Tahap perencanaan Tahap Pelaksanaan Tindakan

pertemuan berikutnya agar siswa semangat untuk belajar dirumah, dan menutup pertemuan hari ini dan mengajak seluruh siswa mengucapkan lafadz Hamdallah. 3 Tindakan III Tindakan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Agustus 2016 pada jam pelajaran ketiga dan keempat yaitu mulai pukul 10.00 sampai pukul 11.10. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian 11-20 menggunakan teknik jarimatika, pada pertemuan ketiga siswa kelas III hanya 19 orang, karena ada 1 siswa yang tidak masuk karena sakit. Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini, siswa dikondisikan dengan memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Setelah siswa diberi penjelasan mengenai pengenalan jarimatika dan aplikasi jarimatika pada perkalian 6-10 di pertemuan sebelumnya, kali ini siswa berlanjut untuk mempelajari penggunaan jarimatika pada perkalian 11-20. Pembelajaran kali ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang, kegiatan ini bertujuan membangun carainteraksi dengan teman sebayanya.Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, siswa menerima materi dari guru mengenai teknik jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian pada perkalian 11- 20.Pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pembelajaran teknik jarimatika pada perkalian 6-10, hasil yang diharapkan setelah pembelajaran ini adalah agar siswa dapat menghitung perkalian 11-20 dengan menggunakan jari tangan yang mereka miliki. Setelah materi disampaikan, untuk melatih keterampilan dan ingatan siswa, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa LKS jarimatika perkalian 11-20 untuk diselesaikan dengan cara menerapkan teknik jarimatikanya. Pada kegiatan saat mengisi LKS beberapa siswa mengerjakan dengan semangat, walaupun masih harus bertanya namun hasilnya mereka sudah paham dan mengerti. Lembar kerja siswa pada pertemuan kali ini pada tahap pertama siswa diberikan soal dengan bantuan gambar, dan pada tahap selanjutnya mengerjakan jarimatika tidak dengan bantuan gambar yang artinya mereka harus berlatih dengan menggunakan jari tangan yang mereka miliki.Berikut adalah salah satu jawaban siswa yang dapat menjawab dengan tepat latihan yang diberikan pada LKS. Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Jarimatika 11-20 dengan Bantuan Gambar Sedangkan Jawaban yang paling banyak dijawab salah dapat dilihat pada Gambar 4.8 Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Jarimatika 11-20 Pada saat penngerjaan LKS siswa bekerja dengan kelompoknya, namun tetap bertanggungjawab pada pekerjaannya masing-masing, ketika ada anggota kelompok yang sudah mampu dan mengerti menyelesaikan LKS maka siswa tersebut dapat menjelaskan kepada teman dalam satu kelompoknya, sehingga semua anggota kelompoknya dapat mengerti. Hasil pekerjaan yang telah selesai segera diserahkan kepada guru.Materi yang diajarkan pada hari ini pada akhir pembelajaran ditanyakan kembali sekaligus untuk membuat kesimpulan, untuk melatih kembali kelancaran siswa dalam menggunakan jarimatika maka siswa diberikan tugas rumah, pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama membaca lafadz hamdallah. 4 Tindakan IV Tindakan keempat siklus I pada penelitian di kelas III MIT Mulia Buana dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Agustus 2016 pada jam pelajaran pertam dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Pokok bahasan yang akan disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian 21-30 menggunakan teknik jarimatika, pada pertemuan ketiga siswa kelas III hanya 17 orang, karena ada 3 siswa yang tidak masuk. Pembelajaran kali ini dimulai dengan berdoa dan pembiasaan yaitu membaca surat Al-Fatihah, doa belajar dan doa kedua orangtua, setelah itu siswa dikondisikan dengan memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Pada pertemuan sebelumnya siswa telah diberi penjelasan mengenai teknik jarimatika pada perkalian 11-20, dan kali ini berlanjut untuk mempelajari teknik jarimatika 21-30. Pembelajaran diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang.Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya.Sebelum memulai materi hari ini, pembelajaran dilakukan dengan mengulas kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa dan membantu siswa yang tertinggal karna tidak hadir pada pembelajaran sebelumnya.Selanjutnya siswa menerima materi dari guru mengenai teknik jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian pada perkalian 21-30.Pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pembelajaran teknik jarimatika pada perkalian 11-20. Setelah siswa mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru, guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk melatih keterampilan dan ingatan siswa terhadap materi jarimatika.Jawaban paling banyak benar dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 Lembar Kerja Siswa pada pertemuan kali ini berbentuk soal dan terdapat gambar jari untuk memudahkan siswa, namun siswa harus mencari dan mencocokkan gambar yang cocok dengan soal yang tertera di LKS.Sedangkan hasil pekerjaan siswa dengan jawaban salah dapat dilihat pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 Setelah siswa selesai mengerjaan LKS, siswa menyerahkan pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Pembelajaran pada pertemuan keempat diakhir dengan mengulas materi sekaligus menyimpulkan, siswa diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai sifat-sifat operasi perkalian. Pembelajaran diakhiri dengan mebaca lafadz hamdallah. 5 Tindakan V Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I, kali ini memasuki tindakan 5 yaitu berupa tes siklus I yang dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus 2016 pada jam pelajaran ketiga sampai keempat yaitu pukul 10.00 sampai 11.10. Tes hasil belajar kognitif diberikan secara tertulis dan sesuai dengan materi yang diberikan pada pertemuan di tindakan 1 sampai 4, yaitu : konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, perkalian 6-10 dengan teknik jarimatika, perkalian 11-20 dengan teknik jarimatika, perkalian 21-30 dengan teknik jarimatika. Sebelum tes dimulai, seperti biasa guru menyapa siswa dan memulai pembelajaran dengan membaca basmallah. Setelah itu guru memerikasa kehadiran siswa melalui absen, dan siswa yang hadir pada pertemuan kali ini lengkap berjumlah 20 orang. Untuk membantu siswa mengingat kembali materi yang telah diajarkan, dan membantu siswa yang tidak hadir pada pembelajaran sebelumnya, guru mengulas beberapa materi dengan contoh sederhana.Setelah itu guru memotivasi siswa agar dapat mengerjakan tes dengan baik dan tenang.Tes siklus I ini berupa tes tertulis yang terdiri dari 10 butir soal.Setelah siswa sudah siap guru membagikan kertas yang berisi soal tes siklus I kepada siswa. Selama proses pengisian sudah Nampak beberapa siswa yang sudah mahir menggunakan jarimatika dan masih ada yang belum begitu mahir. Setelah meyelesaikan tugas untuk mengisi soal tes siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Tes siklus I ini merupakan tolak ukur atas tindakan yang telah diberikan selama 4 pertemuan, hasil yang nanti didapat berupa nilai dan laporan lainnya akan dijadikan refleksi untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Setelah melakukan tes guru kembali memotivasi siswa agar tetap rajin dan giat belajar agar bias melanjutkan ke siklus berikutnya, pertemuan kali ini di akhiri dengan mengucapkan lafadz hamdallah.

