakukan pembinaan kepada tenaga pendidik dalam bentuk supervisi akademik.  Mengadakan program KKG dan MGMP secara intensif.  Mengadakan kegiatan seminar tentang profesional guru.  Mengikutsertakan guru melalui pendidikan dan pelatihan, lokakarya, workshop, penataran ataupun kegiatan ilmiah lainnya.  Melakukan program peningkatan sarana dan prasarana . Feed back INPUT PROCESS OUTPUT 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, yang berlokasi di Jl. Raya Tegal Rotan Bintaro Sektor IX, RT.3 RW.7 Kel. Sawah Baru, Kec. Ciputat, Tangerang Selatan - Banten, Kode Pos: 15413. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa SMAN 10 Kota Tangerang Selatan adalah sekolah yang belum lama berdiri dan penulis ingin mengetahui tentang rangkaian program pembinaan yang sudah berlangsung dan bagaimana efektivitas pembinaan yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari tahap perencanaan dan pembuatan instrument yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan terbagi menjadi dua tahap, yaitu: Tahap I : 3 Agustus 2015 s.d. 16 September 2015 penyebaran dan pengolahan data angket serta wawancara dengan Kepala Sekolah. Tahap II : 4 Januari 2016 Wawancara lebih mendalam dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum .

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode penelitian kuantitatif dalam bentuk deskriptif analisis. Data yang dikumpulkan berupa data-data kuantitatif kemudian dihimpun, diolah, dan dianalisis menggunakan teknik kuantitatif dan analisa kumulatif frekuensi sederhana untuk mendapatkan kejelasan atau deskripsi masalah yang diangkat.