Keterangan: T1 = Jari tangan kanan yang ditutup puluhan
T2 = Jari tangan kiri yang ditutup puluhan B1 = Jari tangan kanan yang dibuka satuan
B2 = Jari tangan kiri yang dibuka satuan Contoh penggunaan jarimatika :
7 × 8 = T1 + T2 + B1 × B2
= 20 + 30 + 3 × 2
= 50 + 6 = 56
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2.1
Gambar 2.1 Teknik Jarimatika 6-10
b Formasi jarimatika 11- 20
23
Angka penyimpanan yang diingat adalah 100, dari 10 x 10. Satu jari yang ditutup bernilai sepuluh, lalu kalikan angka
satuannya. Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil
penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula
hasil kali angka satuan
Contoh : 11 × 11
23
Arief Budiman, Belajar Matematika dengan Konsep Finger Quick Count, Global Edukasi: Bandung, 2014, hlm.4
100 + 10 +10 + 1 × 1
100 + 20 + 1 = 121
Gambar 2.2 Teknik Jarimatika 11-20
c Formasi jarimatika perkalian 21-30
24
Angka penyimpanan yang diingat adalah 400, yaitu hasil dari 20
× 20. Satu jari yang tertutup, nilainya 20
Kemudian kalikan jari yang tertutup sebagai angka satuannya.
Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula
hasil kali angka satuan Contoh : 21
×
21
400 + 20 +20 + 1 × 1
400+40 + 1 = 441
Gambar 2.3 Teknik Jarimatika 21-30
24
Ibid.,hlm. 9
B. Penelitian yang Relevan
Taufik, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2012, yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Perkalian Bilangan dengan
Menggunakan Metode Jarimatika ”, menyimpulkan bahwa penerapan
metode jarimatika pada pembelajaran perkalian bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Roudhatus Sa’adah
Jakarta, dengan perolehan data pada siklus I sebesar 63,91 dan pada siklus II 76,95, terdapat peningkatan hasil belajar yang mencapai KKM
pada siklus I sebesar 56,52, sedangkan pada siklus II 86,96. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60,23, sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 70,00.
25
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah aspek yang diukur sebagai hasil
belajar, dalam penelitian Taufik hanya mengukur hasil belajar hanya pada aspek kognitif, sedangkan penelitian dalam skripsi ini mengukur
hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Asih Suprihatin, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Sunan Kalijaga,
Yogyakarta 2014,
yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Jarimatika
pada Materi Perkalian Siswa Kelas III di MI YAPPI Peyuyon Pacarejo Semanu Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 20132014
”, hasil penelitian pada siklus I menunjukkan prestasii belajar matematika
siswa pada siklus I rata-rata kelas sebesar 55,56 dan presentase ketuntasan belajar 22,22. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II
rata-rata kelas sebesar 83,33, dan presentase ketuntasan belajar sebesar 77,78.
26
25
Taufik, Op. Cit, hlm. 79
26
Asih Suprihatin,
“
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Jarimatika pada Materi Perkalian Siswa Kelas III di MI YAPPI Peyuyon Pacarejo Semanu
Gunungkidul Yogy akarta Tahun Pelajaran 2013201”, Skripsi PTK, 2016, hlm.93-94