c. Tahap Pengamatan

Setelah melaksanakan 5 tindakan yang dilakukan dikelas III MIT Mulia Buana, yang terdiri dari 4 tindakan pembelajaran dan 1 tindakan tes pada siklus I, maka hasil pembelajaran dari semua aspek harus diteliti dan dilakukan pengamatan untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh dari tindakan pada siklus I. 1 Pengamatan Aktivitas Belajar siswa Hasil pengamatan aktivitas belajar matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1.untuk lebih jelas terdapat di lampiran Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Teknik Jarimatika Siklus I ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan X 1 2 3 4 Teknik Jarimatika 1. Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika 1 2 2 3 8 50 2. Antusias untuk bertanya 1 1 2 3 7 43,75 3. Melakukan gerakan jarimatika untuk menghitung perkalian 1 2 2 3 8 50 4. Memaparkan hasil diskusi tugas di hadapan kelas 1 1 2 3 7 43,75 Jumlah 4 6 8 12 Persentase 5 37, 5 50 75 Rata-rata 46,87 Keterangan: 1 = kurang = ℎ x 100 2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16 Berdasarkan Tabel 4.1 observasi pada siklus I diatas, diketahui bahwa aspek yang memiliki presentase paling besar adalah pada poin 1 dan poin 3.Pada setiap pertemuan terdapat peningkatan persentase dari semua aspek pembelajaran. Poin- poin diatas juga merupakan gambaran yang terjadi selama proses pembelajaran, misal: pada pertemuan pertama semua poin tentang jarimatika mendapatkan poin 1 belum terlihat hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama materi yang diajarkan belum diajarkan tentang teknik jarimatika. 2 Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Observasi aktivitas mengajar guru merupakan pengamatan yang dilakukan terhadap kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas mengajar matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2.untuk lebih jelas terdapat di lampiran. Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Gurudengan Teknik Jarimatika Siklus I ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan X 1 2 3 4 Pendekatan Stategi Belajar 1. Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika 1 2 3 3 9 56,2 5 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 2 3 3 3 11 68,7 5 3. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 2 3 3 3 11 68,7 5 4. Memotivasi siswa untuk bertanya 2 3 3 3 11 68,7 5 Jumlah 7 11 12 12 Persentase

