Kriteria Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional Tenaga Pendidik

d. Melaksanakan program pengajaran 1 Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat. 2 Mengatur ruangan belajar. 3 Mengelola interaksi belajar mengajar. e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan 1 Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran. 2 Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 22 Sedangkan kompetensi profesional yang dalam Permenag Nomor 162010 ayat 1 meliputi: a. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama; b. Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama; c. Pengembangan materi pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama secara kreatif; d. Pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 23 Secara konseptual, unjuk kerja guru menurut Depdikbud dan Johson 1980 dalam Martinis Yamin mencakup tiga aspek, yang salah satunya adalah kompetensi profesional, kompetensi profesional tersebut meliputi: a. Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang akan diajarkannya itu. b. Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan. c. Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa. 24 22 Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 17-19. 23 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, cet. 1, h. 108. 24 H. Martinis Yamin, op. cit., h. 5. Lebih lanjut, Wina Sanjaya menulis tentang beberapa kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi profesional, di antaranya: a. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar, dan lain sebagainya. c. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya. d. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran. e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran. h. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, misalnya paham akan administrasi sekolah, bimbingan, dan penyuluhan. i. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja. 25 Pada bagian lain Dr. E. Mulyasa menguraikan ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut. a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya; b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik; c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi; e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan; f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran; g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik; h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik. 26 25 Wina Sanjaya, loc. cit. 26 E. Mulyasa, loc. cit. Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut: a Memahami Standar Nasional Pendidikan, b Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, c Menguasai materi standar, d Mengelola program pembelajaran, e Mengelola kelas, f Menggunakan media dan sumber pembelajaran, g Menguasai landasan-landasan kependidikan, h Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, i Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, j Memahami penelitian dalam pembelajaran, k Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran, l Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan, dan m Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual. 27 Berdasarkan pemaparan dari berbagai sumber yang telah diuraikan di atas mengenai ruang lingkup kompetensi profesional, nampak bahwa kompetensi profesional adalah kompetensi yang wajib dan harus dikuasai oleh tenaga pendidik, bilamana semua kemampuan tersebut dapat dikuasai maka tenaga pendidik tersebut adalah tenaga pendidik yang berkompeten. Untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional, begitu banyak rangkaian kemampuan yang harus dikuasai dengan baik, seperti dapat menerapkan landasan kependidikan, mengerti dan dapat menerapkan teori belajar, dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, terampil menggunakan media pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, mampu mengevaluasi hasil belajar siswa, dan seperti yang telah diuraikan di atas bahwa tenaga pendidik harus dapat menguasai bahan pengajaran yaitu dengan mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi. Jadi dalam hal ini seorang tenaga pendidik harus mampu menentukan secara tepat materi yang relevan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. 27 Ibid., h. 136-138. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan materi standar yang akan diajarkan kepada peserta didik menurut Hasan 2004, seperti yang dikutip oleh Mulyasa, yaitu bahwa sedikitnya mencakup validitas, keberartian, relevansi, kemenarikan, dan kepuasan: a. Validitas validity atau tingkat ketepatan materi. Sebelum memberikan materi pelajaran seorang guru harus yakin bahwa materi yang diberikan telah teruji kebenarannya. Artinya guru harus menghindari memberikan materi data, dalil, teori, konsep dan sebagainya yang sebenarnya masih dipertanyakan atau masih diperdebatkan. Hal ini untuk menghindarkan salah konsep, salah tafsir atau salah pemakaian. b. Keberartian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Materi standar yang diberikan harus relevan dengan keadaaan dan kebutuhan peserta didik, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya. Kebermanfaatan tersebut diukur dari keterpakaian dalam pengembangan kemampuan akademis pada jenjang selanjutnya dan keterpakaiannya sebagai bekal untuk hidup sehari-hari sehingga dalam mempelajari materi tersebut, peserta didik memiliki kepercayaan bahwa ia akan mendapat penghargaan nantinya. c. Relevansi relevance dengan tingkat kemampuan peserta didik, artinya tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah dan disesuaikan dengan variasi lingkungan setempat dan kebutuhan di lapangan pekerjaan serta masyarakat pengguna saat ini dan yang akan datang. d. Kemenarikan interest pengertian menarik di sini bukan hanya sekedar menarik perhatian peserta didik pada saat mempelajari suatu materi pelajaran. Lebih dari itu materi yang diberikan hendaknya mampu memotivasi peserta didik sehingga peserta didik mempunyai minat untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang diberikan melalui proses belajar mengajar di sekolah. e. Kepuasan satisfaction kepuasan yang dimaksud merupakan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik benar-benar bermanfaat bagi kehidupannya, dan peserta didik benar-benar dapat bekerja dengan menggunakan dan mengamalkan ilmu tersebut. Dengan memperoleh nilaiinsentif yang sangat berarti bagi kehidupannya di masa depan. 28 28 Ibid., h. 139-140.