3 Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan uraian atau
narasi. 4
Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan kombinasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat
keberhasilan belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif pengukuran dilakukan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap materi perkalian, pada aspek afektif yaitu sikap siswa selama proses pembelajaran,
dan pada aspek psikomotor adalah kelancaran siswa dalam menggunakan teknik jarimatika dalam pembelajaran dan
menyelesaikan soal-soal perkalian. Pengukuran keberhasilan belajar dari ketiga aspek tersebut yaitu menggunakan angka, uraian
atau narasi serta kombinasi.
3. Teknik Jarimatika
a. Pengertian Teknik Jarimatika
Karakteristik mata pelajaran matematka MI yang khas, menuntut
adanya metodologi
pembelajaran khusus
yang memberikan peluang lebih besar untuk efektivitas pembelajaran
matematika MI. Model pembelajaran adalah pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru di kelas dan tergambar dari awal
sampai akhir. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa-siswi dengan pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran.
17
Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat pembelajaran berlangsung, teknik dapat berganti-ganti walaupun dengan
rancangan metode pembelajaran yang sama.
18
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai implementasi suatu metode, sedangkan
metode adalah cara untuk menjalankan rencana pembelajaran yang
17
Esti Yuli Widiyanti, Op. Cit, hlm. 10
18
Ibid.
telah disusun melalui kegiatan yang nyata dan praktis yang gunanya adalah untuk memenuhi tujuan pembelajaran.
19
Jarimatika merupakan singkatan dari dua kata yaitu jari dan aritmatika. Jari adalah salah satu organ tubuh yang dimiliki
manusia yaitu jari tangan, dan aritmatika adalah keterampilan berhitung, jadi jarimatika adalah teknik keterampilan berhitung
berhitung yang melibatkan anggota tubuh manusia yang berupa tangan. Jarimatika adalah cara berhitung dengan jari tangan yang
mudah dan menyenangkan. Jarimatika memberikan pengalaman belajar kepada anak dengan mudah dan menyenangkan. Konsep
bilangan, lambing bilangan, dan operasi hitung dasar harus sudah dipahami betul sebelumnya oleh anak, selanjutnya akan diajarkan
cara berhitung dengan jarimatika ini. Selama proses yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan jarimatika dilakukan
dan diakhiti dengan penuh kegembiraan.
20
b. Sejarah Jarimatika
Kepedulian seorang ibu terhadap materi pendidikan anaknya menjadi sejarah awal mula jarimatika. Beberapa metode banyak
dipelajari, namun dari metode-metode tersebut menggunakan alat bantu dan terkadang dapat membebani memori otak anak.
Ketertarikan kepada jari tangan mulai muncul untuk digunakan sebagai alat bantu dan tidak harus mengeluarkan biaya untuk
membelinya.metode ini dapat dikuasai anak-anak dengan menciptakan rasa senang dan juga menguasai keterampilan
berhitung. Hingga akhirnya penelitian yang mengotak-atik jari tentang operasi perkalian dan pembagian serta mencari lebih dalam
19
Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: FITK UIN syarif Hidayatullah, 2014, hlm. 94.
20
Taufik, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Bilangan dengan Metode Jarimatika
”, Skripsi PTK, 2012, hlm. 21
tentang uniknya melakukan perhitungan dengan jari dinamakan “Jarimatika”.
21
c. Keunggulan Teknik Jarimatika
Melakukan operasi hitung dengan bantuan jarimatika merupakan hal yang mudah dan mneyenangkan bagi peserta didik.
Tahap perkembangan anak usia sekolah dasar yang bersifat konkrit dan materi hitung yang bersifat abstrak dapat dijembatani oleh
jarimatika karena mudah dipelajari. Jarimatika dapat dipelajari oleh anak minimal usia 3 tahun, jarimatika dapat memberikan
visualisasi prose operasi hitung dan belajar melalui manipulasi hal- hal konkret untuk mempelajari materi matematika yang sifatnya
abstrak dan deduktif. Perasaan senang dapat dirasakn oleh peserta didik jkarena
pada prosesnya seakan mereka belajar sambil bermain dan akan merasa tertantang dengan teknik jarimatika, serta tidak membebani
pada otak peserta didik karena mereka mendapat visualisasi dari jari tangan mereka sendiri. Teknik berhitung jarimatika mampu
menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, hal itu dapat ditunjukkan pada waktu berhitung mereka akan mengotak-atik jari-
jari tangan kanan dan kirinya secara seimbang. Penggunaan teknik jarimatika juga bukan hanya dapat
mengukur hasil belajar kognitif yang dapat diraih oleh siswa, namun terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor siswa, karena
dalam mengaplikasikan teknik ini siswa akan berlatih kemampuan emosional dalam mengalami dan menghayati dalam menggunakan
teknik jarimatika, dan belajar untuk meniru, berlatih dan membiasakan gerakan tangan dalam menggunakan teknik
jarimatika.
21
Ibid.,hlm. 24