43, 75

68, 75

75 75 Rata-rata 65.62 Keterangan: 1 = kurang = ℎ x 100 2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16 Berdasarkan Tabel 4.2 pengamatan observasi aktivitas mengajar pada siklus I diatas, dapat dilihat bahwa dalam setiap pertemuan bukan hanya aspek dari siswa saja yang mengalami peningkatan namun aspek yang dilakukan oleh guru dalam mengajar juga mengalami peningkatan. 3 Pengamatan terhadap hasil belajar kognitif Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang dilakukan dengan tes tertulis pada pertemuan kelima di siklus I. Hasil belajar kognitif didapat dari perolehan nilai siswa setelah mengikuti tes siklus 1 yang meliputi materi: perkalian sebagai penjumlahan berulang, perkalian 6-10, perkalian 11-20 dan perklian 21 - 30. Hasil belajar pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.3. untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif siswa pada Siklus I Kriteria Jumlah Siswa Persentase Nilai tes KKM 11 Orang 55 Nilai tes KKM 9 Orang 45 Dari Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pencapaian siswa pada siklus I belum sampai menguasai setengah siswa dari kelas tersebut.Perbandingannya lebih banyak siswa yang masih belum mencapai nilai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan sekolah yaitu 70. 4 Pengamatan Hasil Belajar Afektif Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang menekankan pada sikap siswa selama pembelajaran. Hasil belajar afektif disini mengacu pada kemampuan disposisi matematis siswa yang meliputi sikap: percaya diri, rasa ingin tahu, tekun dan gigih, refleksi. Pengamatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran dari tindakan 1 sampai tindakan 4. Berikut adalah rata-rata hasil belajar afektif untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran + I Pertemuan Rata – rata Persentase Hasil Belajar Afektif 1 51,88 2 53,12 3 58,75 4 61,25 Rata – rata persentase siklus I 56,25 Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada setiap tindakan, hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan beberapa persen, sehingga pada siklus I didapat persentase rata- rata hasil belajar afektif siswa adalah 56,25 . 5 Pengamatan Hasil Belajar Psikomotor Hasil belajar psikomotor adalah hasil belajar yang menekankan pada keterampilan siswa dalam menggunakan jarimatika. Hasil belajar psikomotor diperoleh dari setiap tindakan yang dilakukan pada siklus I yang diamati dengan memerhatikan cara siswa menggunakan jarimatika dalam pembelajaran dan menyelesaikan soal. Berikut adalah rata-rata hasil belajar psikomotor siswa mulai dari tindakan 2 samapi tindakan 4, karena pada tindakan I belum memasuki materi yang mempelajari teknik jarimatika untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran. Tabel 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Siswa pada Siklus I Pertemuan Rata – rata Persentase Hasil Belajar Psikomotor 2 59,17 3 64,17 4 68,33 Rata – rata persentase siklus I 63,89 Berdasarkan Tabel 4.5, hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I dengan persentase rata-rata 63,89, yang diperoleh dari akumulasi rata-rata setiap pertemuan mulai dari tindakan 2 sampai tindakan 4. 6 Pengamatan Catatan Lapangan. Catatan Lapangan yaitu berupa jurnal harian yang memuat peristiwa-peristiwa diluar dari lembar observasi. Pada siklus I secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran: a Pada tindakan pertama, awalnya siswa terlihat lebih diam karena yang mengajar matematika bukan guru kelasnya melainkan peneliti yang bertugas sebagai pengajar sehingga siswa masih tidak terlalu banyak berpendapat. Namun pada tindakan kedua sampai tes, mulai terlihat siswa yang sudah berani lebih membuka diri. b Setiap pertemuan tidak selalu dihadiri oleh semua siswa, pada pertemuan ketiga terdapat 1 orang siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan pada pertemuan keempat terdapat 3 orang siswa yang tidak mengikuti pelajaran. c Kondisi siswa pada bebrapa pertemuan terdapat beberapa kejadian siswa bertengkar bersama temannya sehingga salah satunya menangis. 7 Pengamatan Hasil wawancara. Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas III MIT Mulia Buana. Dari berbagai jawaban siswa dapat di jelaskan secara singkat hasil dari wawancara kepada siswa kelas II MIT Mulia Buana untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran a Siswa merasa senang karena kedatangan guru baru yang mengajar matematika peneliti b Siswa tidak pernah merasa takut karena ibu guru tidak pernah marah, justru ibu guru selalu mengajak siswa bernyanyi untuk selingan. c Siswa menjadi lebih berani untuk mengemukakan pendapat di hadapan kelas karena tugas yang diberikan kepada kelompok masing-masing walaupun belum begitu banyak. d Siswa merasa lebih cepat menghitung perkalian yang susah dengan menggunakan jarimatika namun masih banyak siswa yang belum lancar.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dipaparkan peneliti dapat menemukan berbagai hal yang masih perlu diperbaiki untuk menjadi acuan pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut anatara lain: 1 Meningkatkan sikap percaya diri, sikap rasa ingin tahu, sikap tekun dan gigih, sikap refleksi pada siswa guna meningkatnya keberhasilan belajar pada ranah afektif, upaya yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah dengan lebih sering meminta kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bias meningkatkan rasa ingin tahu siswa, memberikan latihan dan mengajak siswa bekerja mandiri, serta mengingetkan siswa agar lebih teliti. 2 Mengajak semua siswa untuk tidak malas menggunakan jari- jari tangannya untuk berhitung guna meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor. 3 Jika poin 1 dan poin 2 diatas dapat dijalankan dengan baik, maka implikasinya pun akan berpengaruh pada hasil belajar kognitif siswa. 4 Mengatur tempat duduk siswa yang sering berkelahi agar terpisah. 5 Memberikan selingan untuk menghilangkan kebosanan siswa dikelas.

4. Penelitian Tindakan Siklus II

Tahap pembelajaran siklus IImerupakan lanjutan tahap tindakan pada siklus I, yang telah diamati dan dilakukan refleksi.Pada tahap ini diharapkan agar hasil belajar siswa dalam pembelajaran dapat meningkat.Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS guna menunjang aktivitas pembelajaran yang dilakukan serta menyiapkan media yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Selain itu, hasil refleksi pada siklus I dijadikan